Share

Kemunculan Diki

Mata ini tak lepas menatap suamiku di pinggir pintu UGD. Suara teriakan korban kebakaran menggema di ruangan ini. Ayu datang menghampiriku.

"Cek DJJ lagi, ya!" Ayu terseyum manis.

Ayu melakukan tugasnya mengecek denyut jantung janinku.

"Seratus tuju puluh, masih lumayan tinggi. Masih sakit enggak perutnya?"

"Enggak, udah lebih baik. Kok. Tinggal lemes aja," jawabku terseyum.

"Pindah ruangan yuk, biar bisa istirahat," ajak Ayu kepadaku.

"Kuat duduk enggak? Kalo nggak kuat brankarnya dibawa aja," imbuh Ayu.

Aku mencoba duduk dibantu Ayu. Perlahan tapi pasti, aku bisa duduk. Mata ini sesekali menatap suamiku yang masih bicara dengan karyawan kolam pemancingan. Hem sepertinya serius.

"Bayu kemana, Rin?" Ayu menolehku yang kini duduk.

"Tuh, disana," kuangkat wajahku memberi isyarat kepada Ayu.

"Oh, ya udah. Turun yuk, pelan. Bisa enggak? Kalo nggak bisa tak panggilin Bayu, biar dibantu," ucap Ayu.

Kepalaku lumayan pusing. Kalau berdiri pasti limbung.

"Panggil aja deh, suamiku,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status