All Chapters of HATI ADINDA: Chapter 41 - Chapter 50
63 Chapters
Mendadak.
Malam semakin larut Adinda yang kesal di kerjai oleh Kairo memutuskan untuk tidur disofa menjauhi Kairo, dia merasa sudah lelah sekali seharian ini dan besok juga harus banyak lagi yang akan dia kerjakan di kantor terkait urusan Benny, Adinda menegasakan pada Kairo agar laki-laki itu tidak mengganggunya tidur, bayangkan saja saat sudah akan terpejam tiba-tiba Kairo mengabari bahwa dia sedang sakit dan butuh tukang pijat malam itu juga, bagaimana mungkin ia tidak panik membayangkan Kairo kenapa-kenapa. Kairo yang dilarang mendekati Adinda juga sudah terlelap di ranjang deluxe-nya dia pun sama lelahnya hari ini membuatnya benar patuh tidak mengusik Dinda yang tidur, hingga lelaki itu tiba-tiba terjaga di waktu menjelang pukul 3 pagi saat terasa ingin buang air dan segera bergegas ke kamar mandi. Dengkuran halus terdengar teratur dikamar itu, Kairo mengambil segeral air setelah dari
Read more
Di bohongi.
Sesampainya mereka semua di Bandara tempat tujuan lagi dan lagi Adinda menjadi yang paling sibuk, dia harus menunggu bagasi mereka semua sementara yang lain menunggu di sebuah Lounge dimana rekan Beny menjemput mereka disana.Orlin, Beny dan istri menikmati waktu bersantai mereka disana sembari mensantap desert dan beberapa minuman ditempat itu. Kairo tidak ikut bergabung dia mengatakan akan ke toilet.“Mas? Masih di toilet atau sudah sedang minta bantuan porter bawain baggage bersama Dinda?” tanya Orlin sebab tadi dia berpisah dengan Kairo disana.“Saya BAB mulu nih, tunggu saja disitu, masalah bagasi urusan Adinda kan?"  ucap Kairo di telepon, padahal dia sedang bersama Adinda disebuah café memangku kekasihnya itu yang sedang merajuk sebab di paksa meninggalkan pekerjaanya mengurusi bar
Read more
Mau!
“Orlin minta tolong Mas….” Lihat Adinda pada Kairo memberikan ponselnya. Kairo kemudian mengambil dan membacanya.“Kamu buka?”“Belum cuma lihat dari pemberitahuannya saja.”“Sudah biarkan saja.”“Eh nggak boleh gitu mas, mana tau beneran lagi kesulitan coba deh lihat dulu.”Kairo membuang ponselnya ke ranjang lalu ia menjatuhkan lagi dirinya disana,” Sudah saya mau tidur buruan kerjain pekerjaan kamu saya tungguin disini.”Adinda menarik nafasnya lalu menghembuskan, “Mas kamu kesini bukan untuk temani saya tapi untuk Orlin dan keluarganya sudahlah pergi sana temui dia nanti jadi panjang lagi dia ngaduin ke mama kamu.”“Iya saya tidur sebentar&hell
Read more
Kamu murahan
Samar suara alarm terdengar jauh dipendengaran Kairo, perlahan  membuat dia yang bertelungkup memeluk sebuah bantaan sofa disebuah lantai terjaga, ia merasakan dingin dan seperti sedang berada disebuah tempat yang kosong. Seketika Kairo membuka mata dan dia terkesiap saat ia lihat dia sedang berada disebuah kamar mandi. Kairo segera bangkit dan melihat dirinya yang hanya memakai sebuah handuk dan segera ia pun memasangnya dengan benar, Kairo tidak tahu dia sedang berada di kamar mandi siapa, sejenak ia memujat dahinya memutar ingatan apa yang terjadi sebelumnya.  Kairo pun mendapatkan ingatan-ingatannya bahwa malam tadi dia bersama Orlin. Kairo mmenarik nafasnya berat lalu menghembuskan Kairo begitu menyesali malam tadi sepertinya ia telah melakukan sesuatu, ia seperti melakukan aktivitas hubungan intim.
Read more
Tidak Terima.
Mata Adinda masih menyorot pada Kairo yang pergi begitu saja, sedetik kemudian beralih pada Orlin yang menyambut kedatanganya. “Hi Din siapa ini?”Orlin melebarkan senyumannya kepada Adinda.“Ah iya mba Orlin kenalin ini tetangga dirumah mama, tepat sebelahan rumah sudah seperti saudari sendiri, mas Hannan kenalin,” Adinda meminta lelaki yang bersamanya itu berkenalan dengan Orlin sang anak Bosnya itu.“Hi Orlin, liburan juga?”“Hanan, saya tour gate kebetulan sedang bawa tamu kesini.”“Oh, Tour Gate,” Orlin dan juga keduanya terlibat basa-basi disana, yang mana laki-laki bernama anak itu juga banyak bicara. Adin
Read more
Hilang.
Kairo tetap bersikeras melarang Adinda pergi lelaki itupun kemudian menyusul Adinda kekamar miliknya, ia mengetuk-ketuk kuat tanpa memanggil membuat Adinda yang sedang mengganti pakaian menoleh ke pintu dan langsung bisa menebak itu adalah Kairo. Merasa tidak nyaman akan ketukan itu  yang sudah mengudara berulang-ulang kali Adinda pun segera membukanya. “Tidak bisa ya Mas, kamu ketuk dengan pelan.” Kairo segera masuk begitu saja melewati Adinda yang masih berdiri di pintu, “Tetap akan pergi? Apakah sebuah keharusan? Jika kamu ingin sekali jalan-jalan saya bisa bawa kamu berkeliling!” “Kenapa harus dipermasalahkan sih? Saya cuma ingin jalan-jalan saja, lagi pula kamu juga kan akan pergi malam nanti, sore hari sudah bersiap-siap.” Kairo menghadap kepada Adinda kemudian, “Jika itu masalah kamu? Saya batalkan sek
Read more
Membuat Khawatir.
“Apa yang terjadi, kenapa kamu ninggalin acara? Kamu tahu nggak sih Mas, kamu buat semua orang khawatir,” Tatap Adinda pada Kairo yang selalu saja tenang dalam hal apapun. Kairo dengan santainya menyeringai lebar memunguti beberapa pakaiannya di ranjang untuk dirapikan. “Khawatir? Kamu khawatirin saya, bukanya kamu lupa dengan saya ya? Seharian pergi, seharian juga tidak memberi kabar atau b**a-basi minimal tanya saya dimana.” Adinda berkerut dahi, bukankah mereka tadi bertengkar saling mengancam lalu dia pun pergi, aneh sekali bukan bagaimana bisa dia berbasa-basi. “Saya tanya kamu kenapa pergi dari tempat acara. Apa yang terjadi, jangan bahas lain deh! Gimana saya mau hubungi kamu, kamu saja  marah-marah mulu.” “Untuk apa juga saya lama-lama disana, seperti boneka pameran. Kita pulang besok terserah mereka mau pulang
Read more
Berani.
Adinda terbangun oleh suara-suara aktivitas diluar kamar, samar-samar dari trolley beberapa room service hotel yang mungkin sedang beraktivitas. Satu tangan mengusap pada mulutnya yang terbuka, Adinda merasa heran seperti ada yang berbeda.Saat ini dia sedang berselimut memakai sebuah bantal dikepala dan masih di atas sofa, “Mas?” Adinda tidak mendapatkan  Kairo bersamanya, semalam Adinda ingat dia ketakutan lalu berlari memeluk lelaki itu dan setelah itu tidak ada interaksi apapun, Adinda yang kelelahan mendapati posisi yang aman dan nyaman pun segera memejam tidur.“Mas kamu mandi?” Ulangi Adinda lagi segera mengedarkan pandangannya disekitar mencari Kairo, dia tidak tampak ada dikamar mandi, tidak ada suara aktivtas air menyala atau suara apapun disana. Segera Adinda bangkit dari sofa, mengambil ponselnya di meja lalu menyalakannya.
Read more
See you.
Orlin benar-benar membabi buta ia menghantam wajah  Adinda hingga menjambakinya, beberapa menit terjadi baku hantam Orlin yang benar-benar seperti orang kesurupan sementara Adinda bersikap cool berusaha terus mengelak, Adinda bukan marah atau menangis mendapat hantaman tangan Orlin diwajahnya ia malah tertawa mengejek, padahal wajahnya nyaris memar dibagian sisi pipinya hingga bibirnya.“Bisa dilihat seperti apa kualitas diri, orang sekasar kamu pantasnya jadi kepala jambret bukan seorang pengusaha atau entrepreneur, hahah usahawan apa? Jual beli ekstasi atau kondom motif doraemon?”Orlin mencoba tertawa dia masih belum puas sudah menghantam wajah Adinda, “Omong kosong! Lawan aku? Tidak bisa melawan? Sudah siap mati, upss jangan Orlin nanti gagal nikah….”Adinda menyeringai lebar, “Menikah dengan siapa, siapa yang
Read more
Apa ini?
Di kediaman keluarga Kairo, ia membuat semua anggota keluargnya berkumpul. Hermita ibunya yang sedang ada acara diluar bahkan memutuskan pulang mendadak dikarenakan anaknya tersebut pulang. Bella begitu Jasmin pun ikut diminta datang entah apa yang ingin Kairo sampaikan semendadak ini.Hermita sudah bersikap was-was ia yakin anaknya akan mengabari sesuatu yang serius mungkin, segera ia turun dari mobil miliknya dan berjalan cepat masuk saat semua anak-anaknya sudah lebih dulu sampai disana.Diruangan keluarga Jasmin dan Kairo sudah berdebat. Benar firasat Kairo, Orlin tahu siapa Adinda.Semua bermula saat ibu Orlin memposting sebuah poto makan malam dan memperlihatkan ada Dinda disana, membuat semua orang shock namun berusaha diam sampai tiba dimana waktunya, Orlin mengeluhkan sikap Kairo yang berubah sejak berada di Bandung. Semuanya sudah jelas itu tida
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status