47. Strategi Pandu
"Arrgh ...." Shesa menggeram saat dia sampai di depan mobil menunggu kedatangan Alvin. "Kelakuan anak dan bapak sama ... sama-sama menyebalkan, sama-sama tidak ber- attitude," umpatnya kesal sambil memukul-mukulkan tangannya pada mobil Alvin. "Sayang ... hei, Shesa ... Shesa cukup," ujar Alvin menahan tubuh Shesa yang sudah bergetar menangis. "Kejam, Vin ... kejam sekali mereka." Shesa terisak, Alvin merengkuh Shesa, mendekapnya menahan sebisa mungkin rasa sakit hati kekasihnya. "Jangan di dengar, jangan di rasa, jangan pedulikan mereka, kamu gak salah, kita nggak salah, Sha ... mereka yang keterlaluan," ujar Alvin menenangkan Shesa. "Lihat aku." Alvin menangkup kedua pipi Shesa, menatap mata merah dan sembab itu. "Fokus, kita harus fokus ... jika kita ingin keluar dari kemelut ini, kita harus fokus pada kasus kamu, biarkan Soraya. Terserah dia mau seperti apa, cukup jangan kamu perduli kan, ya? inget kata-kata aku," ujar Alvin lalu memeluk kembali tu
Baca selengkapnya