All Chapters of Pendekar Pedang Naga: Chapter 41 - Chapter 50
310 Chapters
Kemampuan Asoka
Berkat Tulang Macan Muda dan latihan fisik yang dibebankan Guru Fang pada Asoka, juga konsumsi herbal ginseng secara rutin, kekuatan pedang Asoka bisa menyamai pendekar yang sudah lolos ujian sabuk merah ilmu berpedang.Satu hal yang paling dikenang Asoka kala belajar ilmu berpedang dari Guru Fang, bahwa tubuh manusia yang terlatih dapat mengeluarkan kekuatan mematikan meskipun dia tidak menggunakan energi sekalipun.Karena itulah kakek kandung Ki Seno membuatkan Sumur Pedang Kembar untuk menghormati keahlian pedang sang pendekar yang berhasil mengalahkan seisi sekte tanpa bantuan siapapun.Kini tinggal dua penyusup yang berdiri di hadapan Asoka, namun pemuda itu masih belum tahu jurus rahasia apa yang akan digunakan."Ye Qiu!" kata penyusup lencana emas. "Biar aku yang menahan serangan bocah ini, kau segera lah duduk bersila memanggil Siluman Kong, katakan ada sesembahan istimewa di sini, Kong pasti tertarik melihat energi dahsyat yang terkandung di tubu
Read more
Hutan Raksasa Putih
Bumi bergetar hebat menghentikan pusaran angin bercampur asap hitam. Amukan Pedang Hitam Galunggung berhasil diredam, namun gempanya terasa semakin kuat.Ye Qiu muntah-muntah karena perutnya dikocok sedemikian rupa di atas angin, sementara Asoka bertahan sembari menyandarkan tubuhnya di dekat batang pohon beringin. Gelombang energi hebat membuatnya harus selalu waspada."Oak... Oak... Oak..."Asoka mulai menyadari sesuatu. Gagak dan burung-burung di ujung sana terbang ketakutan. Gempa semakin lama terasa semakin kuat, bahkan berhasil mencabut beringin besar dari akarnya.Gatra keluar dari tubuh Asoka, tapi kekuatannya tidak bertahan lama karena efek segel batu laut serta Totok Jari Api Biru, terapi khusus yang diberikan Ki Setyo Waringin guna memastikan iblis Yasa benar-benar tersegel di dalam tubuh Asoka.Sebelum sosok raksasa itu mendekati Asoka, lebih dulu terdengar banyak suara dari semak-semak serta pepohonan di sekitar pemuda berkuncir yang m
Read more
Raja Siluman Kera
"Mukikiki!" Suara ringikan terdengar nyaring tepat saat bumi berhenti bergetar. Semua kera tiba-tiba diam, termasuk kera merah dan kera hitam yang Asoka kira adalah pemimpin para kera. Dikerubungi siluman kera penguasa hutan, Asoka tidak bisa melawan sedikitpun. Energinya terkuras karena efek samping racun Pedang Hitam Galunggung yang membuat tubuhnya semakin melemah. Asoka menghela nafas panjang sebelum akhirnya auman raksasa terdengar dari balik pepohonan rindang. Pemuda itu sempat terlempar belasan meter jauhnya, bahkan sampai merobohkan lima pohon sekaligus. Teriakan yang begitu dahsyat asalnya bukan dari kera merah ataupun kera hitam, Asoka mulai menyadari ada sesuatu yang lebih besar datang menghampirinya. Entah kenapa semua kera tiba-tiba bersujud membelakangi Asoka, wajah mereka nampak takut setelah mendengar auman yang baru saja menggundulkan seperdelapan Hutan Raksasa Putih. Getaran bumi kembali terasa, namun Asoka tidak meny
Read more
Pertarungan Antar Raja
Seekor naga air yang memiliki bentuk tinggi sekitar tiga belas meter terlihat sedang bertarung dengan kera berbulu putih yang membawa pedang berpendar hitam mengandung racun mematikan.Ukuran naga itu tidak lebih besar dari kera yang dia hadapi, tapi pertarungan dua siluman raksasa berhasil mengguncang Hutan Raksasa Putih, bahkan getarannya terasa sampai Kastil Menara Cakra.Melihat segerombol kera yang sedang asyik menyaksikan pertarungan, Asoka mengucek matanya seakan tidak percaya ada pemandangan luar biasa menyambutnya hari itu. Gempuran ekor naga dan tinjuan kera raksasa kembali menimbulkan guncangan hebat di inti bumi sampai-sampai Asoka yakin kalau mereka berdua jauh lebih kuat dari pendekar tingkat kahyangan akhir sekalipun."Siluman naga yang hilang misterius dua ribu tahun lalu? Tidak, ini jauh lebih kuat ... mungkinkah dia adalah Siluman Legenda yang pernah diceritakan Empu Nara?"Keringat dingin mulai mengucur di kening Asoka, pemuda itu menel
Read more
Sinis
"Tetaplah bersamaku sampai tiga hari sebelum dilaksanakannya Turnamen Neraka Bumi, pihak kerajaan akan melatihmu ilmu berpedang dan pernapasan. Ayahku tertarik denganmu, karena itulah aku membawamu datang ke sini."Dengan pakaian dan celana yang masih dipenuhi bercak darah segar, Asoka menumpang kuda Pangeran Kundalini menuju istana Segoro Kidul.Hampir setiap jalan selalu ada yang memandangi Asoka dengan pandangan sinis, seolah berpikir anak ini adalah pelaku kejahatan yang dosanya tidak bisa dimaafkan lagi mengingat hanya kejahatan besar yang membuat Pangeran Kundalini terjun langsung mengatasinya.Mereka berdua melewati banyak tempat yang memanjakan mata Asoka, apalagi ketika pemuda itu melihat toko-toko senjata dan baju pendekar yang sedang memajang barang penjualan mereka di depan toko."Asoka, situasi di Perguruan Api Abadi sedang tidak aman. Banyak yang mengincar nyawamu setelah pertarunganmu dengan Lelanang Mana waktu itu. Tapi membiarkanmu sendir
Read more
Ada Tiga Jenis
Asoka dibawa ke istana lewat pintu khusus yang hanya bisa diakses keluarga Raja Syailendra.Beberapa pengawal yang terdiri dari barisan pendekar kahyangan dan pendekar langit, tidak ada yang bertanya siapa gerangan lelaki di punggung belakang kuda poni putih milik pangeran karena peraturan di sini sangatlah ketat. Mereka harus menundukkan kepala kala keluarga istana masuk melalui pintu khusus.Perawatan pertama diberikan, seluruh tubuh Asoka dilumuri tumbukan minyak bunga Arsit yang dibubuhi Bubuk Pemulih Energi.Tabib istana hanya bisa menggeleng, luka tubuh Asoka terlampau parah. Kira-kira butuh waktu tiga hari masa penetralan, empat hari masa pemulihan, dan satu minggu untuk melatih urat nadi serta kaki tangan Asoka.Efek samping racun yang terpancar dari mustika kera merah bisa melumpuhkan korbannya dalam hitungan menit. Menurut penuturan sang tabib, beberapa korban bahkan lumpuh permanen karena racunnya sudah bercampur darah yang mengalir menuju otak
Read more
Hukuman Gantung
"Dia adalah tamu kehormatan istana, jangan sekali-kali kalian coba mengganggunya! Jika kalian tetap bersikukuh, maka akulah lawan kalian!"Lelaki paruh baya menggunakan pakaian kebesaran istana berdiri di ujung ruangan sembari mengelus-elus jenggotnya yang mulai memerah. Hanya dengan memandangnya saja, tiga pengawal itu bergetar ketakutan, bahkan salah satunya sampai kencing di celana."Tuan Ma-mahapatih...""Bagaimana Tuan bisa tahu kehadiran kami di sini?""Tolong ampuni kami, Tuan!" salah satu pengawal langsung berlutut. "Kedatangan kami di sini hanya ingin memastikan kalau kamar Ananda Asoka baik-baik saja tanpa penyusup. Kami mendapat tugas khusus dari Pangeran Kundalini."Mahapatih Abimanyu mengernyitkan dahi karena tahu pengawal tersebut coba membohonginya. "Jangan berbohong dengan mengatasnamakan Pangeran Kundalini!"Asoka yang tidak mengetahui situasi sebenarnya, memilih diam sembari membersihkan debu-debu halus yang menempel di baj
Read more
Perlawanan Seorang Pemuda
Kerajaan Segoro Kidul merupakan salah satu kerajaan besar yang letaknya ada di kaki Gunung Welirang, bersebelahan dengan padepokan pendekar medis yang didirikan langsung oleh Empu Ganda Wirakerti sebelum dia mewarisi mustika putih dari kakeknya.Padepokan Ajisaka perlahan dikenal di khalayak umum karena berhasil melahirkan kader-kader pendekar medis hebat, salah satu contohnya adalah Eyang Reksadanu yang sekarang mengabdi di istana Segoro Kidul.Wilayah Segoro Kidul membentang dari daratan besar bernama Mojo hingga sebuah kota besar bernama Pring Dalu; kota bebas hukum yang tidak pernah dikuasai kerajaan manapun di tanah Jawa.Karena besarnya kekuasaan Segoro Kidul, sang raja terpaksa membagi semuanya menjadi tiga wilayah besar yang dipimpin tiga senopati terpilih. Ide tersebut didapat dari mimpi masa kecilnya yang ternyata benar-benar terjadi empat puluh tahun kemudian.Nama besar Pangeran Kundalini tak lepas dari didikan ketat Raja Syailendra.Se
Read more
Formasi Tujuh Melati Putih
Dari kejauhan Asoka melihat pemuda-pemuda seuisanya membentuk formasi dengan satu tangan ditekuk bagai kobra mengincar mangsa. Kaki-kaki mereka bergerak gesit, nyaris tidak terdengar derapnya di telinga Asoka walau pemuda itu berdiri tidak begitu jauh dari mereka. Tadinya Eyang Reksadanu menyuruh Asoka menemui seorang guru spiritual sekaligus guru kanuragan pendekar didikan istana, tapi tiba-tiba tabib sepuh itu menyuruh Asoka menekan energinya seperti biasa. Berjalan menyusuri lorong kecil di ujung ruang latihan, Asoka semakin peka dengan suara dentingan antara dua tombak yang saling beradu. Pemuda itu sepertinya tidak tertarik melihat lelaki seusianya saling bertarung. 'Ini bukan tempat latihan yang aku ingin lihat. Mereka hanya berlatih kuda-kuda dasar. Aku ingin melihat yang lebih dari itu.' Pintu jati setinggi tiga meter terpampang di ujung lorong. Di tengahnya terdapat ukiran melati putih yang membuat Asoka kembali terhenyak, lantas berpikir, ke
Read more
Pangeran Pelupa
Ruang latihan istana begitu luas, bahkan jauh lebih luas dari Tanah Kanuragan tempat pendekar lencana perak biasa berlatih. Dua minggu berada di istana Segoro Kidul, agaknya Asoka rindu suasana riuh bersama teman-temannya di asrama api merah.Terkadang dia menyendiri di kamar mewahnya, atau tiba-tiba mencari kayu bakar yang tergeletak di sekitar kamar Eyang Reksadanu demi bisa melihat api berkobar.Jika sudah puas mengobati rindu terhadap perguruannya sendiri, pemuda itu menawari Gatra apakah si gagak mau memakannya atau tidak. Gatra menggeleng, pertanda nafsu makannya sedang turun drastis. Asoka pun memadamkan api itu, berjaga agar penjaga istana tidak curiga dengan asap yang membumbung tinggi."Guru yakin tidak mau memakan api ini? Aku susah payah meminimalisir kadar asapnya, tapi Guru malah menolaknya mentah-mentah." Asoka menekuk bibirnya, memasang ekspresi sedih.Gatra tidak bisa berbuat banyak. "Api ini terlalu berbahaya jika masuk ke tubuhku yang m
Read more
PREV
1
...
34567
...
31
DMCA.com Protection Status