All Chapters of Pelampiasan: Chapter 61 - Chapter 70
91 Chapters
Chapter 61. Ini baru awal
 “Perusahaan tidak memerlukan pimpinan seperti Nelvano Xander, lelaki itu tidak pantas menjadi pimpinan di saat dia sendiri saja kesusahan untuk berjalan, para dewan harus sepakat untuk menurunkan jabatan yang saat ini di pegang oleh Nelvan.” Ucap Gilbert, salah satu pemegang sebagian saham di perusahaan.“Tapi Tuan Xander adalah pemegang saham tujuh puluh lima persen di perusahaan ini, tidak mudah bagi kita untuk menurunkan jabatannya, terlebih beliau juga sangat berkompeten dalam pekerjaan, buktinya selama periode beliau memimpin perusahaan tidak ada hal yang membuat perusahaan berada pada posisi buruk.” Sahut salah satu yang ada di ruangan rapat.Gilbert menggeplak meja cukup keras, “Pria cacat sepertinya mana bisa memimpin perusahaan sebesar ini, jika bukan karena dia pemilik saham terbanyak dia tidak akan terlihat berkuasa, jadi siapa yang setuju untuk membuat Nelvan turun dari posisinya saat ini?” ucap Gilber
Read more
Chapter 62. Zeveran Alcander
Linda berlari di koridor rumah sakit sampai ia melihat keberadaan Allexin di depan sebuah pintu ruang rawat, Linda berlari menghampiri dengan wajah khawatir.“Bagaimana kondisi Mia?” tanya nya pada Allexin.“Aku tidak tau, dokter masih memeriksa Mia di dalam.” Jawab Allexin.Linda bersandar di dinding dekat pintu ruangan, Allexin memegang Lengan Linda untuk membantu kakaknya itu duduk di kursi besi yang tak jauh dari sana.“Apa yang terjadi dan apa yang membuatnya sampai celaka seperti ini?”“Aku tidak tau, sungguh. Seseorang menghubungiku menggunakan ponsel Mia karena aku adalah orang terakhir yang Mia hubungi, lalu aku segera menuju ke rumah sakit setelah mendengar Mia kecelakaan, mengenai kecelakaan apa yang menimpa Mia aku masih belum tau pasti.”Linda menghela nafas panjang, ia harap sahabatnya tidak dalam kondisi kritis, Mia tidak punya siapa-siapa karena gadis itu adalah anak yang di beb
Read more
Chapter 63. Siapa itu Zev?
Sudah tiga hari dan Mia belum juga sadarkan diri, Linda sebagai sahabat yang baik selalu menemani Mia sampai bangun, Linda juga heran dengan lelaki yang bernama Zeveran itu, memang lelaki itu sering datang untuk menemui Mia tapi jujur dalam hati Linda masih bertanya-tanya.“Tidak, biarkan aku saja.” Linda mengambil benda yang di pegang oleh Zev untuk membersihkan Mia, kain lembut yang di basahi oleh air itu kini berpindah tangan.Linda menatap Zev, “Aku masih belum bisa percaya pria asing di kehidupan Mia, akan aku tunggu sahabatku bangun untuk menjelaskan apakah kau sungguh adalah suaminya atau bukan.” Linda memincingkan matanya.Zev menghela nafas rendah, tatapannya masih terlihat sangat datar, tidak terlihat seperti orang jahat tapi juga tidak seperti orang baik, Linda khawatir jika diam-diam di luar sana Mia telah bertemu dengan psikopat.“Sejak kapan kamu mengenal Mia sampai kau seperti ibu untuknya?” tanya Zev pen
Read more
Chapter 64. Semakin dekat
 Linda bergiliran dengan Allexin untuk menjaga Mia, Linda jauh lebih percaya jika Allexin yang menjaga Mia daripada lelaki bernama Zev yang mengaku sebagai suamia Mia.Sebuah kejutan tiba-tiba menghampiri Linda, tubuhnya terangkat dari belakang dan melayang di udara karena ulah dua tangan kekar yang memegang dengan erat.“Nelvan! Turunkan aku!” teriak Linda.Nelvan benar-benar menurunkan Linda, melingkarkan tangannya di pinggang Linda dan menopangkan dagu di bahu gadis itu.“Lepaskan, aku ingin mandi. Sejak kemarin aku belum membersihkan diri karena menjaga Mia.” Linda mendorong Nelvan, tapi lelaki itu justru kembali mengangkat Linda, kali ini ala bridal style sampai membuat tangan Linda refleks melingkari leher Nelvan.“Aku memintamu untuk melepaskanku, bukan malah menggendongku.” Protesnya.Nelvan justru tersenyum tanpa dosa, sialnya kenapa senyum lelaki itu begitu tampan, tidak! Linda seger
Read more
Chapter 65. Keraguan
Ke esokan hari, tepatnya pukul sepuluh pagi Linda kembali ke rumah sakit untuk menjenguk Mia, Allexin kembali ke sekolah dan waktunya Linda untuk bergantian berjaga.Linda memperbaiki tas sebelum masuk ke ruangan Mia tapi telinganya justru mendengar suara dari dalam ruanga tersebut, seperti sebuah teriakan, dan tentunya Linda langsung buru-buru masuk di mana Zev telah di lempar oleh Mia menggunakan bantal.“Pergi! Aku tidak mengenalmu! Jangan dekati aku atau mengaku sebagai suamiku!” teriak Mia.Linda menarik Zev keluar sebelum Mia semakin emosi, di luar ruangan Linda menatap Zev sedikit mendongak.Plakk!Zev tentu saja terkejut dengan tamparan yang Linda berikan dengan begitu santainya, saat Zev ingin memprotes, lebih dulu Linda menyahut.“Kau sudah berpura-pura menjadi suami Mia, lalu sekarang kau ingin membuat sahabatku tambah sakit?” kata Linda dengan geram.Kening Zev mengernyit, “Aku tidak ber
Read more
Chapter 66. Antara Mia dan Zev
Zev kembali, kali ini lelaki itu datang ke rumah Linda, entah siapa yang memberi tau lelaki itu jika sekarang Mia tinggal di rumah Linda, namun kedatangan Zev tidak sendirian, lelaki itu membawa serta seorang pengacara.Allexin yang membukakan pintu untuk Zev mengernyitkan keningnya, “Rumahku tidak menerima pembohong sepertimu,” lantas pintu akan di tutup oleh Allexin tapi Zev menahan pintu tersebut agar tetap terbuka.“Kakakmu sudah mengatakan padaku jika aku boleh datang jika aku membawa bukti bahwa Mia adalah istriku.” Kata Zev, lalu tanpa permisi ia pun masuk ke dalam rumah Allexin.Terlihat Mia sedang duduk di sofa bersama Linda, kedua perempuan itu menoleh, Mia memang sejak kamarin sudah boleh pulang, hal itu di karenakan biaya rumah sakit yang terlalu mahal dan Mia tak sanggup membayarnya, tapi di luar dugaan karena Zev telah melunasi tagihan rumah sakit.Hal itu justru semakin membuat Mia dan Linda merasa tidak tau harus be
Read more
Chapter 67. Rumah Nelvan
Allexin tidak menyembunyikan kekaguman saat pertama kali menginjakkan kaki ke dalam area lingkungan rumah besar Nelvan, rumah yang memiliki dua lantai dengan warna putih dan paduan hitam, jendela kaca besar yang tembus pandang memperlihatkan pemandangan di dalam rumah itu.“Menakjubkan, jadi lelaki yang mengaku sebagai calon suamimu kemarin adalah boss dan pemilik rumah ini?” tanya Allexin.“Dan kamu memukulnya sampai berdarah.” Kata Linda.Allexin meringis, “Aku tidak tau dia calon suamimu, aku juga tidak tau dia adalah boss di tempatmu bekerja, tapi karena dia telah bersikap kurang ajar padamu maka aku ingin sekali menghajarnya tanpa peduli siapa dia.”“Kau tidak takut di pidanakan karena telah memukul lelaki itu?”“Hm ..., sebenarnya sedikit takut. Tapi kau tau sendiri ‘kan jika aku tidak akan membiarkan siapapun berbuat kurang aja padamu, aku bahkan tidak pernah memperlakukanmu dengan
Read more
Chapter 68. Duel
Selesai perdebatan panjang antara Allexin dan Nelvan, mereka menghabiskan makan siang dengan tenang sebelum Nelvan mengajak Allexin untuk ke tempat olahraga miliknya.Di dalam sana tersedia matras hitam di tengah ruangan yang cukup luas, mungkin sekitar empat meter persegi, Allexin terlihat takjub dengan ruang olahraga itu.“Kamu menghabiskan waktumu di tempat ini?”“Tidak setiap waktu tapi jika ada kesempatan aku memang akan menghabiskan waktu di tempat ini. Kau ingin bertanding denganku? Bukan bertanding sungguhan, aku hanya penasaran dengan kekuatanmu sampai Linda selalu memperingatiku untuk tidak membuatmu marah.”Kening Allexin mengernyit, ia berbalik ke arah pintu masuk di mana Linda tidak mengikutinya masuk ke ruangan tersebut, “Linda mengatakan hal itu denganmu?” tanya nya, Nelvan mengangguk.Allexin bergerak mundur saat Nelvan ingin mengajaknya bertanding, tangan Allexin melampai di depan da-da, “L
Read more
Chapter 69. Masalah
Masih cukup pagi saat Nelvan sudah bersiap pergi ke kantor, bahkan Linda pun belum bangun ketika Nelvan berangkat, Nelvan hanya meninggalkan kecupan singkat di kening Linda sebelum bergeas pergi.Kelopak mata Linda terbuka, pasti ada yang terjadi sampai Nelvan yang biasanya bangun sedikit terlambat kini justru bangun lebih cepat, Linda bangun mengikuti Nelvan sampai lelaki itu pergi mengemudikan mobil sendiri tanpa Hans.Sejak kemarin raut wajah Nelvan tidak sedap di pandang, terlihat jelas jika sedang ada masalah yang tidak ingin di katakan oleh Nelvan, apapun masalahnya semoga saja Nelvan bisa mengatasinya.Di lihatnya jam yang baru menunjukkan pukul enam pagi, Linda menghela nafas rendah, Nelvan bahkan belum sempat sarapan tapi lelaki itu sudah pergi dengan buru-buru.Pukul tujuh pagi, Hans dan Allexin datang, wajah Allexin terlihat berseri-seri sepertinya remaja itu terlihat puas setelah semalaman di ajak Hans berkeliling menggunakan mobil sport milik
Read more
Chapter 70. Kecemasan Linda
Sudah hampir tengah malam tapi Nelvan masih berada di dalam ruang kerjanya menghadap layar mac dengan begitu serius, beberapa lembar kertas memenuhi meja kerja Nelvan sehingga tidak menutupi kemungkinan jika pekerjaan lelaki itu memang benar-benar sedang dalam masalah.Linda membuka pintu perlahan, Nelvan tidak menoleh atau menyapa, mungkin lelaki itu terlalu fokus sampai tidak menyadari kedatangan Linda.“Ini sudah tengah malam, apa kamu tidak bisa istirahat sebentar saja? Bagaimana jika kamu kembali sakit?” tanya Linda.Nelvan menatap Linda sejenak lalu kembali pada lembaran kertas dan layar Mac, “Kau tidurlah, masih ada hal yang harus kerjakan,” jawab Nelvan.Linda menghela nafas rendah, ia bukan ingin mengganggu Nelvan tapi lelaki itu bisa saja sakit jika waktu tidurnya tidak sesuai dengan waktu kerja yang ia lakukan.“Oh ya, besok pagi aku akan ke Manhattan. Selama aku tidak di rumah kamu bisa kembali ke rum
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status