Share

Aku akan bertanggung jawab,

"ibu maafin kayra," dalam hati kayra. dirinya benar benar tidak mengerti kenapa ia tidak bisa menolak sentuhan dari laki laki di hadapannya ini .

padahal selama ini ia benar benar menjaga kesuciannya. walaupun ia bekerja sebagai wanita malam, itu tidak masalah baginya selagi ia masih bisa mempertahankan kesuciannya.

namun sekarang semua rasanya sudah hancur lebur bersama penyesalan yang Kayra rasakan saat ini. entah tuhan ingin memberikan takdir seperti apa kepadanya, Kayra hanya bisa mengikuti permainan dalam kehidupan yang sudah tuhan rancang untuknya.

Hampir 4 kali Arga, mengeluarkan cairan super miliknya. Arga sepertinya benar benar tidak ingin berhenti, karena selama bermain dengan Alysa ia selalu mengeluarkan cairan supernya di luar. dan kali ini entah setan semakin merasuki dirinya, ia ingin membuat wanita yang berada di hadapannya ini hamil anak nya. karena saat mengetahui Kayra masih perawan, Arga merubah rencananya. ia jadi terpikir untuk menjalankan saran dari Hans, menikah lagi dan memiliki anak.

setelah kelelahan mereka pun tertidur di mobil, dua jam sebelumnya saat Hans keluar dari Club' ia melihat mobil Arga bergoyang tentu saja hal itu membuat Hans tersenyum karena rencananya berhasil.

"Eughh...." Kayra menggeliat karena terkena sinar matahari membuat ia menutupi kedua matanya dengan tangan.

Kayra melirik ke arah Arga, yang sudah mulai membuka matanya juga. dan pandangan mereka bertemu hening tanpa suara, hingga dering ponsel Arga membuyarkan pandangan mereka. berdering di atas dashboard mobilnya, dan menerima panggilan tersebut. sedangkan Kayra mulai mengenakan pakaiannya.

"Halo?"

"Dok, kira kira Dokter tiba jam berapa ya? saya hanya mengingatkan jam 08.00 poliklinik mau di buka," tanya asisten Arga dari balik ponsel.

" oh iya 30 menit lagi saya sampai," jawab Arga sambil melirik ke arah jam tangannya.

" Baik Dok." jawab asistennya tersebut.

Arga menaruh ponsel di atas dashboard dan melirik ke arah Kayra yang sudah berpakaian.

Arga pun turut mengenakan kemejanya, sambil mengancingkan kemejanya Arga memperhatikan Kayra. Saat ini memang Kayra sedang berusaha menahan tangisnya, ia ingin bergerak tapi bagian intim miliknya masih sangat terasa sakit. Dan Kayra sendiri bingung harus melakukan apa, mau berjalan pun rasanya sakit.

"Aku akan bertanggung jawab, menikahimu!!" ucap Arga tanpa menoleh ke Kayra.

sedangkan Kayra membeliakkan matanya, masih merasa tidak percaya apa yang baru saja ia dengar dari laki laki di sampingnya. "Menikah? hal yang tidak pernah aku bayangkan dalam hidupku." dalam benaknya.

" Tidak perlu, kamu enggak perlu bertanggung jawab! anggap saja ini semua hanya kecelakaan," jawab Kayra.

" Tidak bisa!! Aku yang mengambil keperawanan mu, dan bagaimana jika ternyata nanti kamu hamil?" tukas Arga.

"Itu urusanku!!"

" Dan akan menjadi urusanku jika kamu hamil!!" sahut Arga dengan tatapan tajam.

Kyra hanya diam dan tidak menjawab ucapan Arga, dia bergegas ingin membuka pintu mobil. namun Arga segera mengunci pintu mobil dengan tombol otomatis, sehingga Kayra tidak bisa keluar dari dalam mobil.

" Apa maumu?" tanya Kayra dengan ketus.

"Aku akan antar kamu pulang, tunjukkan rumahmu!!" ucap Arga sambil menyalakan mesin mobilnya.

""Tidak perlu!! aku bisa pulang sendiri," tolak Kayra.

" Aku tidak yakin kamu bisa berjalan dengan baik, setelah kegiatan panas kita semalam!" balas Arga tanpa melirik ke arah Kayra dan fokus ke arah jalan.

"jangan ungkit hal itu!!" sentak Kayra.

"ini semua ulah temanmu, aku akan meminta tanggung jawab atas ulahnya!" kesal Kayra.

Arga tertawa, " hahaha.... seharusnya kamu meminta pertanggung jawaban kepadaku, karena aku lah yang sudah merusakmu bukan Hans!"

"Tapi karena dia kita berdua jadi seperti ini!"

"sudahlah jangan di ributkan! dimana rumahmu? aku akan mengantarmu!" ucap Arga.

"Antarkan aku ke jalan melati saja!" jawab Kayra dengan ketus sambil menatap jalanan dari balik jendela mobil.

" baiklah!!" sahut Arga.

dalam perjalanan ke rumah Kayra, tidak ada obrolan dan sangat hening. Kayra enggan sama sekali melirik ke arah Arga, ia hanya menatap ke arah jalan. Dalam hatinya, ia hanya bisa berdoa agar ia tidak hamil. Karena jika dirinya hamil, Kayra tidak bisa lagi bekerja mencari uang untuk pengobatan ibunya. sedangkan dirinya saat ini benar- benar membutuhkan uang yang sangat banyak untuk operasi pemasangan pompa jantung atau yang lebih di kenal dengan Left Ventricular Assist Device (LVAD) dan tentu saja itu semua membutuhkan biaya yang banyak, apalagi operasi ini akan di lakukan di negeri tetangga yaitu Sigapore. Kayra benar - benar harus bekerja keras untuk pengobatan sang ibu.

" Di sebelah mana rumahmu?" tanya Arga membuyarkan lamunan Kayra.

" Turunkan aku di depan gapura itu saja!" tunjuk Kayra ke arah gapura yang berwarna merah dan putih itu.

"baiklah."

Arga pun berhenti tepat di depan gapura tersebut, namun Arga belum membuka kunci pintu mobil otomatis tersebut. Kayra merasa bingung dengan ulah Arga yang tidak membuka pintu kunci mobilnya.

"serahkan ponselmu!" Ucapan Arga membuat Kayra mengerutkan dahinya, menandakan kurang paham dengan ucapan Arga.

"Kamu mau merampok aku?" tanya Kayra.

"buat apa merampok wanita malam sepertimu!" cibir Arga.

Degh, ucapan Arga membuat hati Kayra sakit.

"wanita malam!! hei Kayra buat apa kamu sakit hati, bukankah kamu memang seorang wanita malam? pekerjaanmu adalah Lady Escort, kamu bukan wanita baik baik buat apa kamu marah dengan perkataan laki laki brengsek di depanmu ini!" Kayra berperang dengan pemikirannya sendiri.

"bukankah kamu sudah merampok kesucianku!!" sahut Kayra ketus.

"itu bukan merampok, tetapi kita saling menolong. ingat kita sama sama dalam pengaruh obat !" jawab Arga.

"cuih!! terserah mu saja. cepat buka pintunya!" pinta Kayra.

berikan dulu ponselmu!" kekeh Arga.

"hei pak Dokter, apa kamu lihat saat ini aku membawa tas ata sedang memegang ponsel?" tanya balik Kayra.

kedua bola mata Arga menyisir Kayra, benar Kayra tidak membawa tas dan tidak memegang ponselnya. bisa jadi tas Kayra masih ada di Club'.

"Baiklah, aku akan menemui mu di Club' nanti malam," ucap Arga.

"Aku tidak akan kerja hari ini," balas Kayra.

"oh iya aku lupa, kamu pasti akan sulit berangkat kerja karena ulahku!" ledek Arga sambil tersenyum nakal.

"Terserah dirimu saja, cepat buka pintunya!" Hardik Kayra yang benar benar berusaha meredam kekesalannya pada laki laki di hadapannya ini.

Arga terkekeh, entah apa yang bisa membuatnya tersenyum. padahal selama ini jika ia berdebat dengan Alysa tidak pernah mudah lunak hatinya.

Arga pun menekan kunci otomatis mobilnya, dan Kayra langsung keluar dari mobil Arga tanpa menoleh ke arah Arga yang melihat sikap sombongnya Kayra. hanya bisa menatap cara dia berjalan ke arah sebuah gang kecil yang di pastikan arah rumahnya.

"semalam dia murahan sekali padaku, tetapi sekarang malah jual mahal." gumam Arga sambil tersenyum. Dan Arga melanjutkan perjalanan ke Rumah sakit.

Bersambung,,,

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status