Share

Insiden Persetujuan Kontrak Kerja

Cia Li terpaku melihat sosok tersebut. Detak jantungnya berdebar sangat kencang, tubuhnya juga sedikit gemetaran. Tapi, sebisa mungkin dia berusaha menenangkan diri.

'Tetap tenang Cia Li! Kau tidak perlu gugup seperti ini.' Cia Li mencoba memberikan sugesti positif untuk menenangkan dirinya.

Berbeda dengan reaksi pria yang diketahui bernama Ling Yue itu, malah tersenyum licik. Dia seperti tengah merencanakan sesuatu.

“Apa ada yang bisa saya bantu Pak?” Cia Li memberanikan diri untuk berbicara dengan sang polisi. Dia berusaha menyambutnya seramah mungkin.

“Ya tentu saja. Kami ingin membicarakan soal kecelakaan yang menimpa Nona dan Tuan Ling Yue. Berhubung hasil pemeriksaan dari dokter sudah keluar, maka kita sudah bisa membahas persoalan ini.” Pembicaraan mereka mulai serius.

“Hmm, baik.” Cia Li mengangguk patuh.

“Berdasarkan hasil rekaman CCTV dan pemeriksaan mobil di TKP, penyebab dari kecelakaan ini di duga karena rem mobil Nona Cia Li yang tidak bisa berfungsi dengan baik. Nona juga sudah mengakui hal tersebut sebelumnya. Berdasarkan hasil investigasi, kami menyatakan anda bersalah. Pihak korban yang bernama tuan Ling Yue ingin merundingkan langsung persoal ini. Jadi, kami serahkan semuanya pada hasil kesepakatan kedua belah pihak. Jika pihak tuan Ling Yue tidak mau berdamai, maka terpaksa, anda akan dituntut dengan pasal kelalaian dalam berkendara. Tapi jika tuan Ling Yue mau berdamai, masalah kecelakaan ini bisa kita tutup sampai di sini. Kalian bicaralah, saya permisi dulu.” dia melangkah keluar dari ruangan itu untuk memberikan kesempatan berunding kepada mereka.

Setelah polisi itu pergi, suasana pun menjadi canggung seketika.

‘Tunggu dulu, bukan kah pria yang berada di samping nona itu adalah tuan Sheng Li? Dia si ahli Botani tua itu kan?’ Chen Li menyipitkan matanya agar bisa melihat lebih jelas lagi sosok wajah yang ada di hadapannya saat ini.

Dia kemudian membuka handphone-nya dan memeriksa kembali file yang berisikan tentang profil Sheng Li. Dan benar saja, pria itu adalah dia.

“Presdir, ada sesuatu penting yang ingin aku bicarakan dengan mu,” bisik Chen Li pada Ling Yue.

“Ada apa? Katakan saja.”

“Pria tua yang berada di samping nona itu adalah tuan Sheng Li yang sedang kita cari. Aku sudah mengecek fotonya barusan dan ternyata benar dia.” Chen Li sangat yakin.

Ling Yue cukup terkejut mendengarnya. Dia seperti mendapat double jackpot hari ini.

“Hmm! Jadi, apa ada yang ingin kau katakan untuk membela diri Nona Cia Li?” Ling Yue memulai percakapan diantara mereka. Dibalik wajahnya yang tanpa berdosa, dia menyimpan begitu banyak maksud pada gadis itu.

“Tidak ada. Aku mengakui kesalahan ku!” balasnya dengan lantang.

“Lalu, apa kau ingin aku menuntut mu?” Ling Yue mulai menjalankan rencana liciknya.

Cia Li tampak ragu. Tapi, tentu saja dia tidak mau masuk penjara karena hal ini. Itu semua di luar kendalinya. Bahkan dirinya juga terluka dan butuh perawatan untuk pemulihan.

“Aku tidak sengaja melakukannya. Kau ingin apa? Katakan saja, asal kau mau berdamai setelahnya.” tawar Cia Li akhirnya mengalah.

“Apapun? Kau yakin?” Ling Yue menyilangkan kedua tangannya.

“Ya, selama aku masih bisa memenuhinya.” dia sebenarnya ragu dengan apa yang ia katakan barusan.

‘Apa sebenarnya yang di inginkan oleh tuan Ling muda ini? Kenapa dia begitu tampak tertarik dengan Cia Li?’ Sheng Li membatin.

Dia sengaja berpura-pura tidak mengenali Ling Yue, yang notabenya adalah anak dari Presdir tempatnya bekerja dulu. Dia tau, Ling Yue pasti sedang mencari keberadaan-nya. Menurut informasi dari Ling Hao, yang tidak lain adalah daddy-nya Ling Yue, anak itu baru saja mengambil alih posisi Presdir di perusahaan. Para petinggi di sana sedang kesulitan mencari ahli Botani yang baru sebagai pengganti dirinya. Anak itu sudah pasti akan datang untuk menemuinya.

“Pria tua yang berada di samping mu itu siapa?” tanya Ling Yue kemudian.

“Dia guruku. Namanya Sheng Li, bukan pria tua!” Cia Li agak kesal mendengar kata pria tua yang diucapkan Ling Yue barusan. Menurutnya, itu sangat tidak sopan.

“Benar ternyata.” dia mengeluarkan smirknya.

“Kau tau siapa aku Tuan Sheng Li?” perhatian Ling Yue beralih pada pria tua itu.

Sheng Li sepertinya tidak bisa menghindar lagi.

“Ya, tentu saja saya tau siapa anda Tuan Ling muda.”

“Apa kau tau tentang masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini?” Ling Yue nampak mulai serius.

“Aku tidak tau Tuan,” Jawabnya berbohong.

“Baiklah, akan ku beritahu kalau begitu. Aku datang ke kota ini untuk mencari keberadaan mu. Perusahaan sedang kesusahan mencari ahli Botani yang baru. Aku ingin meminta rekomendasi calon pengganti dari mu.”

‘Apa? Ling Yue sudah mengambil alih perusahaan keluarganya? Dia memang hebat, padahal usianya masih tergolong sangat muda sekali untuk menjadi seorang Presdir.’ Jiao Ling bermonolog. Dia tahu persis siapa keluarga Ling Yue. Mereka adalah pengusaha terkemuka di benua Asia dan Europa.

Keluarga Jiao Ling juga bukan keluarga sembarangan. Dia adalah anak dari salah satu konglomerat di China. Perusahaan keluarganya bergerak di bidang tekhnologi dan properti.

“Hmm begitu rupanya.” Sheng Li mengangguk paham.

“Kalau aku tidak salah dengar, nona yang menabrak ku ini adalah murid mu bukan?” dia melirik Cia Li dari sudut matanya.

“Ya, kau benar.” Sheng Li bisa menebak apa yang ada di pikiran Ling Yue.

“Begini saja. Kau lepaskan dia untuk menjadi ahli Botani di perusahaan ku, maka aku juga akan melepaskannya atas kasus kecelakaan ini. Bagaimana? Apa kalian setuju?” Ling Yue sungguh licik. Sekali menggayung dua tiga pulau terlampaui olehnya.

“Aku tidak mau!” sela Cia Li spontan.

“Kenapa? Padahal aku memberikan tawaran yang bagus pada mu. Dilihat dari sisi mana pun, kau tidak akan rugi sama sekali.” Ling Yue mengernyit heran.

‘Tuan Ling muda itu benar. Tawaran ini bisa membantu Cia Li berkembang lebih cepat untuk meraih impiannya. Kemampuannya kurasa juga sudah cukup untuk bekerja di perusahaan keluarga Ling. Bahkan banyak ahli Botani yang memimpikan bisa bekerja di sana. Kesempatan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja!” Sheng Li menimang-nimang tawaran yang diberikan pada mereka.

“Oo, apa jangan-jangan kau masih teringat masa lalu?” Ling Yue beralih menggodanya.

“Kalian saling mengenal?” Sheng Li cukup terkejut mendengar perkataan Ling Yue barusan.

“Kami hanya kebetulan satu sekolah dulunya. Bukan hanya aku, Jiao Ling juga!” sahut Cia Li dengan cepat. Dia tidak ingin Ling Yue berkata yang tidak-tidak pada gurunya.

“Kalian satu sekolah? Wah, sepertinya kamu cukup berkesan bagi tuan Ling muda. Lihat, dia masih mengingat mu sampai saat ini.” Sheng Li menyipitkan kedua matanya. Dia mencium gelagat aneh dari Cia Li.

“Tentu saja aku masih mengingatnya Tuan Sheng Li. Siapa yang tidak ingat dengan wanita tercantik di sekolah kami.” ucapannya terdengar seperti membual. Tapi percayalah, yang dikatakan Ling Yue itu memang benar adanya.

‘Laki-laki ini ember sekali mulutnya!’ rutuk Cia Li dalam hati.

“Murid ku memang sangat cantik. Dari dulu ada banyak sekali pria yang mengejarnya. Tapi tak satu pun yang dia tanggapi. Apa dia dulu punya pacar Tuan Ling?” Sheng Li malah berkomplot untuk menjahili Cia Li.

“Mmm, bagaimana yah? Aku takut dia akan memukuli ku jika aku mengatakannya.” kejahilan Ling sudah ditingkat dewa.

Chen Li yang menyaksikan persiteruan tersebut, susah payah menahan tawanya. Presdirnya ini jahil sekali. Jarang-jarang dia melihat sang Presdir bersikap seperti itu.

“Aku terima tawaran mu! Kau sudah bisa pergi sekarang juga dari sini!” Cia Li merasa sangat kesal sekali.

“Hei Cia Li, kau harus rileks. Ingat, nasib mubada ditangannya. Bersikaplah lembut.” Jaio Ling berbisik memperingatkan sahabatnya itu.

“Kau tidak boleh manarik ucapan mu kambali Cia Li. Kau sudah menyetujuinya.” Ling Yue tersenyum penuh kemenangan.

“Chen Li, berikan kontraknya pada Cia Li. Kita harus meminta tanda tangannya sekarang.” Chen Li buru-buru membuka ipadnya dan membuka dokumen kontrak kerja, lalu kemudian menyerahkan nya pada Cia Li.

“Nona bisa tanda tangan di sini!” arahannya.

“Mmm, baiklah.” Cia Li mengambil alih iPad tersebut dan menandatangani-nya.

“Ini, sudah aku tandatangani!” dia menyerahkan kembali iPad itu pada Chen Li.

“Bagus! Minggu depan kamu sudah bisa mulai bekerja.”

“Ohiya, satu lagi. Kau harus bertanggung jawab untuk merawat ku selama 1 bulan ke depan!” Ling Yue sengaja bersikap se-enaknya. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mendekati Cia Li.

“Apa? Merawat mu?”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status