All Chapters of PERNIKAHAN TERLARANG DENGAN MUSUH KELUARGA: Chapter 21 - Chapter 30
160 Chapters
PERGI BERSAMA
Keesokannya Arsya akan pergi ketempat yang Abimana kasih kemarin. Saat ini ia tengah menjemput Sera dikantor perempuan itu, untuk pekerjaannya semuanya sudah ia kerjakan sejak pukul 1 pagi tadi. Untung saja tubuhnya tak terlalu sakit akibat insiden kemarin.  5 menit menunggu diparkiran, Sera datang dan langsung masuk kedalam mobil sportnya.Arsya mengenyritkan alisnya bingung, mengapa Sera tertawa selepas masuk. Apa yang salah, menurutnya tak ada yang kelihatan lucu.  "Berhentilah tertawa, Sera." Ujarnya sebal, kini mobil itu berjalan membelah jalanan kota.  Sedangkan Sera berhenti tertawa ia meraih botol air mineral dan meneguknya, "Wajahmu lucu sekali hahahaha." ujarnya. Ternyata Sera tertawa karena melihat wajahnya, mengapa humor calon istrinya sangat rendah sekali?!.  "Memang ada apa dengan wajahmu?" Tanya Sera kepo saat melihat beberapa bagian wajah Arsya yang berwarna biru-bi
Read more
RUANG RAHASIA?!
Sesampainya dimobil mereka melepaskan masker dan juga topi. Sera sendiri memilih melepaskan hoodie besar milik Arsya karena merasa kepanasan. Lelaki itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.  “Om tadi beneran temen om Alif?” Tanya Sera.  Arsya memgedihkan bahunya, “Dia tau makam generasi ke 2 Giory, om Abi juga pasti tau awal mula tentang permusuhan ini.” Ujarnya.  Sera mengangguk setuju, “Om Abi pembawaannya tenang, dan dia nyuruh kita buat cari tau semuanya diruang rahasia.” Ujarnya.  Namun mereka sama-sama tak tau dimana letak ruang rahaisa di mansion masing-masing. Hei! Mansion sangat besar, mana mungkin mereka berkeliling untuk mencari. Sera sendiri merasa tak ada kecurigaan terhadap ruangan-ruangan di mansionnya, anggota keluarganya tak ada yang melarang dirinya datang keruang manapun yang ada di mansion. “
Read more
MENCARI TAU
Hari ini Arsya berencana untuk mencari tentang ruang rahasia yang Abimana maksud, namun niatnya ia urungkan sebentar dikarenakan ada neneknya yang datang dan mengajak seluruh anggota keluarganya untuk berkumpul.  Kini Arsya berada diruang keluarga, dia duduk bersama bunda dan ayahnya. Sedangkan kakek dan neneknya duduk disofa berbeda. Suasana kali ini cukup hangat, sedari tadi Arsya sibuk memikirkan dimana letak ruang rahasia itu. Dirinya menyusun rencana supaya keluarganya tak ada yang tau.  "Adek mau nikah yah?" Tanya nenek Arsya yang bernama Dewi.  Arsya mengangguk, dirinya sebal dengan panggilan itu. Neneknya yang satu ini selalu menganggapnya anak kecil, padahal dia sudah menjadi CEO dan akan segera menikah dengan Sera tentunya.  "Kalau Arsya nikah, tanggung jawab Arsya ke Sera semakin besar. Arsya harus lindungi istri Arsya." Ujar Dewi, ia tau tentang rencana pernikahan anta
Read more
SERA MENEMUKANNYA
Sera memandangi bodyguard itu dari atas sampai bawah, gerak gerik mereka mencurigakan. "Ada keperluan apa nona kesini?" Tanya bodyguard itu kepada Sera.  Lita sudah ketar-ketir di tempat dikarenakan Sera yang tak kunjung menjawab. Sialan! Sera membuat jantungnya seperti lari maraton.  "Ini ruangan apa?" Tanya Sera, ia menatap mata bodyguard dengan lekat.  "Hanya gudang nona." Jawab mereka, Sera mengangguk pikirannya berkata bahwa ruangan itu bukan gudang. Kalaupun hanya gudang mengapa harus dijaga oleh bodyguard?.  "Bisa tolong kalian ambilkan aku kardus besar yang berada diluar?" Tanya Sera mencoba bersikap tenang.  Salah satu bodyguard itu mengangguk dan berkata, "Akan saya ambilkan." Ujarnya ingin melangkah pergi namun belum satu langkah suara Sera mengagetkannya.  "Kalian berdua, kardusnya berat." Ujar Se
Read more
KAMAR ARSYA
Saat ini Lita dan Sera sudah berada didalam kamar Arsya. Sebelum kesini mereka sempat tersesat dikarenakan lantai 4 sangat luas, namun untung saja ada bodyguard yang lewat dan memberitahu dimana letak kamar Arsya berada.  Mereka duduk di satu sofa yang sama, semua sibuk dengan HP masing-masing. Sedangkan Lita, perempuan itu tak tau mau ngapain sebenarnya ia sudah beberapa kali bertemu dengan Arsya namun tetap saja masih canggung.  Lita menyenggol lengan Sera, "Ser, kita lagi lomba jadi patung ya." Bisiknya.  "Diem, Arsya lagi fokus." Balas Sera ikut berbisik.  "Fokus ngapain?" Bisik Lita bingung.  "Ngepet, babinya mau ketangkep." Bisik Sera tertawa geli.  Tentu saja Arsya mendengarkan omongan mereka, Lita dan Sera berbisik dengan volume lumayan keras. Dirinya berdehem sebentar, lalu kedua perempuan itu diam. Arsya kenal dengan Li
Read more
KLARIFIKASI
Beberapa hari berlalu, hubungaj Arsya dan Sera semakin dekat. TakTepat hari ini Arsya dan Sera akan mengumumkan rencana pernikahan mereka. Kini kedua orang itu berada didalam satu mobil yang sama, mereka duduk dibangku tengah. Didepan, samping, dan belakang terdapat mobil bodyguard yang berjejer. Semua bodyguard-bodyguard itu milik keluarga Louwen dan Giory. Mereka ditugaskan untuk menjaga tuan dan nona mereka.  Masing-masing dari keluarga mereka tak ada yang menemani. Awalnya mereka tak ingin pernikahan ini tersebar, namun berita tentang kedekatan mereka berdua semakin menjadi yang mana semua berita itu salah. Berita itu menyebutkan jika mereka mempunyai 'hubungan' tanpa persetujuan keluarga. Yang lebih parah ada berita yang mengatakan jika Sera hamil diluar nikah dengan Arsya.  Foto-fotonya dengan Sera turut tersebar, publik mengatakan jika kedekatan mereka hanya untuk menjatuhkan satu sama lain membuat Arsya geram sendir
Read more
DUGAAN SEMENTARA
Klarifikasi tadi cukup melelahkan, kini Arsya dan Sera duduk di ruangan lelaki itu. Didalam sana hanya ada mereka berdua, Sera tengah makan bekal buatan mamanya karena tadi pagi ia belum sarapan. Sedangkan Arsya ia duduk dengan laptop berada diatas kakinya.  "Apa kau tau tentang siapa pengirim pesan angka 4?" Tanya dengan menggunakan batin karena ia tengah makan tak mungkin jika berbicara lewat mulut yang ada nanti tersedak.  "Aku mencurigai om Abi." Batin Arsya, entah mengapa menurutnya dalam dibalik pesan itu Abimana.  "Ya, aku sama. Menurutku dia terlalu mencurigakan, bahkan dia tau makam generasi ke 2 Giory." Batin Sera, kemarin dirinya juga mendapatkan pesan serupa dari nomor yang tak dirinya kenal. Beberapa kali pesan itu masuk hanya bertuliskan kata "4, akan segera terungkap" Begitulah isinya.  Sera sudah memblokir kontak itu namun nomer pengirim berganti-ganti. Pernah ia m
Read more
MUNAFIK
Kini Arsya dan Sera sudah berada didalam lift kantor Rama. Mereka bergenggaman tangan, di lift itu hanya ada mereka berdua saja. Sera berfikir apa yang akan terjadi? Apa yang terungkap?. Karena sibuk dengan pikirannya sendiri, tak terasa Arsya menarik tangannya keluar dari lift.  Namun saat mereka sudah masuk kedalam ruangan Rama tak ada orang disana, hanya ada laptop yang dibiarkan menyala. 2 orang berbeda jenis kelamin itu saling pandang, kemana perginya papa Sera?.  Sera menarik tangan Arsya keluar dari ruangan itu, namun dirinya bertemu dengan OB dengan segera Sera menanyakan dimana keberadaan dari papanya.  "Om, papa dimana yah?" Tanya Sera, OB yang satu ini seumuran dengan asistennya makannya dia panggil dengan sebutan om.  "Tuan Rama ada dirooftop, tapi beliau bilang ngak boleh ada yang kesana." Balas OB itu sopan.  "Kenapa?" Kini giliran Arsya yan
Read more
MENEMUKAN SESUATU
Setelah mengantarkan Sera pulang, kini Arsya termenung didalam kamarnya. Hari sudah malam, dirinya baru saja menyelesaikan acara makan malam dengan keluarganya. Setiap kata demi kata yang Abimana lontarkan tadi menjadi beban pikirannya.  Pasti ada alasan dibalik perkataan pria itu, namun apa alasannya?. Rama hanya berkata jika Abimana depresi, lantas mengapa sewaktu di pemakaman pria itu tempak tenang memberitahu segala hal?. Mengapa menjadi rumit sekali, mengapa dia berkata bundanya seorang jalang?.  Dirinya mengamati sikap Abimana, sangat berbeda. Dulu pertama kali bertemu dengan dia, pria itu tampak tenang dan hangat namun tadi pria itu berubah menjadi orang penuh dendam. Jika dilihat dari tatapannya, terisat rasa benci yang mendalam. Lantas dari mana orang yang mengirimkan dirinya pesan tau bahwa ada pertengkaran antara Rama dengan pria itu.  Jika pengirim pesan itu Abimana sendiri mengapa dia tau jika
Read more
HARI PERNIKAHAN
Tak terasa hari ini adalah hari dimana Sera dan Arsya melakukan pernikahan. Pernikahan mereka digelar dengan sangat mewah, tamu undangan lebih dari 100 ribu orang. Ucapan selamat banyak dikirimkan dari perusahaan-perusahan besar, karangan bunga nampak menghiasi bagian depan mansion. Hadiah demi hadiah datang membanjiri mereka, tentunya dari rekan bisnis keluarga mereka. Acara pernikahan dilangsungkan di hotel mewah nan luas, dekorasinya sangat indah. Pernikahan ini menghabiskan dana yang fantastis. Masing-masing keluarga ingin yang terbaik buat Arsya dan Sera. Namun wartawan tak diperbolehkan untuk masuk. Yang boleh masuk hanya tamu undangan saja. Semua tamu nampak senang dan kagum melihat kecantikan Sera dan juga ketampanan Arsya.  Kini Arsya dan Sera berada diatas panggung, lelaki itu memakai tuxedo berwarna hitam dan Sera memakai gaun panjang berwarna putih lengkap dengan mahkota yang terpasang apik di rambutnya. Kini kedua orang itu
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status