Share

Terlambat Menyadari

Bab.13 Terlambat Menyadari

Cemberut, Zora menyerahkan helm pada Ryan. Pagi yang kurang bersahabat. Masa iya ke sekolah diantar pakai sepeda motor? Di mana harga diri Zora sebagai cewek populer, Papa?

“Kenapa sih anak Papa ini?” Ryan memijat hidung Zora.

Naik motor itu sama sekali tidak ada enak-enaknya. Zora heran sama mereka yang suka boncengan sama pacar atau gebetan. Padahal bikin punggung capek, belum lagi kalau panas kepanasan, kalau hujan jangan ditanya.

“Udah rapi itu rambut,” kelakar Ryan kala melihat Zora berulang kali membenahi rambut panjangnya. Eh, Ryan malah makin gemas. Diacaknya kembali tatanan rambut berponi itu.

Zora mengentak kaki. Dia berbalik badan lalu tanpa pamit pergi menjauh dari Ryan di depan pintu gerbang SMA Taruna Mulia.

“Ra...,” panggil Ryan masih dari atas sepeda motor sport yang baru dibeli seminggu lalu.

Zora berhenti lalu berjalan mundur. Begitu sampai di dekat Ryan dia berbalik badan.

“Buka helm Papa,” sungut Zora.

Ryan membuka helm full face yang di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status