“Akhirnya aku bisa istirahat juga!” Marsha merebahkan punggungnya ke atas tempat tidur di kamarnya. Namun, kali ini dia belum bisa langsung tidur karena masih ada dua pria yang terus-terusan bertatap-tatapan sengit di meja bundar, tepatnya di dalam kamarnya. Kamar tamu yang disediakan untuknya memiliki ukuran yang cukup besar. Sebenarnya bahkan tampilannya kamarnya tidak jauh berbeda dengan kamarnya di Kerajaan Aphrodite. Hanya yang berbeda adalah dekorasi dan interior. Jika Kerajaannya menggunakan bahan alam dan tentunya dibentuk dengan kekuatan magis, berbeda dengan disini yang semuanya dibuat dan dirancang oleh tangan para manusia pekerja, yang lagi-lagi menggunakan ornamen kayu, tembaga, dan emas. Kamarnya terdiri dari tiga bagian. Di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah meja mundar coklat yang dikelilingi dengan empat kursi. Di sebelah kanan ruangan, itulah tempat Marsha sedang merebahkan punggungnya. Sedangkan di sebelah kiri ruangan, terdapat tempat duduk panjang yan
Baca selengkapnya