Semua Bab Our Beautiful Sin (Bahasa): Bab 11 - Bab 20
24 Bab
Chapter 11
Hari ini adalah hari pernikahan Aurel dan Alva. Pernikahan mereka diadakan saat Jessi berada di luar kota secara kecil-kecilan dan hanya mengundang keluarga Mahardika. Ada pro dan kontra di dalam pernikahan rahasia mereka. Pihak pro menyetujui hal itu karna menurut mereka Jessi tidak bisa menjadi istri yang baik karna sudah 10 tahun Jessi belum bisa memberikan keturunan untuk Alva. Sedangkan pihak kontra menolak pernikahan itu namun mereka tidak bisa berbuat apa pun. Dan alasannya adalah karna Aurel merupakan adik Jessi, bagaimana bisa Alva menikahi dua Kakak beradik. "Hai my little wife, you look so hot Baby." ucap Alva sambil memeluk Aurel dari belakang. Aurel menoleh kebelakang menatap Alva dan tersenyum. "Kak Al." panggil Aurel.
Baca selengkapnya
Chapter 12
    Sudah seminggu Aurel dan Alva menikah, selama seminggu ini Alva membenarkan ucapannya. Alva sama sekali tidak membiarkan Aurel untuk beranjak dari tempat tidur kecuali saat makan dan mandi. Selain itu, mereka hanya berada di tempat tidur saling memuaskan dan memberi kepuasan. Tidak ada yang bisa melarang Alva bahkan Mama Aliya sekalipun. Hari ini Jessi kembali dari luar kota, mau tidak mau Aurel dan Alva harus kembali bersandiwara seakan mereka ipar goals. Aurel belum membicarakan mengenai dirinya yang akan tinggal di rumah Mama Aliya. Namun Aurel berencana untuk membicarakan tentang itu hari ini. "Kak Jessi, sibuk?" tanya Aurel saat menghampiri Jessi di ruang tamu. "Enggak dek, kenapa?" tanya J
Baca selengkapnya
Chapter 13
"Alva." panggil Mama Aliya saat masuk ke dalam rumah. "Mama?" panggil Jessi bingung. Mama Aliya menoleh pada Jessi dan senyum tipis, setelahnya Mama Aliya menatap Alva lagi. "Aurel mana Alva?" tanya Mama Aliya. "Aurel di dalam kamar ma." ujar Alva sambil mengusap wajahnya. Dengan cepat Mama Aliya beranjak pergi ke kamar Aurel. Alva berdiri dari duduknya dan menyusul Mamanya. "Al." panggil Jessi. Alva menoleh pada Jessi tanpa menjawab "Aurel beneran cuman terkilir?" tanya Jessi. "Lo udah dengar kan kata Gilang kalau tulang
Baca selengkapnya
Chapter 14
Alva dan Aurel sudah kembali dari rumah sakit untuk memeriksa kandungan Aurel. Semuanya dalam keadaan baik. Meski terjadi guncangan saat Aurel terjatuh sebelumnya, janin Aurel dalam kondisi baik, menurut dokter yang memeriksa kandungan Aurel, janin Aurel cukup kuat. "Kak." "Ya Aurel?" "Kakak nemenin Aurel kan di sini?" tanya Aurel saat Alva mengelus perut datarnya. "Iya Baby." ujar Alva. "Kak." "Hm?" "Posisi Aurel udah di atas Kak Jessi belum?" tanya Aurel sambil menatap Alva. "Sudah. Tapi Baby,
Baca selengkapnya
Chapter 15
Setelah sampai di bandara, Alva benar-benar hanya ngedrop Jessi dan langsung pergi ke kantor. Jessi langsung mengurus segalanya dan masuk ke dalam menyusul Damar. "Damar." panggil Jessi. "Ehh Jes, udah sampai?" tanya Damar sambil menatap Jessi. Jessi duduk di seberang Damar setelah mengangguk mengiyakan ucapan Damar. "Kamu udah lama Damar?" "Belum, kamu pergi naik apa? Taxi?" tanya Damar. "Enggak di antar sama Alva." "Hm? Alva nganter kamu Jes?" tanya Damar kaget. "Iya."
Baca selengkapnya
Chapter 16
"Alva." "Iya ma?" "Tadi apa? Kamu bicara soal apa?" tanya Mama Aliya. "Gak ada ma." "Gak ada kenapa Aurel sampai melamun, sampai tersedak lagi pas minum." "Aurel nanya sama Alva." "Nanya apa?" "Alva bisa lepasin Jessi atau enggak, kalau suatu saat Jessi tau soal hubungan Alva dan Aurel, tau soal kehamilan Aurel." "Dan kamu jawab?" "Alva gak jawab." "Kenapa?" "Alva ga
Baca selengkapnya
Chapter 17
Hari ini Aurel sudah berencana untuk pergi check kandungannya. Kandungannya sudah berusia 36 Minggu, Aurel check up untuk mencari due date kelahirannya. Selama 4 bulan Aurel hidup tenang tanpa memikirkan akan berbohong apa jika Jessi ingin bertemu dengannya, mengingat perutnya sudah sangat buncit. "Kak Al." panggil Aurel. "Iya Baby?" jawab Alva menoleh pada Aurel. "Kakak temenin Aurel ketemu dokternya kan?" tanya Aurel sambil menatap Alva yang berada disampingnya. Alva menoleh pada Aurel, "Iya sayang." ujar Alva mengelus pipi Aurel. Aurel tersenyum manis pada Alva. Saat ini keduanya sedang diperjalanan menuju rumah sakit. Hubun
Baca selengkapnya
Chapter 18
Alva tersenyum menatap Aurel yang sedang tidur pulas. Setelah acara kunjungan untuk Bayi kacang, Alva membersihkan diri dan juga membersihkan Aurel. Dan setelah puas dan bersih Aurel tertidur dengan pulas di dalam pelukan Alva. Suara ketukan pintu membuat atensi Alva pada wajah tenang Aurel teralih. Alva melepaskan pelukannya perlahan tanpa mengganggu ketenangan Aurel lalu berjalan menuju pintu guna membuKakan pintu. "Kenapa bik?" tanya Alva sesaat setelah membuka pintu. "Ini tuan, bibik mau tanya tuan sama non Aurel mau makan malam apa? Ibu Aliya nanya." ujar bibik menjelaskan. "Ohh, apa aja bik. Bebas." ujar Alva. "Baik tuan, bibik permisi. Maaf mengganggu tuan." pamit bibik.
Baca selengkapnya
Chapter 19
Aurel bangun saat Alva sudah menutup sambungan teleponnya. Aurel mengucek matanya sambil manggil Alva. "Kak Al." panggil Aurel manja. Alva menoleh pada Aurel disebelahnya. "Iya Baby?" jawab Alva lembut. "Kakak habis nelpon siapa?" tanya Aurel sambil menarik tangan Alva keatas perut buncitnya. "Jessi." jawab Alva sambil mengelus perut Aurel lembut. Aurel menatap Alva intens. Tatapan Aurel sangat jelas tersirat rasa cemas, sedih dan ingin memiliki Alva untuk dirinya sendiri. Tidak untuk Jessi, hanya untuk dirinya sendiri. "Kak Jessi kenapa?" "Nanya Kakak pulang a
Baca selengkapnya
Chapter 20
"Jadi Mama mau ngomongin apa ma? Tumben banget ngajak ketemu di luar. Biasanya dirumah." ujar Jessi tak berniat untuk mendengar basa-basi lebih lama lagi. Mama Aliya menarik nafas dalam-dalam. Menatap Jessi dan mengambil amplop coklat yang ada didalam tasnya, lalu memberikan pada Jessi. "Ini apa ma?" tanya Jessi bingung. Ini bukan amplop coklat tebal yang berisi uang yang diberikan seorang ibu saat meminta seorang wanita untuk menjauh dan pergi dari hidup putranya seperti di drama. Amplop coklat itu tipis, sangat tipis. "Kamu buka saja Jessi." ujar Mama Aliya. Jessi menegak salivanya kasar saat melihat stempel yang ada dimuka amplop tersebut, stempel pengadilan agama. Tanpa memb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status