Share

Bab 18

“Kamu jauh-jauh ke pantai hanya untuk membelikanku rumah keong murahan seperti ini? Astaga! Aku baru sadar kalau punya bos sepelit dirimu!”

“Jangan cerewet, Boy! Sudah aku bilang, kami nggak sempat ke pasar ikan. Lagi pula di supermarket banyak jenis ikan, baik lokal maupun import. Lucu sekali kalau kamu berlibur ke pantai hanya untuk membeli ikan!” protes Arum balik.

“Tahu begitu aku ikut!”

“Kenapa juga batal ikut?”

“Karena kamu mengajaknya!”

“Mengajak siapa? Diaz, maksudmu?”

“Ya, tentu saja! Dia pacarmu, dia punya mobil untukmu, jadi kamu tidak perlu berpanas-panasan naik motor, ‘kan? Lagi pula aku harus mengurus restoranmu yang sedang ramai!”

“Aku nggak membanding-bandingkan, loh! Kamu sendiri yang bilang gitu. Bukankah kamu sudah janji sama Maira mau ikut? Kenapa kamu batalkan?”

Boy tidak menjawab lagi. Dia fokus memotong s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status