Share

Your Dark Horse
Your Dark Horse
Author: AzukaJagga

Prolog

Langit begitu biru, cerah tak berawan. Tawa anak kecil yang bermain dan tawar menawar antar pedagang dan pembeli, cukup meramaikan suasana desa yang cantik penuh bunga. 

"Selamat pagi" sapa seorang pria yang mengendarai sepedahnya dengan sekantung roti panas di keranjang sepedahnya.

"Selamat pagi" jawab beberapa pria yang lebih tua darinya.

"Selamat pagi semua" sapa pria yang sama kepada segerombolan wanita paruh baya.

"Selamat pagi"

Pria itu menghentikan sepedahnya tepat di depan sebuah kedai roti milik wanita berumur 45 tahun yang memiliki 1 anak perempuan berumur 15 tahun dan 1 anak laki-laki berumur 9 tahun.

"Pagi bibi" 

"Selamat pagi Lord Cyrus"

"Tolong jangan panggil aku seperti itu, atau seluruh penduduk desa akan tahu siapa aku sesungguhnya"

Wanita tersebut tersenyum lebar seraya mengambil kantung kertas dari tangan pria bernama Cyrus.

"Bagaimana bisa seorang pangeran menjual kue?" sindir sang wanita.

"Bibi Selene, kenapa kau selalu mempertanyakan hal yang sudah tahu jawabannya?" Pria bernama Cyrus mengambil buah apel dari atas meja makan dan mulai memakannya.

"Kapan kakak Cyrus membawa ku ke tempat tinggal kakak?" tanya seorang gadis yang baru kembali setelah memetik beberapa bunga.

"Amaris, kapan kau memberikan kakak mu ini hasil dari ujian mu kemarin?" 

Gadis bernama Amaris itu memutar matanya di hadapan Cyrus.

"Hei, kau.. Apa yang baru saja aku lihat?" 

"Menurut kakak apa?" Amaris pergi meninggalkan Cyrus.

"Luar biasa, bagaimana bisa anak sekecil dirimu melakukan hal ini kepada orang tua? Hei nak, kembalilah" 

"Sudahlah Cyrus, apa yang kau inginkan dari gadis berumur 15 tahun?" ujar bibi Selene sembari meletakkan secangkir teh panas di hadapan Cyrus. "Apa ayah mu tidak pernah tahu kalau kau sering keluar istana?"

"Tidak mungkin tidak tahu" Cyrus menunjuk pria yang berdiri di dekat jendela kedai bibi Selene. "Sejak tadi ia mengikuti ku, bukankah sudah jelas siapa orang itu?"

Bibi Selene tertawa lepas. "Begitu merepotkan"

"Aku pulang" 

"Oh Konan, kau baru kembali?" 

"Kak Cyrus? Sejak kapan kakak ada di sini?" 

"Sudah dari tadi, dan sekarang kakak akan pamit pulang sebelum banyak orang yang datang kemari"

"Bagaimana dengan wanita mu itu? Siapa namanya? Hmm.." bibi Selena mencoba mengingat nama kekasih Cyrus.

"Valerie" Cyrus mengingatkan.

"Ya, bagaimana hubungan mu dengannya?" 

Dengan senyuman manis Cyrus mengeluarkan cincin berbentuk bunga dari kantung celananya.

"Ya Tuhan, kau.. Kau akan melamarnya?" tanya bibi Selene dengan bahagia.

"Ya, doakan agar dia menerimaku"

"Sudah pasti dia akan menerimanya, bagaimanapun kalian sudah lama menjalin hubungan, tapi... Bagaimana dengan ayah mu? Apa beliau akan menerimanya?"

"Aku akan menjelaskannya perlahan-lahan. Ayah pasti mengerti" Cyrus yang merasa tidak dapat membuang waktu lebih lama lagi, akhirnya pergi dari kedai itu dan membawa sepedahnya jauh menaiki bukit.

Kembali ia keluarkan cincin yang telah ia persiapkan jauh-jauh hari. "Semoga saja ia senang mendengarnya. Jika ia menerima lamaran ku, maka aku akan.." mata Cyrus terbelalak melihat kejadian di depan matanya. "Tidak mungkin..."

To Be Continued

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status