Share

19! Serangan tiba-tiba

Alice tertawa hambar, "Dyn, bawalah dia bersamamu. Aku akan segera kembali."

Yang diberi amanah hanya merunduk sekilas sebagai jawaban.

Kepergian Alice tampak cepat tanpa suara dedaunan kering yang terinjak maupun ranting. Kepala Ananta berkelebat bingung, Alice tidak berpesan apapun padanya. Ditinggal bak rongsokan tak berguna begitu saja dengan orang yang tidak bisa Ananta lihat.

Dyn sudah cukup mengamati Ananta sedari tadi. Dalam sekali pandang pemuda itu langsung tau jika Ananta buta. Dan tentu dari gelagatnya Ananta tampak polos, tidak tau apa-apa.

"Ikuti aku!"

Postur tubuh Ananta ditegakkan. Ingin terlihat tenang dan tidak ingin diremehkan. Ia berusaha mengganti kosakatanya sendiri agar tidak terdengar mencurigakan. Bukankah sejak awal Alice telah berwasiat padanya kalau satu perbedaan darimu akan menimbulkan bahaya. "Bisakah kau mengandeng lenganku?"

Kernyitan terlihat jelas di dahi Dyn, mata hitamnya memancar jijik. Pemuda itu seolah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status