Share

Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai
Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai
Penulis: Bima

Bab 1

Penulis: Bima
Setelah pulang dari perjalanan dinas, Karina menggenggam erat hasil pemeriksaan kehamilannya saat ia mencari suaminya di sebuah ruang VIP di klub. Dia tak sabar ingin memberikan kejutan bahagia itu.

Namun, tepat saat dia hendak mendorong pintu, langkahnya terhenti oleh suara-suara yang terdengar dari celah.

“Jadi, Jerry, waktu itu kamu menikahi Karina hanya demi melindungi Yuna?”

Darah di seluruh tubuh Karina seketika membeku. Dia membatu di tempatnya.

Suara Jerry, dingin, tegas, dan sama sekali tak pernah dia dengar sebelumnya, “Ya. Kecelakaan waktu itu ... Ayah Karina melindunginya dan meninggal di tempat. Yuna hanya luka ringan.”

“Untungnya, aku segera mengubah bukti dan memberikan kesaksian palsu. Kalau nggak, tuduhan mabuk saat menyetir akan menghancurkan karier Yuna di dunia hiburan.”

“Keluarga Lazuardi hanya tinggal menyisakan Karina seorang. Dia cinta mati padaku. Jadi aku beri dia status sebagai Nyonya Jerry, agar tetap di bawah pengawasanku. Dengan begitu, dia nggak akan curiga dan mengganggu Yuna lagi.”

Seseorang menimpali dengan pujian, “Hebat! Strategimu keren banget! Tapi ... apa kamu nggak takut kalau istrimu tahu?”

Jerry tertawa dengan nada rendah. “Dia? Jadi istri yang baik saja udah cukup. Nikmati hidup tenang dan kaya yang aku berikan.”

“Sedangkan Yuna ... semua yang aku miliki, selain status, bisa aku berikan untuknya.”

“Jaga mulut kalian. Jangan sampai bicara macam-macam di depan Karina.”

Setiap kata Jerry seperti duri tajam yang menusuk ke sekujur tubuh Karina, lalu disayat tanpa ampun.

Penglihatannya menggelap. Dia bersandar pada dinding dingin untuk tetap berdiri.

Hasil pemeriksaan kehamilan yang tadi dipenuhi harapan dan kebahagiaan kini hancur lebur di tangannya, diremas hingga lecek tak berbentuk.

Di pemakaman ayahnya, Jerry memeluknya erat dan berbisik dengan suara parau,

“Karina, mulai sekarang aku adalah keluargamu.”

Saat berlutut dan melamarnya, kembang api di langit malam terpantul di matanya yang seolah hanya memuat satu orang, yaitu dirinya. “Karina, aku berjanji akan membawa pelaku kecelakaan itu ke pengadilan dan memenangkan kasusnya.”

Setiap kali pulang larut malam, dengan tubuh penuh hawa dingin, Jerry selalu memeluknya lebih dulu. “Karina, aku kangen banget. Hanya kalau memelukmu, aku merasa hidup kembali.”

Semua kehangatan itu, semua perhatian, cinta, dan janji bahwa dia adalah "satu-satunya"...

Ternyata hanyalah ilusi. Tempat yang dia kira sebagai pelabuhan aman, nyatanya adalah benteng yang melindungi pembunuh ayahnya.

Ponsel di sakunya bergetar. Di layar, kata yang muncul adalah “Suami”. Kini terasa begitu menusuk.

Karina menarik napas panjang dan berlari ke tangga darurat yang kedap suara.

Dengan jari gemetar, dia menjawab panggilan itu.

“Karina?”

“Aku baru selesai rapat penting soal akuisisi lintas negara. Pusing banget. Beberapa hari ke depan aku harus fokus persiapan, jadi nggak bisa pulang.”

“Kamu yang baik-baik, ya, jangan lupa makan. Jangan tunggu aku pulang, oke?”

Suaranya terdengar dalam dan lembut, penuh perhatian seperti biasa.

Terdengar samar denting gelas dari latar belakang.

Karina menggigit bibirnya kuat-kuat hingga terasa darah di mulut, agar suaranya tetap terdengar tenang.

“Ya ... baiklah.”

“Baik-baik ya sayang.” Suaranya jadi lebih santai. “Nanti kalau kasus ini selesai, aku akan ajak kamu ke pelelangan itu. Aku sudah dapat kabar tentang Mangkuk Kerajaan yang kamu bicarakan terus itu.”

“Dan juga, malam hari mulai dingin, tangan kakimu selalu dingin. Jangan lupa pakai selimut elektrik, ya. Jangan sampai kedinginan.”

Jerry sangat perhatian, hampir tak bercela.

Dari balik telepon terdengar candaan, “Wah, Kak Jerry sedang laporan ke istri, ya? Suami idaman banget!”

Nada Jerry mendadak berubah serius, “Jaga mulut kalian. Karina itu sensitif, jangan asal bicara di depannya.”

Namun sedetik kemudian, saat kembali bicara dengannya, suara lembutnya kembali seperti biasa.

“Karina, tidur lebih awal, ya. Aku sayang kamu.”

Sambungan terputus. Suara nada sibuk menggema hampa di telinganya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 25

    Angin pulau selalu membawa aroma kebebasan yang asin dan, menyapu pohon-pohon palem yang bergoyang di luar jendela studio. Sinar matahari menembus jendela besar, menerangi meja kerja yang terisi berbagai macam alat yang tersusun rapi. Alat-alat yang dulu terpendam di sudut vila, kini kembali hidup di ujung jari Karina yang cekatan. Di dinding studio, tergantung banyak sertifikat penghargaan guru dan timnya.Tempat ini bukan lagi tempat perlindungan, melainkan jangkar bagi kapal kariernya dan pelabuhan bagi impiannya yang akan berlayar kembali. Saat beristirahat sejenak, pandangan Karina jatuh pada sebuah bingkai foto di meja.Di dalamnya adalah foto dirinya bersama Zain di bawah matahari terbenam di tepi laut. Berdiri berdampingan, senyum mereka hangat dan nyata. Dia mengambil ponsel, jarinya mengetuk dengan lembut dan mengirimkan pesan singkat, [Sampai jumpa nanti malam.]Ketika senja mulai menyelimuti, mobil Zain berhenti di luar studio."Mau pergi ke suatu tempat dulu?" Zain me

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 24

    Penyelidikan dan pengadilan akhirnya selesai. Rantai bukti yang diajukan oleh Karina, bagai pisau pemotong yang paling tajam yang memutuskan segala harapan Jerry dan Yuna untuk lolos dari tanggung jawab mereka. "Terdakwa Jerry, dihukum karena kejahatan melindungi, menghalangi kesaksian, penyalahgunaan kekuasaan, dan yang lainnya. Mendapatkan hukuman penjara selama lima belas tahun!" "Terdakwa Yuna, dihukum karena kejahatan kecelakaan lalu lintas, membahayakan keselamatan publik, penganiayaan yang disengaja, dan yang lainnya. Mendapatkan hukuman penjara seumur hidup!" Setiap kata dalam putusan itu terdengar sangat menekan. Seperti palu yang dijatuhkan, memekakkan telinga dan menimbulkan gema yang dalam. Karina juga berhasil mengajukan gugatan cerai. Meski mendapatkan hasil yang dia inginkan, Karina tidak merasa lega seperti yang dibayangkan. Yang ada hanyalah rasa lelah yang menumpuk dan hampir mati rasa, seakan dia telah melintasi gurun panjang dan akhirnya sampai di tujuan. Je

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 23

    Kesunyian Karina membuat Jerry mengira bahwa hukuman untuk Yuna masih belum cukup membuatnya puas. Saat pria itu hendak melangkah maju dan menendang beberapa kali lagi. "Cukup." Suara Karina tidak keras. Jerry mendongak mendengar suara itu, matanya yang kosong tiba-tiba dipenuhi dengan kegembiraan yang tak terhingga, seolah bisa membakar seluruh dirinya. Karina berbicara! Wanita itu menghentikannya! Apakah ini berarti, Karina akhirnya ... akhirnya bersedia memaafkannya? "Karina!" Suaranya serak, tangannya gemetar saat mencoba meraih tangan Karina. Namun, saat Jerry hampir menyentuhnya, Karina menarik tangannya kembali, seolah takut terbakar. Tangan Jerry hanya menggantungkan di udara. "Apa kamu sudah memaafkanku, ‘kan? Aku tahu! Aku tahu kalau aku masih ada di hatimu!""Aku salah, aku benar-benar salah! Dulu aku memang brengsek. Aku sudah dibutakan dan menyakitimu! Maafkan aku! Maafkan aku, Ayah Mertua! Aku pantas mati, aku pantas disiksa sampai mati! Asalkan kamu mau memaafkanku

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 22

    "Aku bisa melakukannya!" Melihat Karina mulai melunak, Jerry merasa seolah-olah telah menemukan seutas tali penyelamat. Dia melanjutkan, "Aku akan membuat pembunuh itu menebus dosanya!" Akhirnya, mobil berhenti di depan vila tempat mereka tinggal setelah menikah. Malam semakin gelap, vila itu terang benderang, cahaya lampunya menyilaukan mata Karina. "Karina," suara Jerry penuh harapan besar. Dia turun dari mobil lebih dulu, lalu membuka pintu untuk Karina. "Sudah sampai rumah." Pria itu sengaja menekankan kata "rumah". Seolah-olah begitu mereka masuk ke tempat itu, masa lalu bisa dihapuskan begitu saja. Karina tidak bergerak. Dia menatap vila yang pernah menjadi tempat kebahagiaan singkat dalam pernikahannya. Namun, juga menjadi saksi dari semua keputusasaannya. "Masuk dan lihatlah, ya?" Suaranya terdengar seperti permohonan. Karina akhirnya bergerak. Ada bedna penting yang dia tinggalkan di dalam vila ini. Suara sepatu hak tingginya menghentak lantai marmer yang dingin, meng

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 21

    Jerry merasakan detakan jantung yang kencang, matanya merah merona.Dia mengambil pena, ujung penanya menggores di atas "Surat Perjanjian Pembagian Harta", meninggalkan jejak tinta terakhir. Dia hampir tak kuasa untuk menggerakkan penanya. Karina menundukkan kepala, matanya menyapu klausul yang menyakitkan di dalam dokumen itu. Semua harta bergerak, properti, saham dan investasi, semua itu akan menjadi miliknya. Dia tidak ragu sedikit pun dan langsung menandatangani namanya. Gerakannya cepat dan tegas, bahkan tidak melirik Jerry sama sekali. "Masih ada Surat Perjanjian Perceraian." Suaranya tenang, tanpa ekspresi, seperti menyampaikan urusan yang tidak ada kaitannya dengan dirinya. Ketenangan itu membuat hati Jerry yang sudah mati rasa tiba-tiba berdebar. Sebuah kegembiraan liar yang disertai rasa sakit langsung menjalar ke kepalanya. Dia menerimanya! Dia menerima segalanya darinya! Proses perpindahan harta yang besar itu, dalam pandangannya yang penuh keputusasaan, malah menja

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 20

    Setelah kembali dari pulau yang disinari sinar matahari yang menyilaukan, Jerry merasa seperti tulang punggungnya telah dicabut. Setiap senyuman Karina terasa seperti besi panas yang membakar hatinya yang sudah hancur. Tidak, dia tidak bisa membiarkan semuanya berakhir begitu saja! Jerry berutang permintaan maaf dan penjelasan pada Karina. Bahkan jika itu hanya harapan yang sangat tipis, dia harus melakukannya. Dengan tangan gemetar, dia mengirimkan sebuah pesan. Dia mengatur pertemuan dengan Karina dengan alasan bahwa dia setuju untuk bercerai dan meminta pengacara untuk membagi harta. Alasan yang buruk dan egois, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Begitu tombol kirim ditekan, perasaan kosong yang luar biasa langsung melanda hatinya. Keesokan harinya, Jerry tiba dua jam lebih awal. Dia duduk di tempat yang dulu dia pilih saat mengungkapkan perasaannya pada Karina. Di sebelah jendela, pemandangan kota yang familiar masih tetap ada, tetapi perasaannya kini hancur. Dia mengen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status