Share

Bab 19

Di dalam ruangan itu Pak Jaya menggenggam tangan istrinya. Dia terkantuk-kantuk tanpa sadar kalau Bu Andini belum memejamkan mata. Jadi tampak lucu karena sekilas terlihat Bu Andini yang sedang menjaga suaminya tidur pada siang hari.

Tidak ada Diaz bersama mereka. Akan tetapi, ada Mea yang duduk di sofa dan membaca majalah. Sebelum Arum memberanikan diri mengetuk pintu, dia pastikan dulu situasi di ruangan itu lewat kaca di pintu yang tidak lebih lebar dari kusennya.

“Arum, terima kasih karena mau menjenguk Tante,” sapa Mea begitu Arum masuk ke ruangan itu. Seketika Mea berdiri dan menyalami Arum.

Pak Jaya membuka matanya, lalu mengedarkan pandangan hingga terpusat kepada Arum. Begitu pula Bu Andini, dia menoleh pelan ke tempat Arum berdiri. Wanita itu tampak sayu, hilang semua gurat rahang kukuh yang biasa menghias wajahnya, apalagi saat bertemu dengan Arum.

“Kalian keluarlah! Aku mau bicara dengan Arum,” ucap Bu Andini memelas.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status