Share

#8

Beno dan Lara di tengah perjalanan mengantarkan Lara ke kampus. Lara berpakaian rapih dengan kemeja khas himpunan mesin yang tertulis nama Lara di atas dada bagian kiri juga nama universitas dan jurusan di bagian belakang sedangkan Beno berpakaian seperti biasa dengan kemaja juga dasinya itu.

“Tumben Ra, rapih banget” ucap Beno, “hari ini ada mau rapat himpunan jadi harus rapih mas” jawab Lara dan Beno pun ber-Oh ria.

“Kayanya saya pulang larut atau ga pulang sama sekali mas”

“Kenapa?” Tanya Beno kaget mendengar Lara berencana untuk tidak pulang

“Saya mau ngerjain tugas besar soalnya deadline udah deket, kalau pun beres, malem banget saya ga berani pulang sendirian” jelas Lara, “nanti saya jemput, kamu kirim saja lokasinya” tawar Beno, “masalahnya saya tuh takut pas keluar lab nya, soalnya kampus saya tuh angger banget kalau malem” jelas Lara, “ya pokonya kamu mau pulang jam berapa pun saya jemput, tidak boleh menginap” tegas Beno sambil menepikan mobil karena sudah sampai, “yaudah nanti saya kabarin lagi” ucap Lara lalu keluar dari mobil setelah mencium punggung tangan Beno

Terlihat bahwa Lara membawa banyak bawaan hari ini. Tabung gambar disampirkan di bahu kanan, tote bag yang berisi wearpack ia pegang oleh tangan kiri dan terakhir tas gendong yang terlihat berat itu.

Beno yang melihat Lara berjalan menjauh dengan bawaannya itu berinisiatif untuk menyemangati Lara. Lalu Beno instal aplikasi dan membuat sebuah video untuk menyemangati Lara dan mengirimkannya langsung. Setelah itu, Beno berangkat menuju kantornya.

“La! Siang kumpul ruang himpunan ya” ucap seseorang yang memakai kemeja yang sama dengan Lara

“oke! Nanti gue nyusul abis kelas” ucap Lara sambil berjalan menuju lokernya dan temannya itu mengangguk

Lara pun sampai di depan lokernya lalu menyimpan tabung gambar dan tote bag yang ia bawa tadi.

Drakk!

“Dor!” ucap seseorang mengkagetkan Lara bersamaan dengan Lara menutup pintu lokernya.

“setan!” kaget Lara melihat orang yang mengagetkannya, “sialan disamain setan” ucapnya

“Ga ada kerjaan banget lo Al” ucap Lara  lalu berjalan menuju ruang kelas

“yaelah ditinggal, gue disuruh ajak ade gue rapat nih makanya kesini” ucap Al sambil berjalan di samping Lara, “ade lo siapa?” tanya Lara, “ya..elo Lara, semua orang ngiranya kita ade kakak, ga ngerti dah mirip darimana” bawel Al

“gue kan lebih tua dari lo, harusnya gue yang jadi kakak" ucap Lara sambil mendelik, "nanti nyusul abis kelas” jawab Lara mengenai ajakan Al

“eh gue mau nanya, sejak kapan lo sama Rey sedeket itu?” tanya Lara

“gue ga ngerasa deket banget, cuman emang deket dari SMA kan gara-gara loe juga gue jadi kenal si Rey” jelas Al dan Lara pun mengangguk setuju

Setelah Lara selesai dengan kelas paginya, Lara segera menuju ruang himpunan dan tak lama rapat pun dimulai karena kuantitas orang sudah memenuhi. Rapat diadakan karena akan ada turnamen balap mobil cepat rakitan mahasiswa antar universitas di Bandung dan mengharuskan untuk mengirim 1 tim yang berjumlah 4 orang, maka dari itu diadakan pemungutan suara untuk menentukan 4 orang tersebut dan Lara menjadi salah satunya. Lara yang akan menjadi pengendara dari mobil itu alias yang akan menjadi pembalap.

Setelah rapat selesai, Lara langsung menuju lab pengelasan untuk mengerjakan tugas besarnya. Sebelumnya berganti pakaian menjadi wearpack dan mengambil tas gambarnya.

Lara tidak sendirian berada di lab karena ada seorang kakak tingkatnya sedang mengerjakan skripsi yang topiknya mengenai pengelasan. Lara mulai mengerjakan tugasnya dengan standar K3L yang tidak terlewat, seperti memakai topeng las, sarung tangan, masker dan sepatu safety.

Tak terasa malam pun sudah datang dan Lara belum juga menyelesaikan tugasnya, sementara kakak tingkatnya sudah pulang sekitar 45 menit yang lalu dan sekarang Lara hanya sendirian di lab. Lara memutuskan untuk istirahat sebentar dan mengecek handphonenya yang sedari tadi tidak ia buka.

1 videos sent from Mas Beno

“Video apaan” gumam Lara lalu membuka video yang Beno kiri itu.

Semangat ya istriku buing~ buing~

Semangat ya istriku buing~ buing~

Pffftt hahahahaaha, ini siapa yang ngajarin” ucap Lara sambil tertawa lepas melihat video yang Beno kirim. Wajah Beno yang datar saat mengucapkan kata semangat itu dipakai efek telinga dan kumis kucing, lalu terdapat suara buing buing bawaan membuat kombinasi yang sangat mungkin untuk Lara tertawa.

Lara : Mas bisa jemput? 

Mas Beno : I’m on my way

Setelah mendapat balasan bahwa Beno bisa menjemputnya, Lara membereskan sisa-sisa pekerjaan dari tugas-tugas Lara yang belum selesai itu. Lara teringat bahwa ia belum mengirimkan lokasi dimana ia berada, Beno tidak mungkin tahu dimana Lab Pengelasan kampus Lara itu karena kampus Beno dahulu berbeda dan jurusan kuliah yang saat bertolak belakang. Lara menunggu di dalam Lab karena ia terlalu takut untuk berdiam di luar Lab yang pencahayaannya kurang, sehingga menambah aura-aura seram seperti yang dikatakan paranormal yang sering Lara tonton di yutub.

Kresk—kresk—kresk

Suara aneh terdengar dari arah luar dan Lara sebisa mungkin mengabaikannya sambil terus mengirim pesan kepada Beno untuk cepat menjemputnya dan Beno memberi tahu bahwa dia sudah sampai dan sedang berjalan menuju lokasi Lara. Namun suara itu terdengar semakin keras dan terasa semakin mendekat.

Mas Beno : Saya bentar lagi sampai, lokasinya sudah terlihat

Mendapat pesan itu, Lara langsung keluar dari Lab Pengelasan yang sebelumnya ia sudah matikan lampunya. Tetapi, tidak ada keberadaan seorang pun yang terlihat hanya ada taman yang lebih tepatnya disebut hutan kampus itu karena pohon yang menjulang tinggi juga rumput-rumput yang mulai tinggi. Namun, suara itu tetap terdengar dan bahkan lebih jelas, sehingga Lara memutuskan untuk menyalakan flash handphonenya.

“kok ga ke detect sih” ucap Lara sambil menempelkan jarinya untuk membuka akses handphonenya dengan sidik jari, Lara semakin panik karena suara itu terdengar dari arah belakangnya yang merupakan taman tadi.

please” ucap Lara berharap agar akses handphonenya terbuka namun nihil karena panik Lara salah memasukkan kata sandi nya sehingga harus menunggu 30 menit untuk dapat mencoba kembali.

Pukk

Lara merasakan tangan seseorang menempel di bahunya. Lalu ia memberanikan diri untuk membalikkan tubuhnya yang di rasa kaku.

“Aaaa! Setan!” ucap Lara sambil menutup matanya dan tidak mampu untuk berlari.

“Ra! Ini saya Beno” ucap Beno sambil mengguncang badan Lara agar Lara membuka matanya, “Ra, buka matanya, ini saya” ucap Beno lagi, lalu Lara memberanikan diri untuk membuka matanya

“lama banget sih” kesal Lara kemudian terduduk karena merasa lemas, “saya tadi nyasar ke lab kimia sebelah makanya saya nyebrang lewat taman biar cepet” jelas Beno sambil menarik Lara untuk berdiri, “pulang sekarang atau masih mau di sini?” tanya Beno dan Lara menjawab pulang dengan suara yang kecil hampir tidak terdengar.

  • ●●

“mas mau ngapain?” tanya Lara melihat Beno menaiki gerbang utama, “ini kan dikunci Ra, jadi harus dipanjat tadi juga saya panjat” jawab Beno

“mas lewat pintu ini bisa kok, kalau mas mau panjat juga gapapa. Kalau terciduk pak satpam saya ga tanggungjawab ya” ucap Lara sambil berjalan melewati pintu kecil khusus untuk satpam yang tidak terkunci.

Ketika mereka sudah berada di mobil, Beno memberikan kantong kertas yang berlambang M itu kepada Lara.

“jaga-jaga kalau kamu lapar” ucap Beno, “makasih suamiku buing~ buing~” ucap Lara jahil dan Beno pun mengalihkan pandangannya karena tersipu malu.

“mas belajar darimana sih bikin video kaya gitu?” tanya Lara penasaran

“saya juga ikut menonton kalau kamu tonton drama korea” jawab Beno, “oh! Dari situ, saya kira mas ga ikut nonton” ucap Lara mengingat adegan dari drama korea yang mirip dengan video yang Beno buat

“kamu kok ga ganti baju Ra?” tanya Beno melihat Lara yang masih memakai pakaian wearpack, “ga berani ganti baju karena lampu ruang gantinya redup” jelas Lara

“kamu terlihat berbeda” ucap Beno

“beda gimana?” tanya Lara heran, “terlihat attractive di mata saya, beda dari wanita lain” jawab Beno

in a good way or –“ ucap Lara terpotong, “of course in a good way

“oh iya mas, nanti datang ya ke turnamen balap mobil cepat” undang Lara, “ada kamu kan?” tanya Beno, “tim saya yang ikut turnamennya” jawab Lara ceria lalu mengigit double cheese burger ­–nya itu

“kamu ingin saya bawakan apa?” tanya Beno, “bunga yang tidak buat saya bersin!” jawab Lara, “akan saya bawakan, memangnya kapan Ra?”

“awal bulan depan, nanti saya kabari lagi lebih tepatnya tanggal berapa” ucap Lara, “saya doa kan yang terbaik ya” ucap Beno dan mereka pun mengamininya bersama.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status