Semua Bab Laurene: Bab 1 - Bab 10
19 Bab
1. Kutu Buku tapi Tak Cupu
"Tony! Bukuku berhamburan semua." teriak seorang cewek, suaranya memenuhi seisi kelas. Muka cewek itu berubah menjadi merah padam akibat perlakuan seorang cowok yang tidak sengaja menabraknya yang sedang berjalan membawa banyak buku. Cowok itu adalah temannya, Tony. "Hehe, maaf. Aku kan ga sengaja Rene. Sekali-kali ga berkutat dengan buku bisa ga sih? Aku bosan melihatnya." "Ihh! Aku ga suka dipanggil Rene. Namaku Laurene! Kamu tahu kan kalau buku itu duniaku, jadi aku ga bakal bisa dipisahkan sama buku. Sekarang kamu tanggung jawab! Beresin buku aku!" seru cewek itu pada Tony masih dengan muka merah padam. Nama cewek yang sedang emosi itu adalah Laurene Calista. Seorang anak SMA Permata Bangsa yang sangat mencintai buku. Kemanapun ia pergi pasti selalu membawa buku. Semua orang mem
Baca selengkapnya
2. Shawn
Pertemuan itu tak disengaja ... *** Kaki kecil Laurene berjalan semakin cepat. Saat sedang berjalan terdengar suara bel yang mengalun di sepanjang koridor kelas. Ia pun melihat benda bulat yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat lima puluh menit. Pantas saja bel sudah berbunyi ternyata sudah jam segini, tapi tumben jam segini baru bunyi biasanya jam enam lewat empat puluh lima menit bel baru berbunyi. Mendengar suara bel yang sudah mengalun di sepanjang koridor sekolah, membuat ia mau tidak mau harus berlari kencang. Ternyata Laurene tidak sendirian, banyak siswa-siswi yang entah dari mana datangnya, tiba-tiba ikut berlarian karena takut telat masuk kelas sama seperti dirinya. Pemandangan seperti ini sudah sangat s
Baca selengkapnya
3. Telat masuk kelas
Tidak terasa Laurene pun sampai di depan pintu kelas 10 MIA 3. Jantungnya saat ini benar-benar tak bisa dikendalikan, berdebar tak menentu. Hari ini adalah hari rabu artinya hari ini akan diawali dengan kelas Pak Dito. Pak Dito adalah guru biologi yang super galak. Ia mengajar di kelas 10 MIA 3 dan 10 MIA 4, tapi ia akan masuk ke kelas MIA 4 saat jam pelajaran ke-3 dan ke-4 setelah dari kelas Laurene. "Laurene, are you okay?" Laurene pun menengok ke belakangnya, ia seakan lupa dengan sosok cowok tampan di belakangnya itu, yang tadi berjanji mengantarnya ke kelas, dan akan menjelaskan kepada guru biologinya yang galak ini.Ia pun segera menjawab pertanyaan Shawn dengan gugup. "I'm ok, I'm
Baca selengkapnya
4. Setelah Kelas Biologi
Langkah kakinya menuju arah pintu keluar kelas, ia melihat ke kiri dan ke kanan, suasana masih tampak sepi karena jam pelajaran masih berlangsung, dan bel istirahat pun belum berbunyi. Akhirnya dia memutuskan untuk menunggu Sella, teman sebangkunya yang masih sibuk mengerjakan soal-soal ulangan biologi dari Pak Dito di dalam kelas, tetapi tiba-tiba ia melihat ada seseorang yang menyusulnya keluar dari kelas, dan orang itu adalah Tony. Tony menatap ke arah nya dengan tajam. Tony kenapa ya? Belum sempat Laurene berpikir untuk menjawab pertanyaan yang berkecamuk di dalam hatinya tiba-tiba Tony menarik tangannya. "Ikut aku!"seru Tony sambil menggenggam erat pergelangan tangannya. "Apaan sih Tony! Aku gak mau! Lepasin tanganku, sakit tau!" "Aku gak peduli!" jawab Tony ketus tanpa melihat
Baca selengkapnya
5. Library
Sekarang Ia dan Shawn sudah berada di perpustakaan sekolah. Berada di perpustakaan membuat hati Laurene merasa senang, suasana yang tenang dan sepi sangat disukainya, membuat ia merasa nyaman dan lebih konsentrasi untuk belajar. "Shawn, aku cari buku referensi untuk pelajaran bahasa inggris dulu ya." "Ya ampun Laurene, kita kan baru sampe baru aja duduk." "Aku kesini kan mau cari buku bukannya mau duduk-duduk. Ngapain juga kesini cuma buat ngeliatin buku-buku dari jauh, ya baca lah." "Kamu aja yang duduk Shawn, ga usah ikut denganku. Aku mau mencari buku referensi Bahasa Inggris dulu. Kamu tunggu di sini aja, aku akan segera kembali." "Haha, beneran? Kamu ga mau aku bantuin?"
Baca selengkapnya
6. Classroom
Akhirnya Laurene pun sampai di depan pintu ruangan kelasnya 10 MIA 3, masih dengan Shawn yang mengikuti di belakangnya. Matanya melihat ke dalam kelas, memastikan bahwa guru PPKN belum datang, dan untunglah guru PPKNnya memang belum datang. Ia pun merasa sangat lega. "Laurene, guru kamu belum datang kan?" Laurene pun menoleh ke belakang, Shawn masih berdiri persis di belakangnya. "Iya Shawn, belum datang." jawab Laurene pada Shawn. "Masih aman kok. Makasih ya Shawn karena udah mau nganter aku sampai kelas." "Sama-sama Laurene. Aku juga terima kasih karena kamu sudah mau belajar bareng aku tadi di perpustakaan." "No problem Shawn, aku juga senang kok bisa belajar ba
Baca selengkapnya
7. Setelah Ekskul Padus
Laurene melihat jam tangan putih yang melingkar di tangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul lima lewat empat puluh lima menit. Ia baru saja selesai ekskul padus. "Ren, duluan ya." "Eh iya, Don. Makasih ya udah bantuin beres-beres." "Iya, sama-sama Ren. Sampai jumpa." "Sampai jumpa, Don. Bye." Dona adalah teman anggota padus, ia selalu rajin membantu Laurene membereskan ruang musik setiap kali mereka selesai latihan padus. Sebagai ketua Ceria Choir, Laurene selalu pulang paling akhir dan paling sore karena harus membereskan ruang musik, untung saja ia mempunyai teman-teman yang baik yang selalu membantunya. Setelah selesai
Baca selengkapnya
8. Amazing Night
Mandi adalah hal pertama yang ingin Laurene lakukan saat masuk ke kamarnya. Badannya sudah terasa lengket berkeringat karena seharian di sekolah. Ia benar-benar harus menyiapkan ekstra energi pada setiap hari rabu, kamis dan hari senin karena setelah kelas ada kegiatan ekskul sampai sore bahkan kadang-kadang hingga malam hari, apalagi kalau ada acara lomba, benar-benar melelahkan. Ia langsung menaruh tas sekolahnya di atas meja belajarnya dan segera melesat menuju ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, badannya terasa segar dan lelahnya pun sedikit berkurang. Lalu, ia langsung menuju meja belajarnya dan mulai membuka buku biologinya. Hari ini entah mengapa Laurene enggan untuk turun ke bawah untuk makan. Hari ini Ia tidak merasa lapar, padahal rasanya tadi di sekolah ia hanya makan sedikit itupun makan makanan bekal dari mama; sepoton
Baca selengkapnya
9. Pilih Dia atau Dia
Kring ... kring ... kring. Suara jam beker di atas meja belajarnya berbunyi membangunkan Laurene yang sedang tidur nyenyak. Masih dengan setengah sadar, ia segera bangun dari tempat tidurnya menuju meja belajar, dan mematikan jam bekernya. Jam di atas meja belajarnya itu menunjukkan pukul lima tepat. Haduh, ini pasti akibat semalam begadang jadi bawaannya malas banget untuk bangun pagi, rasanya masih ngantuk masih ingin bersembunyi di balik selimut yang hangat, tapi kalau gak bangun sekarang mana ada waktu lagi buat belajar ya. Nanti di kelas gimana kalo aku gak bisa ngerjain soal-soal atau gimana kalau tiba-tiba ada ulangan mendadak kayak kemarin. Aku harus segera cuci muka dan mulai belajar. Ayo semangat Laurene!
Baca selengkapnya
10. UKS
Laurene membuka matanya, kepalanya terasa sangat pusing dan sekujur tubuhnya terasa lemas sekali.Laurene mencoba melihat sekelilingnya “Aku ada di mana ini?” kata Laurene perlahan, suaranya hampir tak terdengar. “Kamu sudah sadar, Ren?“ Ia seperti mengenal suara itu, ia mencoba membuka lebar kedua matanya, ternyata itu adalah suara Sella yang sedang duduk di samping tempat tidurnya. Laurene memandang sekitarnya sekali lagi, ia baru menyadari kalau saat ini ia sedang terbaring di tempat tidur di UKS. “Kenapa aku ada di sini, Sell?" tanya Laurene pada Sella. “Kamu tadi pingsan di parkiran, Ren.” Tiba-tiba ia mendengar suara lain dari samping kanannya. Ia langsung melihat pemilik s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status