Tangis itu masih terasa di tenggorokan Nora bahkan setelah ia keluar dari apartemen Dirga. Hidungnya memerah, matanya sembab, dan langkahnya kacau. Ia berjalan tergesa di koridor panjang, menahan isak yang seakan tak ada ujungnya.Saat tiba di lobi, Matthew dan Lucas sudah menunggu. Keduanya langsung menghampiri, wajah mereka jelas cemas.“Nona Nora!” seru Lucas, tangannya hampir ingin menyentuh lengan Nora.Namun Nora tak memberi kesempatan. Ia terus melangkah tanpa menoleh, hanya menghapus air mata dengan kasar dari pipinya.Matthew mencoba lagi, nadanya rendah tapi tetap penuh wibawa. “Nona, tunggu sebentar. Izinkan kami—”“Tidak usah,” potong Nora cepat, suaranya serak. “Kalian hanya menjalankan perintah. Jadi, tolong jangan ikuti saya lagi.”Lucas dan Matthew saling berpandangan, namun tak ada dari mereka yang berani memaksa.Nora berjalan sendirian, menyeret langkah seolah tubuhnya kehilangan tenaga. Ia tidak tahu harus kemana. Yang ia tahu hanyalah satu hal, ia tidak bisa, tida
Last Updated : 2025-10-02 Read more