Share

Just Friends [1]

Kunjungan ke Puan Derana itu betul-betul memengaruhiku. Kembali ke Rumah Borju, aku baru tertidur setelah lewat tengah malam. Membayangkan orang-orang yang terpaksa tinggal di tempat itu, setelah melewati banyak tragedi, membuatku merinding dan kehilangan kata-kata. Rasa ngeri membayangiku.

Efek lainnya, meski aku belum mengenal ibu kandung Marco, tapi aku menaruh hormat pada perempuan itu. Karena memiliki hati yang dipenuhi kasih sayang sehebat itu. Aku juga bersyukur karena tidak harus melewati hidup mengerikan seperti orang-orang di Puan Derana itu. Karena mengimajinasikan seperti apa rasanya pun, aku tak mampu.

“Ya Tuhan, Nef,” kata Joyce saat kami berjalan menuju mobil untuk pulang. Tangan kanan gadis itu memeluk lengan kiriku. “Aku ngeri dengar cerita Marco tadi. Hatiku rasanya ikut sakit ngeliat cewek-cewek yang jadi korban itu,” aku Joyce.

“Sama! Aku nggak berani bayangin rasanya kayak apa. Apalagi cewek yang hamil tadi. Mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status