Wolf fair eyes

Wolf fair eyes

Oleh:  PuteriSenja  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
46 Peringkat
77Bab
3.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

(Fantasi-Ramatis) Bagaimana rasanya mencintai seseorang yang hanya bisa kamu bayangkan seperti apa rupanya dalam otak? Mencintai seseorang yang menyimpan sejuta misteri dan keanehan yang ditunjukkan. Bahkan mencintai seseorang yang juga memiliki rasa yang sama, tetapi takdir menentang. Ananta, seorang lelaki tuna netra merasakan semua itu. Sebuah ketulusan sesaat yang hanya mampu ia dengar. Seseorang yang rela menggaruk mata untuk dirinya adalah sosok yang tidak pernah terbayang oleh nalar manusia. Serasa mustahil jika rasa suci akan menjadi boomerang paling rumit dalam hidupnya. Sekalipun begitu, ia tidak akan bisa menyalahkan semesta beserta rencananya.

Lihat lebih banyak
Wolf fair eyes Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Ayu S Andiny
Kereeen. Lanjut, Kaak :))))
2022-02-21 08:44:55
0
user avatar
Ursa Mayor
Bagus kak. Lanjutkan
2022-02-21 00:15:12
0
user avatar
A. JOEZAH
keren semangat kak, mampir juga ya ke Another Maze !! ...
2022-02-13 12:11:29
0
user avatar
EnKa Jasmine
Semangat nulisnya, kak. Keren ceritanya...
2022-02-11 19:02:49
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-30 16:40:01
0
user avatar
Ervin Warda
Tulisannya rapi jadi enak banget bacanya. keren, semangat terus, kak!
2022-01-09 10:38:09
0
user avatar
duskofeye
keren banget! baru baja berapa part aja udah dapat gmna sedihnya:( lanjut ya kakk
2022-01-06 18:12:49
0
user avatar
Naily L
cerita dan pemilihan diksinya keren:)
2022-01-06 17:25:27
0
user avatar
NAS
Sedih baca blurb nya Ananta :( lanjut baca .. semangat thor!
2022-01-06 15:06:30
0
user avatar
ACANKUN
Mantap thor, semangat nulisnya
2022-01-06 13:13:31
0
user avatar
fahrul razi
Keren ceritanya, Kak... smngat!
2021-12-30 07:23:03
1
user avatar
Paradista
jejak dulu Thor .........
2021-12-29 23:35:26
1
user avatar
EnKa Jasmine
semangat up, kak
2021-12-29 21:51:52
0
user avatar
lexiez
fantasy nya keren ... love it.. semangat ka
2021-07-30 19:58:28
0
user avatar
Kyna
fantasy romance nih. cocok banget. judulnya buat penasaran, alur cerita juga keren. bahasanya mudah dipahami, meluncur aja gitu pas baca. semangat!
2021-07-28 12:57:26
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
77 Bab
1¡ Rumor LeNight
🐺🐺🐺   Semilir angin membelai bunga setaman dengan lembut. Serbuk harum menari diantara selah-selah udara, menuntunnya masuk melewati jendela rumah yang terbuka.   Perpaduan aroma wangi melintasi rongga hidung dengan alun. Membelai serta memanjakan pemuda yang saat ini tengah termenung menatap ke luar jendela. Jari telunjuk mengetuk meja berulang kali seirama dengan tetesan air keran taman. Menghalau rasa bosan yang timbul sejak satu jam yang lalu.   "Teh tawarnya."   Seorang perempuan berusia pertengahan tiga puluh meletakkan secangkir besar teh tubruk di antara celah ke dua tangan pemuda tersebut. Kemudian berangsur duduk tepat di depan pemuda itu, menghalangi pemandangan ratusan bunga setaman.   "Mama sudah mengurus semua hal untuk keberangkatan kita besok. Termasuk barang-barangmu." Perempuan bernama Bella memulai pembicaraan dengan senyum manis, menatap pemuda yang menghela nafas ringan
Baca selengkapnya
2¡ Desa Hitam
🐺🐺🐺Dari kejauhan tampak warna putih yang terlihat lebih kontras dari segala hal di sekitarnya. Sebuah Vila bertingkat dua berdiri gagah dengan corak hijau lumut dibeberapa sudut. Rupanya bangunan itu telah dipertegas dengan adanya beracam-macam bunga yang tumbuh liar di halaman. Vas bunga yang terbaring acak, rumput serta pohon yang sebelumnya tidak pernah ada telah tumbuh dengan ambisius.Mobil putih Bella mulai bergerak lambat di depan gerbang setinggi satu meter. Warna hitam gerbang itu digantikan karat tebal yang mungkin saja dapat melukaimu . Gerbang tersebut dipermanis bunga rambat  yang tampak berduri."Ayo, kita sudah sampai." Setelah keluar dari mobil Bella menghampiri Ananta yang telah membuka pintu lebih dulu. Perempuan itu mengapit lengan Ananta posesif. Tak ingin putranya tersandung kemalangan sedikitpun."Rumahnya terlihat seram."Bella terkekeh mendengar ke
Baca selengkapnya
3¡ Perempuan misterius
🐺🐺🐺Semilir angin menerpa lebih kencang di area perbukitan. Melepaskan anak rambut sedikit demi sedikit dari ikatan kepang. Wajah datar nan tegas menatap jauh ke depan. Perempuan itu bukanlah cendikiawan puitis yang akan menikmati setiap hembusan nafas secara perlahan.Perempuan itu berbalik membelakangi jurang. Sampai terkejut dengan sosok lain yang tengah menatap matanya."Wahh, tidak kusangka kita akan dipertemukan di sini." Seorang pemuda dengan pakaian lebih elit itu berujar.Pemuda itu mendegkus sebal ketika tidak mendengar jawaban. "Apa begitu sikap sopan yang diajarkan tetuamu?""Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni." Perempuan berbusana mirip lelaki tersebut melenggang santai namun cekalan tejadi di tangan kanannya yang segera ia tepis kasar."Jangan pernah menyentuhku!" teriaknya ketus.Perempuan itu mendel
Baca selengkapnya
4¡ Alice, siapa?
Mereka berbondong-bondong ke dalam rumah. Dengan segera Bella menyuruh Bi Manda menyiapkan seperangkat kesehatan untuk mengobati luka Ananta dan perempuan tersebut.Bella memilih menangani perempuan itu di kamar Ananta yang lebih dekat dari ruang tamu kemudian membiarkan Bi Manda mengobati Ananta. Kamar itu terlihat lebih bersih dari pertama kali bertemu. Tidak ada yang berbeda dari tatanannya. Hanya bunga lili putih kuncup yang mempercantik meja rias. Selebihnya tidak ada selain bunga plastik tersebut.Setibanya di kamar Bella mendudukkan perempuan tersebut pada ujung pembaringan. Menanyai beberapa hal yang terpikirkan dalam benaknya."Kenapa bisa sampai banyak luka gores begini, sih?""Jatuh," sahut perempuan tersebut dengan nada datar.Bella tersenyum tulus. Mengambil alat kesehatan di laci meja rias Ananta yang tampak kosong melompong selain alat kesehatan itu sendiri.
Baca selengkapnya
5¡ Bagaimana?
"Louise?" gumanan jelas terlontar begitu saja dari mulut Alice. Berulangkali ia utarakan kata itu dalam benak. Mencoba mengabrik kepingan memori yang tersimpan jauh dalam laci.Sepersekon ia tidak kunjung mendapatkan barang selembarpun informasi. Sampai Bella menyahut pemikirannya dengan begitu jelas, "kenapa? Kau mengenal nama itu?"Alice menggeleng ragu. Setengah memikirkan nama yang begitu familiar tersebut. Tidak. Marga itu bisa sama. Jadi Louise yang dimaksud di sini mungkin bukanlah orang yang sama seperti yang ada dipikirannya sekarang.Mengangguk, Bella meletakkan perkakas kesehatan di tempat semula. Tidak berusaha bertanya lebih banyak.Mata Bella beralih pada satu garis lurus. Tempat dimana wajah Alice terpahat apik. Tampak sempurna dengan bola mata jernih yang menghanyutkan. Warna merah batanya tampak tenang. Bella jadi penasaran seperti apakah warna mata Alice dibalik softlens tersebut
Baca selengkapnya
6¡ Bagaimana?
Semoga saja dengan keadaan Ananta yang seperti itu. Alice benar-benar suka, bukan penasaran apalagi percobaan.Bella menyuruh Alice duduk pada kursi busa yang tampak lebar tersebut. Menuntun Ananta mendekat agar lebih mudah dalam merawat Alice. Sedangkan Bi Manda yang melihat itu hanya pasrah saja. Tampaknya ia terlalu protektif dan curigaan. Mencoba untuk memaklumi Alice ia berujar, "aku siapkan makan malamnya, Non." ditujukan pada Bella. Kemudian tubuhnya hilang dibalik dinding pembatas antara dapur dan ruang tamu."Mama batuin Bi Manda, ya?" Mendapat anggukan Ananta Bella beranjak dari posisinya. Meninggalkan Ananta yang mulai tampak bingung harus bagaimana.Sekilas senyum menampakkan cabit pada wajah Alice. Ia berdiri menuntun Ananta untuk duduk di sebelahnya. Kemudian meletakkan perban pada kedua tangan Ananta."Sekarang obatilah aku!""Katanya sudah sembuh."
Baca selengkapnya
7¡ kesal a.
Ananta tersedak. Dengan segera Bella yang duduk di sampingnya menyerahkan minum.Apa kata Alice tadi? Rumput? Pakan ternak? Jadi secara tidak langsung perempuan tersebut menghinanya sebagai hewan peliharaan berkaki empat?"Pelan-pelan, Anta!" Bella mengelus punggung Ananta pelan. Memberikan ketenangan pada putranya tersebut.Perlakuan Bella membuat Ananta yang hendak meledakkan amarah pada Alice sedikit meredam. Tidak ada gunanya juga ia marah. Tetap saja, dengan kondisinya yang seperti ini Ananta tidak akan bisa memenangkan perdebatan."Oh, iya. Katanya Alice ingin belajar bermain gitar denganmu, Anta."Binar cerah terbit pada manik merah milik Alice. Kemarin setelah mendengar dan melihat secara langsung Ananta yang memainkan gitar ia jadi ingin menguasainya. Pertunjukan musik seperti itu jika ditampilkan di festival pasar bakal menang. Secara tidak ada yang menyamainya.
Baca selengkapnya
8¡ kesal b.
Sedangkan diujung lain Bella tersenyum geli di sertai bi Manda yang berjalan mendekat membawa sekeranjang buah pisang dari kota. Pesuruh Bella tersebut menatap binggung Alice yang tampak aneh. Menarik pancing ke belakang, ke atas?Alice tidak menggulung benang pancingnya melainkan menariknya sampai ke ujung. Di sana terlihat ikan nila kecil menyatu dengan ujung pancing. Dengan segera Alice meraih ikan tersebut lalu tanpa basa-basi menarik benang pancing dari mulut ikan tanpa merasa iba. Sedangkan Bella yang juga melihatnya agak terkejut. Untuk ukuran manusia normal seharusnya Alice tidak akan setega itu merobek mulut hewan."Non Alice kejam sekali." lirih bi Manda. Alice yang memiliki pendengaran tajam langsung melirik tajam ke arah bi Manda."Apa maksudmu?" Manda hanya bisa terbengong mendengar pertanyaan Alice. Karena yang ia rasa hanya bergumam tadi."Aku tidak bilang apa-apa.""Jangan mengelak!""Iya, non. Aku hanya berasumsi saja. Tingk
Baca selengkapnya
9¡ cahaya biru laut
Cahaya biru laut agak meresahkan bagi kaumnya. Ia memakan beberapa penduduk yang dirasa memiliki kedudukan penting maupun kekuatan besar. Walaupun Alice tidak sepenuhnya yakin cahaya itu memakan korbannya atau tidak. Tetapi yang jelas cahaya itu akan menyesatkan siapa saja mangsa yang dipilih. Ke suatu tempat tertentu. Kemudian menghilang tanpa jejak."Cahaya biru laut?" Ananta yakin dulu ia pernah melihat ini sebelumnya. Louise. Terakhir kali ayahnya menghilang karena mengikuti cahaya itu. Tidak salah lagi. Ananta bahkan melihatnya secara langsung bahwa Louise mengikuti cahaya itu. Tetapi Ananta tidak berhasil mengikuti kemana perginya. Dan menghilang begitu saja. Tanpa tanda."Itu berbahaya. Jangan mengikutinya lagi! Aku tau kau tanpa sadar mengikutinnya." Alice menarik lengan Ananta tetapi dengan gerakan kecil pemuda itu menghentikannya."Aku ingin tau. Sesuatu dalam diriku apa yang diinginkan cahaya itu?""Itu tidak penting Ananta." Alice menarik leng
Baca selengkapnya
10¡ ke Mercia
✒✒✒ Kata Alice ada sekitar dua penjaga di gerbang pintu masuk. Tubuhnya kekar dengan badan yang tinggi tegap. Kedua pria penjaga itu memiliki wajah yang terkesan sangar. Dan Alice sama sekali tidak takut. Perempuan itu bisa melakukan apa saja yang ia mau. Bahkan membunuh kedua penjaga tersebut dan menggantinya yang baru.Yang Ananta pikir. Kenapa desa ini harus diberi penjaga. Bahkan seberapa kuat Alice untuk melakukan hal yang diucapkan secara lantang perempuan tersebut. Atau seberapa pengaruh posisi Alice sampai mampu menggerakkan semua isi kepalanya."Salah satu penjaga itu menghilang dua bulan lalu. Itu penjaga yang baru. Menurut dugaan mereka mengikuti cahaya biru laut."Ananta kira Alice tidak ingin membahas hal ini lagi.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status