All Chapters of HATI ADINDA: Chapter 21 - Chapter 30
63 Chapters
Curiga Mona
SayaHati-hati,Oh ya saya tdk jadi ke kampus.Papa EdgarKenapa? SayaMau pergi ke acaranya peresmian resto baru temen mama saya dari Bandung.Papa EdgarOke, havefun ya, salam buat kakak. Menyudahi berkirim pesan dengan Kairo, Dinda pun segera bersiap, memakai pakaian yang sudah sang kakak siapkan, sebuah dress mewah namun simple berakses sedikit payet pada bagian bawahnya sangat cocok untuk acara formal.Dinda sedikit geli membayangkan dia akan bertemu Redy, Dinda ingat dulu dia pernah tertangkap basah membuat gambar kartun berwujud Redy di buku tugasnya yang tidak sengaja tercecer di kantin lalu dibaca orang banyak disana, kebetulan Redy adalah kakak kelasnya di SMA sosok kakak Osis yang menjadi incaran banyak gadis SMA itu, membuat Dinda menjadi sangat malu sekali saat buku itu di tempelkan disebuah mading sebagai Secret Admirer of Redigian Winata.“Aunty, kata mama sudah siap
Read more
Jangan Takut
Mengacuhkan Mona yang berdiri, Kairo pun segera mengambil ponselnya yang berdering, ia kemudian bangkit untuk mengangkatnya ke sisi lain“Hemmmm....hey....”“Kunci dimana?”Kairo mengacak rambutnya, “Oh Tuhan, saya lupa! kunci ada dimobil, kamu sudah sampai kosan?” Kairo berbisik pelan sekali.“Sudah, ya ampun....gimana dong, iya kali saya balik lagi kerumah kakak, mana nggak ada kunci duplikat lagi, ibu kos rumahnya jauh.”“Okeh, duduk dulu, saya kesana sekarang.”“Nggak usah ih, ya sudah saya ditempat tetangga aja tunggu kamu selesai acara, Edgar lagi apa? Mau video call dong ”“Saya kesana sekarang!”Kairo pun segera mematikan panggilannya membuat Dinda terperangah, dia tidak bisa berkata-kata apapun selain tersenyum atas kelakuan laki-laki itu.Kairo mendekat pada sang anak, memberikannya pengertian untuk tidak membuat masalah, kabari
Read more
Keluarga Saya
“Dindaaa!” Kairo terjaga dari tidur siang setelah pergulatan panas terjadi, ia tidak melihat Dinda yang tadi memeluknya.“Mas!” Dinda menyahut, ia engintip dari sebalik pintu kamar mandi kemudian, membuat Kairo yang sedang memakai celananya pun menoleh.“Saya kira kamu pergi.”Dinda menggigiti bibirnya ragu seakan ingin mengutarakan sesuatu, membuat Kairo mendekat ke pintu kamar mandi yang hanya dibuka sedikit sekali untuk Dinda mengeluarkan kepalanya, “Ada masalah? Semuanya baik-baik saja bukan?”“Saya datang bulan, saya lupa beli pembalut.”Kairo yang begitu khawatirnya tadi sebab kelepasan sesuatu pun bernafas lega, akhirnya ketakutannya berakhir, “Saya akan keluar membelinya, yang seperti apa?”“Terserah yang penting pilih yang jenis untuk malam di warung depan kos-kosan ada Mas...” Dinda berucap ragu, menutup mulutnya,”Ma-maaf merepotk
Read more
Ikuti Saya
Kairo menggandeng Dinda masuk kedalam rumah sang mama, ia membawanya masuk lewat samping, masih terdengar jelas disana suara-suara orang yang berkumpul tapi sepertinya hanya tinggal para anggota keluarganya saja yaitu adik-adiknya juga keluarga dari pihak tante Miranda saja.Dinda berhenti menarik tangan kairo, ini mungkin dia akan mengalami yang namanya sidang lagi seperti mereka tertangkap basah kala itu.“Takut Mas—“ Remasi Dinda lengan Kairo“Tenanglah, tidak akan terjadi apapun, Mama tidak semenyeramkan apa yang kamu bayangkan.”“PAPAA!!”Edgar berteriak diluar sana,”Kakak Dindaa!” Bocah kecil berhambur kepada Dinda membuat Dinda menangkapnya.“Edgar! Hey kamu kok cakep sekali sih? Siapa yang buat rambutnya begini jigrak-jigrak gini,” Dinda memeluk Edgar mengusap-usap kepala Edgar.“Edgar sendiri, Edgar keren kan?” Bocah kecil itu pun bersedekap dada me
Read more
Suka Atau Duka
Di sebuah universitas swasta ternama, Adinda masih mengikuti kelas Pak Edwin sudah 2 jam lebih ia duduk seperti tidak berpijak setelah tadi datang hampir telat sebab membantu sang mertua masak lalu Kairo menyinggahi rumah sakit dulu sebelum menghantarkannya, kepalanya kini berkelana kemana-mana. Materi apapun yang di jelaskan Pak Edwin seakan tidak ada yang masuk kedalam otaknya, struktur  apapun itu yang dijelaskan seakan ia tidak mampu di cerna. Bersyukur di detik-detik terakhir saat diberikan contoh tugas ia cepat paham dan mengerti.“Ke kantin atau langsung pulang?” Tegur Nia rekan sebelah Dinda membuyarkan lamunannya yang lagi-lagi memikirkan banyak hal.Dinda melihat pada waktunya, dia ada janjian dengan Redy, laki-laki itu belum menghubungi Dinda harap dia tidak jadi datang menjemputnya, “Aku mau langsung pulang Ni.”“Cepet banget belum sore tahu, biasanya kamu ke kantin temui Melana.”“Eh iya apa kaba
Read more
MAAF
Satu jam berlalu, Dinda sudah selesai menikmati makanannya, tangannya terus ia letakkan dibawah meja ia tidak ingin mengundang pertanyaan Redy tentang yang melingkar ditangannya.Dan nanti bisa membuat dia terpaksa menjawab dia memang punya pasangan, dia tidak ingin menjadi panjang jika mama Redy tahu lalu menceritakan pada sang mama.“Gimana makanannya? Tempatnya, suasananya?”Dinda mengulas senyuman terpaksa,“Hemm…lezat, nyaman hemmm— semuanya sangat perfect.” Lihat Dinda pada laki-laki diseberang mejanya.“Setelah ini mau duduk di rooftop sambil menikmati cocktail terbaik disini atau keluar tempat lain?”Dinda melirik pada waktunya, ia yakin Kairo sedang mencarinya saat ini. “Sepertinya lain kali aja deh Kak , sudah malam saya ada janji sama temen mau ambil tugas dirumahnya.”“Sekarang?”“Iya….” Dinda melihat pada Redy meyakinkan, “Maa
Read more
Membuka
Kairo mengajak Dinda kekamar miliknya setelah merasakan angin diluar semakin kencang, Dinda pun melangkah ragu masuk ke kamar Kairo itu, sebuah kamar besar yang begitu rapi wangi, walau seorang pria kamar yang dimiliki Kairo sangatlah nyaman. Segala furniturenya tertata rapi, tidak ada satupun benda yang berantakan semuanya tersusun rapi ditempatnya, buku-bukunya, peralatan bekerjanya semuanya tersusun rapi disana, nuansa cream dan kayu-kayu mendominasi dikamar itu hingga walkin closet miliknya, terkesan simple tidak terlalu banyak barang namun cukup elegant dan mewah, sebuah sofa santai terletak satu disana menghadap pada televisi dan sebuah pot tumbuhan hias disana.“Ini kamar kita— kamar kamu, nanti kita pindahkan semua barang-kamu kesini, jika tidak suka kita bisa ubah, sesuait yang kamu mau.”Dinda mengedarkan pandangannya kesekitar dikamar besar itu, “Kamu tidur sendiri?”Kairo yang membuka pakaiannya berkerut dahi, “Mak
Read more
Mulai detik ini.
Kedatangan Kairo menemui Frans kakak ipar Dinda jelas saja membuat lelaki itu terkesiap, Frans membawa Kairo duduk diluar area kantor disebuah coffe shop lalu dia membuat Kairo menceritakan semua dari mulai awal hingga akhirnya. Frans dibuat terbelalak, adik iparnya si ceria, tertutup dan super manja itu mengalami pernikahan bersama Kairo lelaki dewasa dan seorang duda beranak 1. Frans dibuat shock bertubi-tubi yang mana Dinda juga berbohong pada keluarga Kairo tentang dia yang sebatang kara. Frans memaklumi itu, Dinda mungkin takut kejadiannya sama seperti mereka dulu, tapi dia menunda-nunda membuka kebenaran malah menumpuk masalah lain, Ya Dinda seperti yang juga Frans ketahui sudah akan dijodohkan dengan Redy anak dari teman sang Mama tapi apakah Kairo tahu ini? Sepertinya tidak. Wajah Kairo tampak gusar ia memijat pelipisnya melihat pada Frans, “Saya tidak tahu apakah dengan datang menemui, Orang tua Dinda, Mamanya bisa menerima ini, selain pernik
Read more
Tidak menurut takdir
Nancy menjemput Dinda dan Edgar disebuah mall atas perintah Frans, dimana Redy pun tidak mengerti apa yang terjadi Dinda tiba-tiba menangis sejadi-jadinya disana, hingga akhirnya Redy pun harus pergi tanpa penjelasan.Semua begitu kacau Dinda tidak lagi bisa berkata-kata apapun selain menangis, dia merasa dirinya memalukan, jelas sekali dia salah, dia jahat, dia yang membuat hancur dan kacau, dia terus maju namun dalam langkahnya yang salah, dalam beberapa hal yang tidak cepat ia putuskan dan menjadi masalah lebih besar lain.Nancy merasa begitu iba atas yang terjadi pada adiknya namun dia tidak bisa turut campur jauh atas apa yang diputuskan Kairo selain meminta Dinda untuk meminta maaf sedalam-dalamnya pada Kairo, jika bisa diperbaiki maka perbaikilah, jika Kairo tidak bergerak atas putusannya, Ya...  mungkin itu sudah jalannya.Edgar yang tidak mengerti sedari tadi berjongkok didepan Dinda, sedari awal kenal Dinda dia sudah menjadi orang yang begitu peka
Read more
Setelah Kemudian
Dua setengah tahun kemudian.Pengadilan negri Bandung kelas 1 AIni sudah ketiga kalinya Dinda berada disini, bukan bekerja atau menjalani sidang sebuah kasus, melainkan mewakilkan atasannya untuk hadir dalam sidang permasalahan internal perusahaan, terkait dengan seorang staff yang melakukan sabotase demi keuntungan pribadi. Dia yang lulusan arsitek bukan menjadi seorang arsitek melainkan memilih bidang lain untuk ia jalani, Dinda bekerja disebuah perusahaan manufakture menjadi seorang staff disana.Dinda kembali lagi ke kota Bandung, ia rasa kota ini lebih baik, lebih nyaman untuknya yang juga masih punya tugas terbaik, menemani hari senja sang mama.Dinda sudah lama berhasil melewati kesedihan itu, bayangan itu, selepas Kairo memberikan mobil, uang juga rumah, Dinda sudah meminta sang kakak mengembalikannya. Namun sepertinya rumah itu benar tidak ditempati entah kemana pemiliknya. Kata Melana Kairo tidak pernah terlihat lagi disana, rumah
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status