36. Sorry
Anjani meneguk saliva, pandangannya tak lepas pada Arsya yang tengah berjalan kearahnya. Jantung Anjani sudah maraton dari tadi, belum lagi kepalanya yang mendadak pening saat melihat Arsya yang tersenyum kearahnya. Ah, sejak kapan ketampanan Arsya melebihi Ardan begini?Tunggu sebentar, mata Anjani tidak salah lihat kan? Arsya tersenyum!"Assalamu'alaikum, istriku." ujar Arsya setibanya didepan Anjani, suaranya begitu manis hingga membuat Anjani meleleh. Belum lagi laki - laki itu tersenyum cerah dengan mata menyipit membentuk bulan sambit. Gemesin parah!"Kok suaminya datang gak disambut?" tanya Arsya dengan nada guyon nya.Anjani berdehem, menetralkan nafasnya. Anjani lantas berdiri lalu mencium telapak tangan Arsya. Arsya yang melihat itu semakin melebarkan senyumnya, tanpa izin, Arsya bawa Anjani kedalam pelukan.Tidak habis - habis Arsya kecupi puncak kepala Anjani, sesekali menghiru
Baca selengkapnya