Share

29. That's Not Love

Decakan kembali terdengar ketika ponsel putih itu berdering nyaring. Seingatnya Bianca tidak memasang alarm semalam. Karena dirinya memang sudah berniat untuk tidur seharian. Jadi, ini pasti adalah dering ponsel.

Bianca bersumpah akan mengutuk kalau sampai ini bukan hal yang penting. Dia baru saja tidur pukul empat pagi tadi. Ia masih sangat mengantuk untuk dipaksa bangun.

"Hallo?" ujarnya malas.

"Baru bangun?" Terdengar suara Ravindra yang renyah dari seberang telepon. Bianca mendengus, ini benar-benar nggak penting.

"Gue matiin karena pertanyaan lo nggak penting." Bianca dengan kesal berniat mematikan sambungan, tetapi perkataan Ravindra langsung mengurungkan niatnya. Bahkan matanya yang masih memejam langsung terbuka lebar.

"Cepat kemasi barang, hari ini kamu pindah ke penthouse."

Bianca mengerjapkan mata, ia melihat kembali layar ponsel sekilas kemudian kembali menempelkan pada telinga. "Penthouse? Lo beneran beli penthouse buat gue?"

"Hm."

"Gue nggak mau pindah," balas Bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status