Waktu pulang sekolah kurang 10 menit lagi dan kelas fely sendari tadi sudah menyelesaikan pembelajarannya mereka hanya tinggal menunggu bel pulang sekolah di bunyikan.
Sambil menunggu bel berbunyi fely dan teman-temannya mengunakan waktu tersisa untuk membicarakan berbagai hal.Seperti sekarang mereka sedang membicarakan cowo-cowo tampan dari sekolah lain.
"Eh,lu pada tau si arka gak?"tanya rina sambil menatap teman-temannya dengan senyum mengembang.Fely yang tadinya malas dengan pembicaraan yang tak ada faedahnya pun sekaran mulai medengarkan dengan serius.
'Arka siapa? Jangan-jangan arka yang gue kenal lagi.Tapi mana mungkin'bantin fely berdebat dengan dirinya sendiri.
"Arka dari Smk belintang itu?"tanya syasa sambil menatap rina heran.
'Arka emangnya sekolah di belintang? Gak tau juga sih gue'batin fely lagi.
"Iya,ganteng ya dia! Mau gue jadi pacarnya kalau gak pacar jadi teman ngobrolnya juga mau gue"kata rina sambil senyum-senyum sendiri
Sesampainya fely di rumah dia langsung pergi ke kamar dan membaringkan tubuhnya.Sedangkan satria langsung melajukan motorkan meninggalkan area rumah fely."Gue kangen sama bang dimas,kangen debat sama dia kanget di omelin sama dia"kata fely dengan lirih dan air mata yang mulai terjatuh."Gue juga kangen masakan bu asri"kata fely lagi dengan mata menatap kosong ke atap kamar."Mau ke bogor tapi gak punya alesan yang tepat,masa iya tiba-tiba bilang kalau gue keyra ya kali mana percaya mereka"kata fely sambil memejamkan matanya."Masa gue udah meninggal?"kata fely dengan nada tak percaya."Ibu,abang keyra kangen"kata fely dengan nada lirih dan sedih."Mau pulang,hiks"kata fely dengan isakan yang keluar dari mulutnya dan dengan cepat dia membekap mulutnya takut ada yang mendengar isakan nya.Fely menangis dalam diam,bantal yang menjadi tumpuan kepalanya sudah mulai basah dengan air mata.Sudah cukup lama dia menangis dan memikirkan
Sesampainya fely di depan rumah dia dengan perlahan turun dari atas motor bima."Gue langsung,masuk istirahat"kata bima dengan raut wajah dingin."Iya makasih atas tumpangannya"kata fely dengan senyum mengembang.Tanpa menunggu jawaban dari bima tanpa izin fely langsung masuk ke dalam rumah dan ingin mengistirahatkan punggungnya yang merasa sakit.Fely memasuki rumah dengan berjalan tenang,hingga langkahnya terhenti di sebabkan oleh bara yang masih ada di ruang tamu."Abis berantem dimana?"tanya bara dengan raut wajah datar."Bukan urusan lu"kata fely dengan malas dan berniat untuk berjalan ke arah kamarnya."Ikut gue"kata bara dan menarik tangan fely dengan paksa.Fely yang sudah malas berdebat pun mau tak mau harus mengikuti langkah bara.Bara membawa fely ke dapur dan mendudukan fely di kursi yang ada.Bara mencari sesuatu di lemari dapur dan ternyata yang di cari adalah kotak P3K.Bara berjalan ke arah fely dengan kota
Pagi harinya arka sudah di rumah fely sejak pukul 6 pagi.Disinilah arka sekarang di meja makan bersama bara dan fely."Mama kemana?"tanya fely entah kepada siapa."Udah mulai kerja sama papa,mereka sekarang ada di bandung"jawab bara masih memakan makanannya."Oh"jawab fely sekenannya.Arka hanya mendengarkan mereka tanpa ada ikut bersuara.Mereka kembali makan tanpa mengeluarkan kata-kata atau pun canda tawa.Saat mereka sedang menikmati makanan tiba-tiba ada beberapa orang duduk di meja makan tanpa permisi."Ngapain lu pada kesini?"tanya bara dengan raut wajah tenang."Mau mampir aja mumpung masih pagi dan beruntungnya kita saat sampai ternyata lagi makan"kata viki tak tau malu dan mulai mengambil buah yang ada di meja."Tuh cowo siapa?"tanya david berbisik ke bara."Temen adek gue"jawab bara sekenannya."Tapi kek gak asing"kata fito dengan tiba-tiba."Arka?"kata david dengan nada tanya."Hm"
Fely berjalan dengan tenang menuju ke kamar mandi wanita.Seperti kejadian tadi tak ada artinya untuk dirinya.Fely di depan memang tenang tapi kita tak tau bahwa dia sedang menenangkan diri,agar tak meledak seketika. Fely berjalan,hingga... Sret,,, Seseorang menarik tanganya dengan tiba-tiba.Orang itu menarik fely berbeda arah dari tujuan fely. “Woy! Lepas!”kata fely sambil berusaha melepaskan tangannya. “...”tak ada sautan dari orang tadi. Fely terus memberonta,hingga langkah mereka terhenti di taman dekat parkiran guru. “Maksud lu apa bawa gue kesini?”kata fely setelah devan melepas tangannya.Yah,seseorang tadi adalah devan. “Gue gak punya maksud tertentu”kata devan dengan raut wajah datar. “Ck,buang-buang waktu gue lu”kata fely dengan kesal dan ingin berjalan pergi dari sana.Tapi langkahnya di hentikan oleh tarikan tangan devan di lengannya. “Tunggu”kata devan sambil menarik tangannya. “Apa lag
Sesampainya mereka di rumah fely,arka langsung pulang dan berpesan bahwa besok dia akan menjemput fely kembali.Fely tak ambil pusing dan berjalan memasuki rumah.“Abis dari mana?”tanya bara saat fely baru membuka pintu.“Toko buku”jawab fely singkat.“Ngapiain?”tanya bara lagi.“Beli buku lah masa ngemis”kata fely dengan malas.‘Iya juga ya’batin bara.Fely berjalan meninggalkan bara dengan langkah kesal.“Ck,ganggu suasa hati orang aja”kata fely dengan kesal.Cekleksuara pintu di buka membuat aktivitas fely terhenti.“Nih”kata bara sambil menyerahkan kotak ponsel.“Paan?”kata fely sambil menatap bara bingung.“Bola pingpong”kata bara dengan malas.“...”tak ada sautan dari fely,dia menatap bara dengan malas adan kesal.“Ck,ambil!”kata bara tak sabaran.“Gak,makasih”kata fely dan melanjutkan aktivitasnya kembali yaitu membaca novel yang baru di belikan oleh arka.“Gue gak
Devan membawa fely ke dalam rumah dengan tergesa-gesa.'Kalau kek gini gue ngerasa kayak orang sakit parah'batin fely dengan wajah datar.'Tapi kok ada devan ya?'batin fely bingung.'Bodolah,masalahnya tuh orang kok bisa tiba-tiba ada di sana.Masa iya sengaja?'batin fely tak percaya."Loh? Fely kenapa van?"tanya bara dengan khawatir saat melihat faly ada di gendongan devan."Tanya sama satria"kata devan dengan raut wajah datar."Huff"helaan nafas lelah yang keluar dari fely."Gue bisa jalan sendiri"kata fely dengan malas."Ck,kaki lu lagi sakit gak usah sok kuat"kata devan dengan nada tak suka."Ck"decak kesal fely."Taruh sini aja"kata bara dan bangun dari duduknya."Lu kira gue barang?"kata fely tak suka."Ck,diem dulu"kata devan dengan kesal dan mendudukkan fely di kursi yang tadi di duduki oleh bara."Akhh,sakit bego!"teriak fely kesakitan saat kakinya di urut oleh devan."Diem teli
Sesampainya mereka di dalam kelas.Rina masih kesal dengan fely dan fely hanya merespon dengan acuh."Udah jam segini kok gurunya belum masuk ya?"tanya syasa heran."Liat grub kelas"kata riska dengan malas.Syasa pun membuka ponselnya dan..."Wow,jam kos kuy!"kata syasa dengan girangnya."Hm"kata riska dengan malas."Rin"panggil syasa kepada rina."Apaan?"jawab rina dengan nada kesalnya."Lu kenapa?"tanya syasa heran dengan rina."Tanya tuh sama si fely"kata rina dengan judes."Dia kenapa fel?"tanya syasa kepada fely dengan heran."Mana gue tau"kata fely dengan santai."Lu pada kenapa sih?"kata syasa dengan bingung."Masa tadikan-"kata rina terpotong karena kedatangan seseorang.'Brak'Meja yang di tempati fely di gebrak oleh seseorang membuat perhatian kelas ke arah meja fely."Gue udah bilang sama elu,jangan pernah ganggu natasya lagi.Budeg lu hah!"kata raka dengan emosi yang mel
Fely dan riska memutuskan untuk ke kantin.Mereka berjalan beriringan sambil memikirkan semua kejadian tadi dan mengambil jalan yang tepat untuk menyelidiki tentang natasya."Fel"panggil riska sambil menatap ke arah fely dengan serius."Hm?"balas fely dengan raut wajah datar."Lu tau soal asal usul keluarga si natasya gak?"tanya riska dengan wajah tersenyum."Mana gue tau"balas fely sambil mengangkat bahu acuh."Siapa tau kan,lu kan dulu gak suka sama tuh orang"kata riska tanpa mengalihkan pandangannya dari fely."Terus hubungannya apa?"tanya fely yang masih bingung dengan maksud riska."Setiap lu gak suka atau suka sama orang pasti lu cari tentang dia sampek ke pelosok"kata riska dengan nada datar."Masa?"kata fely dengan raut wajah tak percaya."..."tak ada jawaban dari riska,riska menatap fely dengan tatapan malas."Canda elah"kata fely dengan senyum gugupnya."Tapi gue udah lupa"kata fely dengan na