Share

BAB 11

Hai, Bos! Akhirnya kita bertemu di sini lagi," ku sapa mereka yang ada di situ.

“Sinta...! Kenapa kamu di sini?” mata Kesya terbelalak melihat kedatanganku.

“Kenapa? Kaget! Tidak menyangka ternyata wajah aslimu di belakang Mas Arman seperti ini.” Ku tarik sebuah kursi yang ada di situ kemudian duduk di dekatnya.

“Aku..., aku di sini mau...”

“Mau, apa? Selama ini kalian menjadikan Mas Arman sebagai bank berjalan. Ini yang kalian lakukan.” Kudekatkan wajahku di hadapannya.

“Hentikan nada bicaramu yang sombong itu. Hei, wanita cantik.” Lelaki yang bertubuh gemuk itu berusaha memegang daguku namun gerakan tanganku lebih cepat untuk menepisnya.

Kesya yang melihatku dengan wajah yang tegang karena dengan berani menentang bosnya.

“Sin! Jangan berani kamu dia ini Bos yang disegani di sini," Kesya berbisik di telingaku.

“Oh, Bos di sini. Baguslah! Mana cincin emas pernikahanku yang di berikan Mas Arman? Beraninya mengungkit barang yang tidak seharusnya diungkit.”

“ Itu, itu... Aku beri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status