All Chapters of Cinta Setengah Hati: Chapter 51 - Chapter 60
172 Chapters
LIMA PULUH SATU
"Ada apa Siska?" Tanya Arvan saat melihat Amanda yang berusaha menerobos masuk namun Siska berhasil menghalanginya. "Dia berusaha menerobos masuk," "Kamu harus menjelaskan sesuatu padaku," Ucap Siska dan Amanda hampir bersamaan. Arvan tampak memperhatikan Amanda yang masih mengenakan pakaian kerjanya. "Biarkan dia masuk Siska. Tolong siapkan dua gelas teh hangat untuk tamu kita," ucap Arvan sambil memandang Amanda sebelum berbalik ke dalam ruangannya dan menatap Johan. "Sepertinya pembicaraan kita harus ditunda Jo. Aku akan menghubungimu nanti," ucap Arvan. Tanpa memperdulikan wajah protes Johan karena izin liburannya belum dijawab Arvan. Johan merasa percuma menodong Arvan sekarang saat pria itu tampak memiliki masalah yang lebih serius. Akhirnya Johan mengalah dan memilih angkat kaki dari sana. "Hai. Amanda, lama tidak bertemu," sapa Johan saat berpapasan dengan Amanda dan hanya dibalas senyuman oleh gadis itu. begitu Johan pergi, Amanda langsung masuk ke dalam ruangan itu t
Read more
LIMA PULUH DUA
Arvan terlihat termenung. Masih jelas di ingatan Arvan kejadian tadi siang saat Amanda mendatangi kantornya untuk mengajukan protes atas surat pemberhentian yang Arvan keluarkan untuknya. Tentu saja Arvan merasa harus melakukan hal itu. Bagaimana tanggapan rekan bisnisnya bila mengetahui dirinya masih mempekerjakan kekasihnya di perusahaannya sendiri. Seakan dirinya tidak mampu memberikan uang bulanan untuk kekasihnya saja. Akan diletakkan dimana harga diri seorang Arvan yang terkenal sebagai pengusaha muda yang sukses. Amanda itu sungguh gadis yang tidak tahu diri. Seharusnya dia bersyukur seorang Arvan masih mau memilihnya setelah dia berkhianat.Tapi yang membuat kepala Arvan pusing sejak tadi adalah saat dirinya melakukan kesalahan. Bagaimana bisa dirinya membuat kesalahan dan tergoda untuk mencium bibir tipis Amanda. Bagaimana bisa dirinya tergoda saat melihat pipi Amanda yang merona. Bagaimana bisa Amanda terlihat begitu cantik dan menggoda saat dia sedang marah. Tatapan gadis it
Read more
LIMA PULUH TIGA
Flash OnArvan sedang duduk disebuah cafe sambil meletakkan kepalanya di atas meja dan bersandar pada kedua tangannya. pandangannya lurus pada seseorang yang sedang duduk tepat di depannya.“seperti apa pernikahan impianmu, sayang,” ucap Arvan pada Amanda yang sedang duduk sambil menunggu makanan mereka datang.Amanda tampak berpikir.“aku tidak memiliki pernikahan impian sayang, bagiku menikah dengan tuhan sebagai saksinya saja sudah cukup,” jawab Amanda singkat.Apa yang bisa diharapkan Amanda di hari pernikahannya? Berharap ayahnya akan mengiringinya hingga Altar adalah sesuatu yang mustahil. Mengharapkan pelukan hangat seorang ibu yang akan menangis haru di hari bahagianya? Bahkan dimana mamanya berada saat ini hanya Tuhan saja yang tahu.Sebagai seorang anak yatim piatu Amanda sudah terbiasa mengatasi segalanya sendiri. berjuang sendiri, menangis sendiri. Dia sudah mengubur harapannya terhadap orang lain yang kadang hanya memandangnya dengan tatapan kasihan. kehadiran Arvan dalam
Read more
LIMA PULUH EMPAT
Amanda sedang berada dalam perjalanan menuju Depok. Dua hari lalu dia mendapat kabar bahwa kondisi mamanya cukup baik untuk dipindahkan ke rumah sakit jiwa lain. Dia memutuskan akan memindahkan mamanya ke rumah sakit jiwa yang ada di Depok sehingga lebih mudah baginya untuk dapat mengunjungi mamanya.Dokter sudah menjelaskan setelah proses pemindahan akan dilakukan isolasi terlebih dahulu terhadap pasien untuk melatih pasien agar terbiasa dengan suasana baru. Dan selama proses isolasi pasien tidak dapat di kunjungi siapapun.Namun Amanda tetap bersikeras ingin menemui mamanya. Dia mengatakan bahwa dia hanya akan melihat mamanya dari jauh sampai mamanya siap bertemu dengan orang lain karena dia tidak tahu lagi kapan akan ada waktu untuk menemui mamanya. Seminggu lagi pernikahannya dengan Arvan akan berlangsung.Yah benar. Tanpa terasa sebulan telah berlalu dari terakhir mereka menandatangani kontrak pernikahan. Uang 500 juta sudah di transferkan beberapa hari lalu. Tepatnya sehari sete
Read more
LIMA PULUH LIMA
Sore itu Arvan datang mengunjungi rumah Amanda. Dia ingin membicarakan tentang pernikahan mereka yang tinggal seminggu lagi. Walaupun semuanya sudah diatur pihak wedding organizer tetap saja dia merasa perlu menanyakan pendapat Amanda walaupun wanita itu hanya akan mengangguk menyetujui apa saja yang disarankan WO. Terkadang Arvan merasa kesal dengan sikap pasrah wanita itu.Arvan mendapati rumah kontrakan Amanda dalam kondisi terkunci, dia kemudian mencoba menghubungi Amanda dan tidak dijawab. Setelah menunggu hampir satu jam Arvan merasa kesal karena Amanda tidak juga menjawab panggilannya. Dia akhirnya memutuskan untuk menemui ibu kontrakan Amanda dan menyatakan maksudnya bahwa dia akan menunggu Amanda di dalam rumahnya bila ibu kontrakannya mengizinkan. Melihat penampilan Arvan yang memukau ibu kontrakan Amanda tanpa menolak memberikan duplikat kunci rumah kontrakan Amanda.Arvan masuk ke dalam rumah Amanda dan memperhatikan kondisi di dalam rumah kontrakan Amanda. Melihat tunanga
Read more
LIMA PULUH ENAM
Arvan mendorong koper besar Amanda dengan sebelah tangannya dan sebelah tangannya yang lain menggenggam pergelangan Amanda dengan kasar dan memastikan wanita itu mengikutinya hingga ke Apartemen milik Arvan. Tempat yang akan menjadi tempat tinggal mereka berdua setelah menikah. Amanda sudah bersikeras bahwa dia tidak akan kemana-mana. Jadi Arvan tidak perlu menyeretnya seperti pencuri tetapi Arvan yang terlanjur kesal dan sakit hati sudah tidak mempercayai ucapan Amanda. Bahkan Arvan sudah bersekongkol dengan ibu kontrakan Amanda untuk mengusirnya malam itu juga. Tentu saja Arvan sudah menyuapnya dengan memberikan sejumlah uang kepada ibu kontrakan Amanda. Ibu kontrakannya mengatakan berbagai macam alasan agar Amanda segera angkat kaki dari rumah kontrakan itu.Amanda tidak memiliki pilihan selain ikut dengan Arvan. Setelah pertengkaran yang cukup memusingkan Arvan berjanji tidak akan menyentuhnya bahkan seujung rambut hanya karena mereka tinggal serumah. Arvan bahkan mengatakan kalau
Read more
LIMA PULUH TUJUH
21+Arvan menatap tanpa berkedip sosok yang tertidur dengan lelap di kamar tamu apartemennya. Pencahayaan di dalam kamar remang, hanya lampu tidur yang menyinari ruang tidur yang cukup luas itu. Karena pemilik kamar sepertinya tidak suka tidur dalam terang.Arvan berdiri mematung di balik pintu setelah membuka pintu kamar yang ditempati Amanda dengan hati-hati agar gadis itu tidak terbangun. Dirinya sudah seperti maling yang mengendap-endap masuk demi mencuri sesuatu padahal dia hanya ingin melihat Amanda tidur. Setidaknya itulah yang dia lakukan dua hari ini.Bukan salahnya. Dia sudah memperingatkan Amanda untuk mengunci dengan baik pintu kamarnya jika tidak ingin Arvan masuk. Salah sendiri Amanda hanya mengunci pintunya dan tidak memasang grendel slot yang ada di pintunya. Apa dia berpikir, Arvan hanya akan memberikannya tempat tidur tanpa berusaha mencari kesempatan untuk masuk atau gadis ini sengaja menguji. Entahlah. Yang jelas berawal dari keisengannya ingin memastikan bahwa Ama
Read more
LIMA PULUH DELAPAN
21+"Berhenti berlagak seperti gadis lugu, seolah aku tidak tahu kalau kamu juga menginginkannya," ucap Arvan sangat pelan namun tajam dan terdengar dingin.Mata Amanda melotot dan tubuhnya tiba-tiba menggeliat lalu Arvan kembali menciumnya. Hal itu karena salah satu tangan Arvan sudah menyelinap diantara kedua paha Amanda dan mulai bermain disana. Amanda masih berusaha berontak walaupun dia merasa tubuh dan pikirannya sungguh sudah mempermainkannya. Pikirannya berusaha memberontak tetapi tubuhnya seakan menikmati sentuhan mendadak Arvan pada bagian sensitifnya. Bagian inti dirinya bahkan sudah basah dan tidak dapat menolak sentuhan itu.Pemberontakan Amanda semakin berkurang seiring dengan pikirannya yang mulai keluar dari otaknya. Selanjutnya hanya suara desahan yang keluar dari mulut Amanda yang masih menyatu dengan bibir Arvan. Amanda membalas ciuman Arvan tanpa ragu. Dia bahkan tidak peduli bagaimana Arvan memperlakukannya, dia sudah terhipnotis sepenuhnya.Ciuman mereka yang sam
Read more
LIMA PULUH SEMBILAN
Arvan membelah jalanan kota Jakarta tanpa tujuan yang pasti. Dia mengendarai mobilnya hanya berkeliling kota sambil merasakan angin malam yang menusuk hingga ke tulang. Tujuannya saat ini hanya satu. Menghindari apartemennya sendiri. Bukan karena dia tidak ingin berada disana tapi karena dia tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi bila dirinya tetap berada disana. Terkurung bersama wanita yang begitu dia benci namun begitu ingin dia miliki.Arvan sadar semua adalah ulahnya. Seharusnya dirinya tidak memulai sesuatu yang akhirnya dia sesali. Seharusnya dia tidak memiliki ide gila dengan mengikat Amanda dan memprovokasinya. Sudah cukup dia terlihat seperti pencuri yang mengendap masuk ke dalam kamar Amanda. Sekarang dia bertingkah seperti maniak seks yang suka bermain kasar pada objek seksualnya. Arvan mengacak rambutnya beberapa kali karena merasa frustasi.Masih jelas di ingatan Arvan bibir tipis Amanda yang terlihat sedikit bengkak akibat ciumannya. Bagaimana desahan gadis itu terde
Read more
ENAM PULUH
Setelah kejadian malam itu, baik Amanda ataupun Arvan terlihat menjaga jarak diantara mereka. Walaupun masih merasa was-was, Amanda berusaha tetap bersikap sebagai tamu yang baik. Dia menyiapkan sarapan untuk Arvan. Sebagai seseorang yang menumpang tinggal setidaknya saat ini hanya itu yang bisa dia lakukan untuk Arvan.Begitu Arvan bersiap berangkat kerja, Amanda akan berlari menuju kamarnya dan menutupnya. Ada perasaan malu bercampur canggung bertemu Arvan setiap pagi. Bagi Amanda lebih baik menghindarinya sebelum pernikahan mereka berlangsung.Justru ketika mereka sudah tinggal satu atap ia dan Arvan jarang bertemu. Setiap pagi Arvan hanya akan mencicipi sarapannya kemudian berangkat bekerja dan pulang hampir larut malam. Amanda sangat terkejut melihat rutinitas kerja Arvan. Entah karena Arvan juga berusaha menghindarinya atau memang pria itu sangat sibuk hingga selalu pulang larut malam. Hampir setiap malam Amanda menunggu Arvan pulang hanya untuk memastikan apa pria itu sudah ma
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status