Semua Bab Kebangkitan Sang Naga Emas: Bab 1 - Bab 10
217 Bab
Episode 1 Ingin Menjadi Kuat
"Akhirnya, Raja Kegelapan akan bangkit kembali!"Seorang pria di dalam laboratorium di dunia bawah tertawa dengan keberhasilannya. Penelitian untuk membangkitkan Raja Kegelapan telah berhasil."Tuan, kita masih perlu darah lagi." Laporan dari anak buahnya."Ya, akan ku usahakan secepatnya," jawab pria itu.Sementara itu di Kota Onyx, dunia atas. Keributan akibat Penculikan Pangeran Yuasa terjadi. Pangeran itu ditemukan dalam keadaan kehabisan darah, banyak rumor beredar akan adanya makhluk penghisap darah tapi hal itu ditepis segera. Alat yang masih menempel di lengan Pangeran Yuasa jelas menunjukkan darahnya diambil secara paksa, di pompa keluar."Siapa yang melakukan ini?" Raja Yuichi mengepalkan tangannya, geram dengan perbuatan orang yang telah menguras habis darah putra tercintanya.Dua tahun kemudian.Arena Redlion, tempat pelatihan bagi para prajurit di Kerajaan Cahaya. Dua orang berjalan ke arah tempat ini, mereka adalah Pangeran Yuasa dan Rosaline, pengawal pribadinya."Pange
Baca selengkapnya
Episode 2 Experimen
Petir terus menyambar tanah tandus di dunia bawah. Tidak ada lagi pemandangan hijau di tempat ini, hanya ada lahan tandus dan semua tanaman kering yang pernah hidup di tempat itu. Jangan tanyakan bagaimana susahnya mendapatkan makanan di dunia ini. Mereka berebut dan saling menyerang bahkan tak segan membunuh. Penjarahan, pencurian segala tindakan kriminal seakan legal di tempat itu. Di sana berdiri sebuah laboratorium baru. Tujuannya hanya satu membangkitkan kembali raja yang telah lama menghilang dari dunia ini. Sudah dua abad lamanya tapi tak kunjung ada yang memiliki kemampuan pemurnian sementara dunia bawah sudah sekarat. "Apa kamu yakin, Xavier?" Rafael ragu dengan keputusan Xavier yang tiba-tiba menjadi kepala laboratorium. Dia tahu teman kecilnya ini suka dengan penelitian dan dulu memiliki laboratorium sendiri. Tapi yang sekarang didanai oleh Kerajaan membuat Rafael merasa ragu."Aku yakin, percayalah kali ini pasti, raja kegelapan akan bangkit kembali," jawab Xavier penuh
Baca selengkapnya
Episode 3. Berlatih
Yuasa sudah bertekat akan berlatih dengan sekuat tenaga untuk mengejar mimpinya. Masuk Akademi merupakan salah satu cara dirinya membuktikan bahwa dia bukanlah pangeran lemah. Dia ingin menutup mulut semua orang yang selalu menghinanya sebagai anak setengah manusia yang lemah. Kristal kuning juga bisa bertarung, dan dia ingin mengubah pandangan semua orang tentang kristal kuning adalah kristal yang lemah. “Jangan menyerah,” ucap Yuasa terus melangkahkan kakinya mengelilingi lapangan. Menyemangati dirinya sendiri.Tubuh lemahnya sudah menuntut untuk diistirahatkan. Namun, tekatnya tidak mengijinkan hal itu, dia memaksa kakinya terus berjalan. Peluh menetes dari keningnya yang ia sapu dengan punggung tangan. Adrian memperhatikan Yuasa yang sedang mengelilingi lapangan, perintah keliling sepuluh lapangan yang baru dilaksanakan dua putaran saja olehnya. Namun, dia sudah terlihat kelelahan.“Cukup, sepertinya pangeran tidak akan kuat lagi,” usul Rosaline. Adrian mengangkat tangannya men
Baca selengkapnya
Episode 4. Mengayunkan Pedang
Adrian memperhatikan Pangeran Yuasa yang sedang berlari keliling lapangan. Disampingnya berdiri seorang gadis berambut merah. "Kau hebat, Adrian. Kurasa dengan caramu melatih Pangeran Yuasa dia pasti bisa masuk Akademi," puji Rosaline atas keberhasilan pertama membuat stamina Pangeran Yuasa mulai meningkat. "Itu semua karena Pangeran Yuasa sendiri yang berusaha dengan keras," jawab Adrian. Dia memandang Rosaline lekat-lekat seakan ingin merekam semua yang dia lihat saat ini. "Apa kamu menyukai Pangeran Yuasa?" tanya Adrian ingin memastikan. Rosaline memandang Adrian dengan tatapan aneh lalu gelak tawa pecah darinya. "Tidak mungkin, kamu pasti bercanda. Bagaimanapun juga, Pangeran Yuasa adalah majikanku. Aku akan melindunginya dan menjaganya karena itu tugasku. Selebihnya tentu saja tidak ada. Aku tahu posisiku, aku sadar akan hal itu," jawab Rosaline. Adrian tersenyum, setidaknya dia tahu apa yang dia lihat kemarin kemungkinan tidak akan berkembang. Kalau Rosaline tidak menyuka
Baca selengkapnya
Episode 5 Penyusup (1)
Adrian dan Rosaline menunggu Pangeran Yuasa siuman. Namun, sudah setengah jam hal itu tidak terjadi juga."Adrian, kamu yakin dia tidak apa-apa?" tanya Rosaline mulai cemas."Tidak ada luka, seharusnya tidak masalah," balas Adrian yang tidak meyakinkan."Aku panggilkan tabib saja, tunggu di sini!" lanjut Adrian yang terlihat mulai cemas dan memilih mencari tabib dan meninggalkan Rosaline serta Pangeran Yuasa yang masih pingsan.Tak lama tabib serta Adrian datang. Sang tabib memeriksa keadaan Pangeran Yuasa."Bagaimana?" tanya Rosaline cemas."Dia kelelahan, akan memerlukan waktu lama untuknya siuman. Tubuhnya sedang memulihkan diri," jawab sang tabib."Syukurlah," balas keduanya serempak."Lebih baik pindahkan ke tempat yang lebih hangat, sebentar lagi malam," saran dari sang tabib.Setelah selesai memeriksa dan memastikan tidak ada yang salah pada diri Pangeran Yuasa, sang tabib undur diri dan meninggalkan ketiganya."Rosaline, sebaiknya kau dan pangeran menginap saja di sini, akan k
Baca selengkapnya
Episode 6 Penyusup (2)
Rosaline melihat Adrian ada di bawah bersama rekannya yang tadi. Dia memberikan sinyal hanya dengan tatapan mata saja.  "Tenanglah, jangan lukai dia," balas Rosaline mengulur waktu dan mencari celah.  "Jangan mendekat dan suruh mereka semua mundur!"  Orang-orang dari Arena Redlion menatap Rosaline dan saat gadis itu mengangguk mereka mundur sesuai permintaan penyusup itu. "Bagus,"  Mereka melangkah dan saat berusaha membawa Pangeran Yuasa bersamanya, Rosaline melemparkan belatinya mengenai lengan orang yang menyandera Pangeran Yuasa hingga tubuhnya terlepas. Tubuh Pangeran Yuasa terjatuh, merosot dari atap yang memang miring. "Adrian!" teriak Rosaline.
Baca selengkapnya
Episode 7 Perjamuan Di Kota Onyx
Satu minggu sudah berlalu dari kejadian penyusup waktu itu. Adrian sedang mempersiapkan Pangeran Yuasa dan Rosaline supaya bisa bergabung menjadi anggotanya. Membuat penyamaran untuk mereka berdua.Seorang pelayan datang ke kediaman pangeran dan putri lalu memberikan pesan kepada Pangeran Yuasa."Ada apa?" tanya Rosaline yang mengenakan pakaian lebih santai di dalam kediaman pangeran dan putri."Pesan dari ayahanda, dia memintaku menggantikannya untuk perjamuan di Kota Onyx," jawab Pangeran Yuasa."Kota Onyx lagi? Tidak, Pangeran lebih baik menolaknya," saran Rosaline masih trauma dengan kejadian satu tahun yang lalu."Tapi, Kota Onyx sendiri salah satu bagian dari Kerajaan tidak mungkin diabaikan. Ini hanya perjamuan perayaa
Baca selengkapnya
Episode 8 Penyerangan di perjamuan
Rosaline menarik Pangeran Yuasa, dia terus mencari keberadaan Adrian. Sayangnya sosok Adrian tidak terlihat juga hingga dia memutuskan pergi tanpanya. "Rosaline, tunggu!" "Ada apa?" tanya Rosaline panik. "Berhenti sebentar, kita harus menemukan Adrian terlebih dahulu," usul Pangeran Yuasa. "Ini mungkin penyerangan, mana bisa berhenti. Ayo, kita cari tempat yang aman," sanggah Rosaline. Dia juga mencari Adrian tapi keselamatan Pangeran tetap prioritas utama. Adrian bisa menjaga dirinya sendiri. "Rosaline!" teriak Pangeran Yuasa mendorong gadis berambut merah itu hingga terjatuh. "Pangeran!" Rosaline melihat sebuah anak panah tertancap di lengan Pangeran Yuasa. Dengan cepat dia mencabut panah itu dan menarik gaunnya lalu mengikat luka Pangeran Yuasa. “Terima kasih telah melindungiku, tapi lain kali tolong jangan pernah mengorbankan diri untuk melindungiku,” ucap Rosaline membantu Pangeran Yuasa berdiri setelah merawat lukanya. “Tenanglah, sebentar juga sembuh,” ucap Pangeran Yua
Baca selengkapnya
Episode 9 Sang Penjaga Hutan
Rosaline dan Adrian terus berjalan mengikuti pria asing yang membawa Pangeran Yuasa. Mereka masuk ke dalam hutan lebih dalam. "Apa kau merasakannya? Seperti ada yang menatap kita?" Rosaline berbisik dan melihat sekeliling, mata binatang malam serta suara-suara mereka yang membuat bulu kuduk merinding."Tak perlu takut, mereka tidak berani menyerang selama kalian bersamaku," ucap pria asing itu.Setelah berjalan cukup lama, mereka melihat sebuah rumah di tengah hutan, rumah yang cukup asri terlihat dengan bunga-bunga dan tanaman lain di sekelilingnya."Ayo masuk!" Pria itu membuka pintu dan mempersilahkan Rosaline serta Adrian masuk ke dalam dan dia mengendong Pangeran Yuasa. Dia membawanya ke lantai atas dan masuk ke sebuah kamar. Ada tiga kamar di lantai itu. Rosaline dan Adrian masih mengikuti kemanapun pria itu membawa Pangeran Yuasa. Dia meletakkan pangeran di atas tempat tidur dan melepaskan baju bagian atasnya. Lengan bagian kiri atasnya membiru
Baca selengkapnya
Episode 10 Segel
Yuasa memejamkan matanya, tubuhnya seperti terbakar api, sangat panas. Ruang bawah tanah yang sudah dibuka semua ventilasinya seharusnya mampu mengurangi rasa panas, tapi nyatanya tidak. Api yang terasa membakar itu tidak berkurang sedikit pun.“Yuasa, sudah siap?” Rafael duduk di belakang punggung Yuasa yang duduk bersila.“Ya,” jawab singkat Yuasa.“Kita mulai!”Rafael meletakkan tangannya di punggung Yuasa, terlihat seperti itu saja, namun dibalik semua itu dia sedang mengalirkan energi untuk membuka segel yang ada di tubuh Pangeran Yuasa. Lingkaran sihir yang ada di bawah Pangeran Yuasa berubah warna dari hitam menjadi keemasan, Lalu lingkaran paling luar bergerak, berputar searah jarum jam.“Segel pertama, terbuka,” bisik Rafael.Udara di ruangan itu menjadi sangat panas, panas dari tubuh Pangeran Yuasa keluar. Sang pangeran mengernyit, mengerutkan alisnya menahan rasa sakit akibat panas y
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
22
DMCA.com Protection Status