Share

LIMA PULUH SEMBILAN

Arvan membelah jalanan kota Jakarta tanpa tujuan yang pasti. Dia mengendarai mobilnya hanya berkeliling kota sambil merasakan angin malam yang menusuk hingga ke tulang. Tujuannya saat ini hanya satu. Menghindari apartemennya sendiri. Bukan karena dia tidak ingin berada disana tapi karena dia tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi bila dirinya tetap berada disana. Terkurung bersama wanita yang begitu dia benci namun begitu ingin dia miliki.

Arvan sadar semua adalah ulahnya. Seharusnya dirinya tidak memulai sesuatu yang akhirnya dia sesali. Seharusnya dia tidak memiliki ide gila dengan mengikat Amanda dan memprovokasinya. Sudah cukup dia terlihat seperti pencuri yang mengendap masuk ke dalam kamar Amanda. Sekarang dia bertingkah seperti maniak seks yang suka bermain kasar pada objek seksualnya. Arvan mengacak rambutnya beberapa kali karena merasa frustasi.

Masih jelas di ingatan Arvan bibir tipis Amanda yang terlihat sedikit bengkak akibat ciumannya. Bagaimana desahan gadis itu terde
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status