All Chapters of Terjerat Cinta Om Om: Chapter 11 - Chapter 20
139 Chapters
11. Cleaning service
 Selama mengikuti ujian Alisa hanya bekerja di pom bensin saja. Waktunya dihabiskan untuk belajar dan beristirahat, sebelum ia mulai bekerja. Alisa juga selalu merawat dan memperhatikan kondisi mamanya. Sampai saat ini kondisi mamanya masih belum ada perubahan, bahkan kontrolnya semakin sering. Saat ujian Alisa duduk di depan Ferdi. mereka memang satu jurusan hanya saja tidak pernah satu kelas. Saat ujian, siswa duduk secara acak yang hampir rata-rata dalam satu kelas hanya ada 5 orang yang dari kelas yang sama. Saat ujian soal mereka dipaket. Mulai dari Paket A,B dan C. ada tiga paket soal. Ferdi dan Alisa sama-sama mendapat paket B. Setiap kali ujian Alisa selalu memberikan kunci jawabannya ke belakang. Apakah ini hanya secara kebetulan saja atau mungkin keberuntungan untuk Ferdi, sehingga pemuda itu selalu mendapatkan bocoran Jawaban dari gadis cantik yang duduk di depannya. Saat jam istirahat, ia selalu makan di kantin bersa
Read more
12. Ruang Direktur Utama
 Alisa mengendarai motornya menuju bangunan kantor yang akan menjadi tempat ia bekerja. Selama satu minggu kedepan Alisa akan menjadi CS di sini. Kantor ini belum beroperasi dan baru selesai sekitar 2 bulan yang lalu. Pemilik perusahaan akan melakukan peresmian gedung di awal bulan depan. Alisa memarkirkan motornya di parkiran luas yang hanya ada beberapa unit motor saja yang terparkir di sana. "Kantor besar gini kalau dalam kondisi kosong, seram juga." Alisa berkata ketika memandang gedung yang begitu sangat besar dan tinggi. Alisa sudah bisa membayangkan sepinya di dalam. Alisa bekerja bersama tim nya. Mereka di bagian beberapa tim dan di tempat yang berbeda-beda. Disaat yang lain beristri dan makan, Gadis itu lebih memilih untuk tetap bekerja tanpa mengambil jam istirahatnya. Bahkan dia tidak ada beristirahat sama sekali. Agar bisa pulang ke rumah secepatnya, pekerjaan ini harus disel
Read more
13. Anak kecil.
 Attar melangkahkan kakinya menuju ke pintu. Namun matanya masih memandang gadis cantik yang sibuk dengan alat pembersih kaca di tangannya. Dikeluarkannya ponsel dari dalam saku celananya dan memotret gadis itu secara diam-diam. Ia kemudian meninggalkan ruangannya dan menutup pintu ruangan tersebut. Senyum mengembang di bibirnya saat mengingat gadis tersebut. Pria itu menggelengkan kepalanya saat mengingat gadis itu bercerita. "Dasar anak kecil," ucapnya yang kemudian berjalan menuju lift pribadinya. Attar masuk ke dalam lift nya dan memandang lift tersebut. Selama ini dia tidak pernah memperhatikan lift khusus miliknya bahkan dia tidak tau bentuk lift yang bisa dipakai karyawannya. Namun saat mendengar ucapan gadis tersebut membuatnya memperhatikan lift khusus untuk direktur utama. Attar kemudian tersenyum saat mengingat ucapan gadis tersebut. Atar berdiri menunggu pintu lift terbuka. Ia tersenyum saat pintu lift itu terbuka.
Read more
14. Seragam yang berbeda
 Alisa mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Sudah lewat 30 menit ia terlambat ke tempat kerja nya. Tiba-tiba saja mobil mewah di depannya mengerem secara mendadak, sehingga Alisa tidak bisa mengerem motor yang dikendarainya hingga motornya menabrak mobil mewah tersebut. "Prak," suara yang terdengar cukup keras saat motor nya menabrak mobil mewah di depannya. Wajahnya memucat saat mobil itu berhenti. Kakinya sudah gemetar, air matanya sudah terasa meluncur. Alisa diam dengan tubuh yang teramat kaku karena rasa takut. bersyukur ia masih bisa mengendalikan keseimbangan tubuhnya sehingga tidak terjatuh. Alisa masih duduk diatas motornya. Ada apa?" Attar bertanya saat mendengar suara mobilnya yang ditabrak dari belakang. "Cewek yang membawa motor di belakang itu nabrak kita pak, " ungkap sopirnya dengan wajah yang begitu sangat marah. Attar memutar kepalanya dan memandang pengendara
Read more
15. Tidak percaya
 Atar duduk di meja kerjanya yang ada di dalam ruang kerja pribadinya. Ia masih teringat akan gadis yang menabrak mobil nya saat pulang dari kantor. "Apa Gadis itu memiliki kembaran," ucapnya yang tidak percaya. Rasanya tidak mungkin bila gadis itu bisa bekerja dari pagi hingga malam dengan pekerjaan yang berbeda. Apa lagi gadis itu bekerja di kantornya sudah pasti sampai sore."Sepertinya bukan orang yang sama," ucapnya yang mengambil kesimpulan. Bayangan wajah gadis itu masih teringat jelas dalam ingatannya. Wajah pucat gadis yang menabrak mobilnya hingga membuat dia tidak tega bila supir pribadinya memarahi gadis yang sudah terlihat begitu sangat ketakutan itu. Saat itu bila di dalam dompetnya ada uang 10 juta, sudah pasti akan diberikannya semuanya. Namun saat itu isi dompetnya hanya ada uang 2 juta. sehingga ia memberikan gadis itu semua uang yang ada di dompet nya. Attar hanya meninggalkan uang dolar di dompetnya. A
Read more
16. Awal kuliah
 "Gimana kerjaannya apa sudah siap?" Nur bertanya ketika melihat putrinya yang sudah pulang kerumah setelah bekerja dari pom bensin. "Sudah ma, Tapi kita gak dapat nasi kotak lagi." Alisa menyalami tangan mamanya. Nur tersenyum mendengar ucapan putrinya. "Siapa yang selalu ngasih?" Tanya Nur. "Orang kantoran tempat Isa kerja itu ma," jelas Alisa. "Apa semua CS di kasih?" Tanya Nur yang selalu heran melihat putrinya yang pulang dengan membawa makanan yang banyak. Alisa menggelengkan kepalanya. "Mungkin karena mereka ambil jam istirahat ma, Isa gak pernah ambil jam istirahat makanya dapat nasi kotak. Mungkin hitungan konsumsi lembur," Alisa tersenyum ketika menjabarkan apa yang dipikirkannya selama ini.   "Iya kita sudah gak dapat nasi kotak yang enak-enak. Tapi mama lebih senang Isa di rumah, bisa istirahat," Nur tersenyum memandang waja
Read more
17. Carikan jodoh
 "Kita isi minyak sebentar ya pak," ucap sopirnya ketika mereka baru selesai kembali dari luar kota. Attar melihat jam digital yang ada di dalam mobilnya, yang sudah menunjukkan jam 1 malam. Pria itu menganggukkan kepalanya.  Mobilnya berhenti di sebuah pom bensin yang buka 24 jam.Attar duduk menyandarkan punggungnya di kursi yang ada di belakang sopir. Matanya terbuka lebar saat melihat gadis yang mengisi minyak solar di tangki mobil truk. Attar menggelengkan kepalanya dan mengusap wajahnya dengan kasar. "Kemanapun aku pergi, mengapa selalu melihat wajah gadis itu," ucapnya yang mengusap wajahnya dengan sangat keras dan mengacak-acak rambutnya. Ia merasa bahwa ada yang tidak benar dengan dirinya. "Ada apa pak?" Tanya supirnya yang sudah duduk di kursi kemudinya. "Saya hanya lelah, jalan," ucapnya yang memijat-mijat pelipis keningnya. "Aku sangat yakin i
Read more
18. Ketemu mama
 "Kita beli makan siang dulu," ajak Ferdi. "Iya Fer," jawab Alisa yang memandang wajah pria tersebut. Ferdi tersenyum memandangnya dan mengusap kepalanya. "Sekarang kamu wajib memandang aku lama-lama," ucap Ferdi. "Kenapa gitu?" tanya Alisa. "Kamu harus puasin lihat aku. Nanti saat aku mengikuti pelatihan kamu gak bisa lihat aku," ujar pemuda berwajah tampan tersebut. Alisa menganggukkan kepalanya. "Iya nanti selama 6 bulan kamu ikut pelatihan, selama 6 bulan kita tidak bisa ketemu." Alisa berkata dengan sangat polos dan juga jujur. Ferdi tersenyuman saat mendengar jawaban yang begitu sangat jujur. "Mama kira-kira mau apa?" tanya Ferdi. Alisa menggelengkan kepalanya matanya sudah berkaca-kaca saat mendengar pertanyaan dari Ferdi. "Kenapa?" tanya Ferdi. "Sekarang m
Read more
19. Jalan-jalan sama mama
 "Bang Isa bersihkan toilet dulu." Alisa berkata dengan sedikit berlari saat Zaki terus memandangnya. Alisa masuk ke dalam toilet sambil memegang dadanya. "Kenapa kok marah sih?" ucapnya yang mengambil penyikat WC dan mulai menyikat lantai WC. Alisa membersihkan seluruh toilet yang ada di coffee shop seperti biasa. Gadis itu memberikan wastafel dan cermin besar yang ada di dalam toilet tersebut dengan alat pembersih kaca. Setelah membersihkan toilet Alisa mengambil sapu untuk membersihkan bagian depan. Alisa memandang Zaki yang terlihat tidak seperti biasanya. Pria itu terlihat begitu sangat marah dengannya. Alisa melewatinya sambil sedikit memandang ke arah Zaki yang sibuk membersihkan peralatan untuk penyajian coffee nya. "Adek ngepel aja," ucapnya yang mengambil sapu di tangan Alisa ketika sudah menyelesaikan pekerjaannya. Alisa tersenyum lebar memandangnya. "Makasih ya Abang." Alisa
Read more
20. Menunggu
 "Ferdi duduk di tepi tempat tidur sambil terus memijit-mijat kaki Nur. Di lihatnya jam yang sudah jam 11 malam. "Mama gak tidur?" Tanya Ferdi. "Gak, mama masih nungguin Alisa pulang. Biasanya Alisa akan menyempatkan waktunya untuk pulang sebentar lihat mama," ujar Nur. Raut kesedihan tergambar jelas di wajahnya nan pucat. "Bentar ya Ma aku coba telepon Alisa dulu," ucap Ferdi yang kemudian menghubungi no ponsel Alisa. "Halo Fer?" ucapan Alisa yang mengangkat sambungan teleponnya. "Sa, kamu di mana?" Tanya Ferdi. "Aku lagi di parkiran ini mau langsung pulang," jawab Alisa. "Ya sudah kalau gitu mau aku jemput?" Ferdi menawarkan. "Nggak usah, aku pulang sendiri aja," jawab Alisa "Kamu hati-hati ya." Pria itu menasehatinya. "Iya kamu mau aku belikan apa, biar aku langsung beli," ucap Ali
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status