Share

Why Not?
Why Not?
Author: Dera_05

Pembuka

“Aku bakal panggil kamu ‘Mas’ secara permanen kalo aku jadi istri kamu.”

“Benar ya?” 

Tawa Nadira malah pecah. “Benar, tapi ‘kan itu nggak mungkin terjadi Rheyn.”

Sesuatu dalam dada Rheyner berdesir. Entah mengapa benaknya menolak ucapan Nadira barusan. Bayangan hidup bersama Nadira dalam ikatan pernikahan membuat jantung Rheyner berdentum-dentum. Perasaan macam apa ini?

                                   ***

“Pa, seandainya someday aku nikah sama Nadira gimana?”

“Kamu sayang sama dia?”

Rheyner mengangguk.

“Nggak menyakiti fisik maupun perasaannya?”

“Errr … sepertinya aku nggak akan sanggup menyakiti Nadira.”

“Kalau gitu why not? Kami pasti akan senang sekali kalau kalian menikah.”

“Cuma ‘seandainya’ kok. Lagian aku masih SMA.”

                                      ***

Rheyner mengilas-balik percakapannya dengan Nadira dan sang ayah. Percakapan tentang seandainya Rheyner dan Nadira menikah’. Setelah bertahun-tahun ternyata detail percakapannya masih Rheyner ingat. Justru akhir-akhir ini semakin berdengung di telinganya. Dada Rheyner berdentum-dentum secara mendadak. Bayangan kehidupan rumah tangga terproyeksi di langit-langit kamar. Di dalam bayangan itu Nadira dan dirinya menjadi tokoh utama.

Benarkah tidak apa-apa kalau Nadira dan dirinya menikah? Bisakah?

                                     ***

Hai, selamat datang di cerita Rheyner-Nadira. Btw, cerita ini pernah dipublish di platform oranye versi singkatnya. Ini akan menjadi versi revisinya. Oh, ya, cerita ini sebenarnya cerita lanjutan, tetapi bisa dibaca terpisah. Semoga kalian suka. Enjoy, ya~

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status