Share

Hadiah Bertubi-tubi

Istriku menatap kotak kado itu dengan raut penuh keheranan.

"Aku kan sedang tidak ulang tahun. Kenapa dikasih hadiah segala?" tanyanya polos. Namun, sorot matanya berbinar.

"Memberikan hadiah tidak harus menunggu ulang tahun, Sayang."

"Mbok, tolong Govind bawa sini!"

Perempuan yang telah bekerja di keluarga Eyang itu segera memberikan bayi yang umurnya kurang dari satu tahun ini.

Aku mencium pipinya sembari menjatuhkan bobot tubuh di samping perempuanku.

Aku tidak tahu bagaimana pernikahan Haya yang terdahulu. Toh, aku memang tidak ingin tahu masa lalunya. Akan tetapi, mudah untuk ditebak bahwa, suaminya jarang memberikan hadiah.

Istriku memang aneh malah memasang wajah bingung, setelah menerima hadiah. Tangannya seolah sedang menimbang berat kotak tersebut.

Aku mengulas senyum melihat tingkahnya.

Kenapa tidak langsung dibuka?

"Nak, Bunda aneh, ya, mendapatkan hadiah malah seperti orang yang bengong." Aku mengajak ngobrol Govind yang ada dalam pangkuan.

Haya hanya mencebik.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status