All Chapters of Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!: Chapter 21 - Chapter 30
148 Chapters
Dua Puluh Satu
  POV AUTHOR  Heru berjalan tertatih-tatih menyusuri jalan kecil yang masih dipenuhi semak belukar di tepian hutan. Ia terpaksa pergi dari rumah setelah istri dari laki-laki yang telah menyelamatkan nyawanya, tega mengusirnya saat ia baru saja sadar dan sang suami tengah pergi ke ladang. Kesempatan itu dipergunakan oleh sang wanita untuk mengusir Heru dari gubug kediaman mereka dan Heru yang tak berdaya tak kuasa menolak dan terpaksa meninggalkan gubug sang tuan penyelamat, menyusuri jalan kecil di tepi hutan itu dengan tubuh yang masih terasa sakit dan ngilu semua. Untung saja posisi jatuhnya tak terlalu parah, tak ada tulang yang patah hanya di bagian kaki saja sedikit bergeser hingga saat dipergunakan untuk berjalan terasa ngilu dan membuatnya harus menyeret langkah dengan sekuat tenaga. 
Read more
Dua Puluh Dua
  POV AUTHOR "Kamu dulu pernah bekerja di perusahaan Maruto bukan? Bagaimana kalau kamu kembali bekerja di perusahaan? Kebetulan saya sedang mencari asisten pribadi yang bertugas membuat skedul kerja dan mengingatkan agenda yang harus saya lakukan setiap harinya. Kalau kamu bersedia, mulai besok pagi kamu sudah boleh bekerja. Sekar dan Seruni biar sama Minten, bagaimana?" Arga menatapnya, menunggu Andin menjawab tawarannya. Andin berpikir-pikir sejenak. Sungguh tawaran ini sangat menarik minatnya. Kemarin ia juga hendak kembali mengisi lowongan di posisi sama seperti yang saat ini ditawarkan oleh lelaki di hadapannya ini padanya sebelum akhirnya Pak Maruto membatalkan sepihak. Tapi, jika ia bekerja di perusahaan sebagai pegawai kantor Pak Arga, apa masih mungkin ia tinggal satu rumah dengan lelaki ini karena itu pasti akan mengundang
Read more
Dua Puluh Tiga
  POV ANDIN  "Mas Heru?"  Aku terkesiap kaget saat melihat betapa miripnya lelaki kumal peminta-minta yang ada di depanku ini dengan mantan suami yang telah mengusirku dari rumah bersama kedua buah hatiku beberapa waktu yang lalu. Tapi bagaimana bisa mantan suamiku yang pengusaha sukses dan kaya itu tiba-tiba menjadi peminta-minta di pinggir jalan seperti ini? Apa yang terjadi dengannya? Apa aku tak salah lihat? Laki-laki arogan yang dulu dengan entengnya mengusirku dari rumah hanya demi perempuan muda yang baru datang kemarin sore dalam hidupnya, sekarang keadaannya tampak begitu memprihatinkan? Ia yang pernah mendoakan supaya aku menjadi gembel di jalanan bersama Sekar dan Seruni, ternyata sekarang ia sendiri yang harus mengalami nasib tragis seperti ini. 
Read more
Dua Puluh Empat
   POV AUTHOR  "Sekar! Seruni! Sini, ikut papa!" teriak Heru pada Sekar dan Seruni yang masih memeluk tubuh Arga. Arga sendiri terlihat bingung, harus melakukan apa.  Di satu sisi, sebagai seorang ayah, ia tahu Heru juga punya hak terhadap anak-anak kandungnya tetapi di sisi lain lelaki itu juga tak sampai hati membiarkan dua putri kecil Andin sampai jatuh ke tangan ayahnya yang selama ini ia tahu tak risau akan keberadaan dua bocah perempuan itu yang tak ada di sisinya. Bahkan lelaki itu sendiri yang konon telah membiarkan Andin pergi bersama ke dua putrinya. Apalagi saat ini kondisi Heru juga tak memungkinkan untuk bisa merawat dan mengasuh putri-putrinya sendiri. Heru menyeret langkahnya mendekati Sekar dan Seruni lalu menarik tangan mereka dengan paksa hingga ter
Read more
Dua Puluh Lima
   POV AUTHOR Mila melangkahkan kakinya memasuki rumah dengan bibir mengembangkan senyum cerah. Ia sangat bersyukur akhirnya aset milik Heru yang ia tawarkan melalui aplikasi market place sudah berpindah tangan dengan harga yang tidak terlalu jatuh dari pasaran. Ia sudah menerima sejumlah uang pembayaran dan bersiap mengajak Andrew pergi dari kediaman Heru untuk memulai hidup yang baru agar Andin atau pun anak-anaknya tak tahu jejak keberadaan mereka dan ke mana mereka pergi melarikan diri. Mila mengetuk pintu lalu tertegun saat menyadari tak seorangpun menyambut dan membukakan pintu untuknya. Siti tak kunjung muncul seperti biasanya, begitupun Andre. Entah ke mana mereka berdua, membuat wanita itu mengernyitkan keningnya dengan hati bertanya-tanya. Tumben? Ke
Read more
Dua Puluh Enam
POV AUTHOR Bejo membawa tubuh Mila yang masih terikat tali ke pinggiran kota yang tidak terlalu ramai tetapi juga tidak terlalu sepi. Di sanalah ia rencananya akan meninggalkan Mila untuk berjuang hidup sendiri sebab Andrew tak mau lagi hidup bersamanya. Sebenarnya Bejo merasa kasihan pada nasib perempuan itu, tetapi mau bagaimana lagi, ia juga tak berani mengkhianati perintah majikannya yang pernah menolongnya dari kesulitan dahulu. Bejo membuka lakban yang menutup mulut Mila dan tali yang mengikat kakinya saat sampai lalu meminta wanita itu turun dari mobil, tetapi Mila menolak. "Tolong, Jo jangan tinggalkan saya sendirian di sini. Saya lagi hamil, Jo! Apa kamu nggak kasihan? Jo, tolong saya!" iba Mila pada Jo yang sudah kembali duduk di belakang setir. Mendengar permohonan itu, Jo hanya bisa menggelengkan kepalanya. 
Read more
Dua Puluh Tujuh
POV AUTHOR Melihat Heru menyeret langkahnya mendekat, Mila buru-buru bangkit hendak pergi dari tempat itu. Namun, gagal karena kakinya sulit digerakkan dan terasa kaku. Jangankan untuk bangkit berdiri, untuk beringsut dari tempat duduk saja ia merasa kesulitan. Mila pun serta merta didera rasa ketakutan yang sangat. Kalau Heru berhasil memaksanya pergi bersamanya tentu saja nyawanya bakal terancam. Laki-laki itu pasti akan membalaskan dendam kesumat akibat kejahatan yang pernah ia lakukan kemarin padanya. Ia pasti akan disiksa dan dianiaya habis-habisan oleh laki-laki itu hingga meregang nyawa. Berpikir begitu, tubuh Mila pun sontak menggigil hebat. Sementara di depannya, Heru menyeringai puas melihat ekspresi ketakutan di wajah Mila. "Ayo, istriku. Kit
Read more
Dua Puluh Delapan
POV AUTHOR  "Anakku? Mana dia, Heru? Mana putraku?" tanya Mila saat terbangun dari tidurnya dan tak mendapati sosok bayi yang barusan ia lahirkan di sisinya. Ia hanya mendapatkan Heru yang tengah duduk di kursi lapuk dengan tangan kosong menghisap rokok. Ke mana bayinya? Kenapa tidak kelihatan? Benak Mila bertanya-tanya. Sementara mendengar pertanyaan darinya, Heru menoleh lalu menyeringai lebar. "Kamu sudah bangun, Mil? Makanlah, ada nasi bungkus di sampingmu. Cepatlah sehat kembali, supaya ... ." Heru tak meneruskan ucapannya, karena Mila buru-buru memotong. "Supaya apa? Bayiku mana?" potong wanita itu sambil mengedarkan pandangannya, tapi nihil dan itu membuatnya makin bertanya-tanya. Wanita itu lalu berusaha bangkit dari tidurnya tetapi tubuhnya masih begitu le
Read more
Dua Puluh Sembilan
POV AUTHOR  Heru menatap rumah besar yang ada di depannya. Perasaannya berkecamuk. Ada rindu yang begitu membuncah dalam dadanya ia rasakan. Di rumah itu dulu ia tinggal bersama istri, ibu dan kedua putrinya. Semua terasa bahagia dan baik-baik saja sampai wanita lain bernama Mila singgah dalam hatinya dan menghancurkan kehidupan rumah tangga yang ia bina bersama Andin. Lalu setelah ia hidup bersama wanita kedua dalam hidupnya itu, datang pulalah Andrew kekasih gelap istri mudanya. Laki-laki yang bukan saja sudah menghancurkan hubungannya dengan Mila, tapi juga membuat ia harus kehilangan semua harta miliknya. Dan disinilah ia sekarang. Berada di depan rumah besar miliknya, hendak membuat perhitungan dengan Andrew. Heru melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, pukul 01. 00 WIB. 
Read more
Tiga Puluh
POV AUTHOR  Satu tahun kemudian.  Matahari baru saja mulai meninggi saat seorang wanita menyibak gorden jendela kamarnya lalu bergerak kembali ke tempat tidur. Dibelainya pipi lelaki yang masih terlelap di atas ranjang lalu berbisik pelan dan mesra di telinganya. "Sayang ... bangun ... hari sudah siang. Katanya pagi ini ada meeting dengan klien. Yuk, bangun. Aku siapin pakaian dan sarapan paginya ya, terus berangkat ke kantor," ucap wanita berwajah cantik dan berseri-seri itu di telinga lelaki tampan yang masih asyik bergelung di bawah selimut. Lelaki itu menangkap manja jemari sang wanita lalu menggenggamnya lama saat tangan halus  istrinya itu mengusap pelan kepalanya. "Hmm ... rasanya nggak pengen ke mana-mana karena aku sudah menemukan tempat ternyaman dalam hidupku .
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status