Share

Sweetest Devotion [2]

“Kenapa mamamu bisa bikin Puan Derana, Co?” Joyce bertanya. Dia duduk di tengah, diapit olehku dan Cliff. “Hebat, lho. Bisa bikin tempat kayak begini.”

Marco tak segera menjawab. Bahkan, aku bisa melihat keengganannya untuk bercerita. Namun, setelah berlalu beberapa detik, cowok itu akhirnya membuka mulut.

“Mama pernah ketemu korban pemerkosaan pacarnya sendiri, sampai hamil dan depresi. Si korban ini tetap mempertahankan kehamilannya tapi sayangnya dia meninggal waktu melahirkan. Bayinya juga nggak selamat.” Wajah Marco tampak memucat. “Setelah itu, Mama kepikiran bikin Puan Derana.”

Ada banyak pertanyaan yang terasa menusuki kepalaku. Untuk kesekian kalinya, Cliff mengulurkan martabak telur ke arahku. Penganan itu masih berada di dalam kotak karton dan menguarkan aroma yang menggoda indera penciuman. Sayang, kali ini aku kebal. Aku tak merasa tertarik sedikitpun untuk mencobanya. Aku cuma menggeleng sebagai bentu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status