All Chapters of DENDAM ANAK LELAKIKU: Chapter 31 - Chapter 40
80 Chapters
DILEMA
"Papa Kamu belum pulang?" Mayang menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tengah degan kasar. Dilemparkannya tas mahalnya sembarangan di atas meja, lalu memilin-milin kepalanya yang terasa sedikit sakit.    Sebenarnya dia tidak suka harus kembali lagi ke rumah ini dan melihat wajah-wajah anak-anaknya yang memelas. Itu hanya akan membuatnya menjadi berat hati untuk menjalankan semua rencananya.    Menurutnya, suaminya yang sudah tidak punya apa-apa itu juga sekarang juga menjadi sangat menjengkelkan. Tidak ada hal berguna lainnya lagi yang bisa dilakukan lelaki itu selain melarikan diri dari rumah.    Ingin rasanya Mayang cepat-cepat saja melakukan transaksi jual beli rumahnya agar dia bisa segera pergi dari tempat itu. Tapi Firman juga belum memberikan jawaban apa-apa tentang Mayla. Dan Romi pun belum pulang. Jika dia meninggalkan rumah begitu saja, siapa yang akan
Read more
PERJODOHAN
Astuti Widyasari duduk dengan tenang seperti biasa di kursi belakang mobil mewahnya yang menuju ke arah bandara. Hari ini dia akan menjemput seorang putra salah satu sahabatnya yang sudah lama menetap di Negeri Tirai Bambu karena bersuamikan seorang berwarga negara negri ginseng itu.   Dua jam menunggu, akhirnya bertemu juga wanita itu dengan putra sang sahabat. Lelaki berusia 37 tahun dengan perawakan tambun dan tingginya mungkin hanya sama dengan putrinya, Ayu Nindya.    Penampilan lelaki itu sangat berkelas, dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya barang bermerk. Meskipun jika diperhatikan dengan benar, tidak terlalu berbanding lurus dengan keadaan fisiknya.   "Selamat datang, my dear Tom. Bagaimana kabarmu, Sayang?" Astuti segera memeluk lelaki yang termasuk berbobot lebih itu dengan hangat, layaknya seorang ibu yang bertemu dengan putranya. "Sudah segagah ini k
Read more
KEPUTUSAN AYAH KANDUNG
"Cepetan ganti baju. Mama mau ajak kamu pergi."   Mayang masuk ke kamar Mayla saat gadis remaja itu baru saja melepas seragam sekolahnya.   "Kemana, Mah?" tanya anak itu keheranan. Jarang sekali ibunya itu mengajaknya pergi selama ini. Dia lebih suka pergi sendiri selama ini dan bersenang senang tanpa memikirkan anak-anaknya.    "Nanti kamu juga akan tau. Nggak usah banyak tanya. Mama tunggu di luar ya? Cepet lho!"   Dengan penuh tanya, Mayla menuruti juga kata kata sang ibu untuk bersiap-siap pergi. Sampai di ruang depan, dilihatnya sang ayah sedang menelpon seseorang sambil menemani adiknya bermain bermain di lantai di depannya.   "Eh, mau kemana kalian?"    Melihat Mayang dan Mayla sudah berpenampilan rapi hendak pergi, Romi sontak menghentikan obrolan telepon
Read more
DENDAM ANAK LELAKI ADYATAMA
Raka menghempaskan diri ke tempat tidurnya dengan perasaan tak karuan. Pertama kali dalam hidupnya dia merasa sangat nyaman dengan seorang wanita, namun ternyata sepertinya hubungannya dengan Ayu tak akan semulus yang dia bayangkan.    Kepalanya sedikit sakit saat sejenak dia memejamkan mata. Teringat kejadian beberapa saat yang lalu di rumah Ayu. Betapa tatapan tidak suka terpancar jelas di wajah ibunda Ayu. Juga seorang lelaki yang entah siapa tiba-tiba muncul begitu saja dari dalam rumah megah keluarga Adyatama itu dan memeluk tubuh kekasihnya.    Raka bisa melihat Ayu yang berusaha melepaskan diri dari pelukan lelaki itu, namun sepertinya dia tidak berhasil hingga akhirnya lelaki itu sendiri yang melepaskan Ayu.    Seandainya saja kejadian itu tidak terjadi di teras rumah keluarga Ayu dan di hadapan ibundanya, mungkin Raka sudah menempeleng lelaki yang ting
Read more
TEMAN LAMA
Romi benar-benar shock hari itu saat pulang ke rumah dan mendapati barang-barang berharga di rumahnya telah diangkut ke sebuah truk oleh beberapa orang atas perintah sang istri, Mayang. Sementara terlihat anak remajanya, Mayla, tersedu duduk di ruang tamu memeluk sang adik yang ketakutan melihat lalu lalang orang yang hilir mudik membawa barang barang keluar rumah.    "Gila Kamu! Apa yang kamu lakukan ini, Mayang?" tanya Romi panik.    "Sudah kubilang, Pah. Bersiap-siaplah untuk pergi dari rumah ini karena aku sudah menjualnya sekarang."   "Bener-bener nggak ngerti aku jalan pikiran Kamu itu, Mah. Wanita Gila!" umpat Romi kasar. Namun Mayang sepertinya sudah tidak peduli lagi.   "Dah ah, Pah. Aku nggak mau debat lagi. Kita ketemu aja nanti di pengadilan. Nih, ada uang sedikit buat kebutuhan kamu sama Faya. Mayla udah ada yang akan
Read more
KEBIMBANGAN AYU
Di ruang VIP sebuah rumah sakit langganan keluarga Adyatama, Ayu sedang duduk di tepi pembaringan sang ibu. Astuti, wanita tua yang biasanya masih sangat energic itu sekarang terlihat terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Raut muka Ayu nampak sendu memandangi wajah sang ibunda. Sementara Thomas Lee Jong berdiri bersandar di sebuah sudut di ruangan itu melihat pasangan ibu dan anak itu mengobrol.   "Kamu nggak mau Mama terus-terusan berada di sini kan, Yu?" tanya sang ibu lirih.   "Tentu saja Ayu pengen Mama cepet sembuh. Ayu pengen Mama cepet pulang ke rumah lagi," kata Ayu dengan mata berkaca-kaca.    Saat ini yang dia punya sebagai keluarga hanya ibunya. Ayu tidak bisa membayangkan jika wanita itu pergi meninggalkannya.    Ayu teringat peristiwa malam itu. Kejadian saat Raka mengantarnya pulang dan lelaki menjijikkan bernama To
Read more
KEHIDUPAN BARU
"Ngapain kamu?" Ayu melotot melihat Tom yang justru ada di depan ruang kerjanya, bukannya Raka. Sepertinya wanita itu belum menyadari Raka pun sudah ada di tempat itu.    "Mau ngajak kamu istirahat siang, Honey," kata Tom.   "Sorry, Tom, nggak bisa. Aku ada meeting sebentar lagi. Please, kamu pulang aja."   "Sebentar saja kita keluar makan, Sayang. Bawahan kamu bisa nunggu kan? Jangan bekerja terlalu keras, Ayu."   "Kamu nggak punya malu ya, Tom. Aku bilang kamu pulang aja. Jangan ganggu aku di tempat kerja."   "Kita jalan sekarang?" Ayu kaget saat tiba-tiba Raka mendekat ke arah mereka? Bukan karena tak mengharapkan kehadirannya, tapi bertemunya Raka di tempat itu bersamaan dengan Tom pastilah akan membawa masalah lain lagi nanti jika ibunya mengetahui.   "Raka? Eh,
Read more
BALAS DENDAM UNTUK MAYANG
Seminggu setelah kepergiannya dari rumah meninggalkan suami dan anak-anaknya, Mayang hidup dengan nyaman di rumah Andi. Dia pun sudah melayangkan gugatan cerainya dengan Romi ke pengadilan. Sementara anak-anaknya hidup di kontrakan kecil dan sempit, Mayang justru masih bisa menikmati kehidupan glamournya tanpa terganggu dengan pikiran akan bagaimana nasib anak-anak dan suaminya.   "Sayang, jadi kapan rencananya kamu akan menikahiku?" tanyanya malam itu saat menghabiskan waktu bersama Andi.   "Kamu tidak sabaran banget, Sayang. Gugatan cerai dengan suamimu kan juga baru aja mulai. Tunggu ya sampai kamu benar-benar udah cerai sama suamimu itu." Andi menatap Mayang dengan senyum manisnya seperti biasa.    "Ya, baiklah. Aku sih tidak ingin aja kamu nyeleweng sama perempuan lain. Makanya aku pengen kita cepet nikah aja."   "Tenang, Sayang. N
Read more
ANCAMAN
Mayla bergegas meninggalkan kelas saat mendengar bel pulang berbunyi dan gurunya telah meninggalkan kelas.    Sahabat-sahabatnya yang selama beberapa waktu terakhir merasa kebingungan dengan tingkah Mayla yang sedikit aneh, saling berpandangan di tempat duduk mereka masing-masing.    Mayla memang sedikit berbeda dari biasanya. Jika selama ini mereka masih sering bisa berkumpul barang sejenak usai pulang sekolah untuk ngobrol dan cekikikan, sekarang sudah tidak pernah ada Mayla lagi yang berjalan bersama mereka.   Saat mendengar bel pulang berbunyi, anak itu segera memberesi peralatan sekolahnya dan bangkit setelah berpamitan dengan para sahabatnya.   "Mayla kenapa sih kok akhir-akhir ini aneh?" kata salah seorang diantara sahabatnya. Dua anak yang lainnya hanya mengedikkan bahu tanda tak mengerti. Lalu tiba tiba, seorang anak di ke
Read more
SALAH SANGKA
Raka sebenarnya sedikit penasaran dengan Vanno. Beberapa hari terakhir, temannya itu seringkali mampir atau mengajaknya jalan walaupun sekedar ngopi dan ngobrol.    Namun rasa penasaran RaKa akhirnya tertutupi dengan sikap Vanno yang menyenangkan. Raka bahkan jadi seperti menemukan sahabat baru yang bisa diajaknya sharing seputar kehidupan pribadi. Entah kenapa, tapi Vanno memang memiliki kelebihan membuat seseorang nyaman menceritakan hal-hal yang cukup pribadi dengannya. Raka bahkan yakin, jika suatu hari nanti Vanno akan jadi pengacara yang hebat. Kemampuannya untuk mengulik sisi terdalam dari seseorang termasuk luar biasa.    Raka, yang biasanya tidak pernah bisa dekat dengan teman-teman sekolahnya, mendadak menjadi nyaman dengan kehadiran Vanno. Tentu saja, ngobrol dengan Vanno berbeda dengan saat dia ngobrol dengan Radit atau dua karyawannya yang tinggal di rukonya itu. Vanno bisa menjadi tempa
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status