Share

bab 15

Tepat saat adzan ashar di kumandang kan, lelaki yang berpenampilan layak nya seorang santri, sampai di depan kamar yang di tuju Rahma.

Tanpa ada yang meminta, dengan sopan Rahma maju ke depan, membuka pintu perlahan, dan memperlihatkan gadis kurus yang sudah beberapa hari ini mengusik tidur lelaki bergelar suami nya, sedang tak sadar kan diri di atas ranjang pasien.

Terlihat tak jauh dari tubuh kurus itu, seorang perempuan yang masih cantik di usia senja nya, sedang mengusap air mata. "Istri mu cuman Ndak sadar kan diri, Le. Kata pak di dokter tadi, juga nggak apa, cuman memang kaki sama tangan kanan nya harus di perban kayak gitu." Bu nyai Halimah menunjukan salah satu kaki dan tangan gadis yang di perban itu.

Lekas, Gus Naufal melangkah cepat, menuju gadis kurus yang terbaring lemah tak berdaya. Ada setitik rasa khawatir yang menyelinap ke dasar ulu hati nya.

Perlahan, lelaki itu mengelus kening nur. Hangat, dan .... Ah, ini susah di jelas kan. Mata Gus Naufal turun ke bawah, menyus
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status