Kalian masih ingat bunyi bedug yang dibunyikan saat malam takbiran? Bertalu-talu. Begitulah gemuruh yang terjadi di dalam dadaku saat ini. Detak yang terus berpacu seiring kecemasanku dapat kudengar hingga ke gendang telinga. Deg! Deg! Deg! Deg! "Dara, ayo ganti celanamu, supaya saat mereka pulang nanti, kita bisa langsung ke rumah sakit." Mbak Nira memapahku menuju kamar mandi. Sepertinya Mbak Nira benar-benar sudah menyesali perbuatannya, terbukti kini ia mengurusiku dengan sangat telaten. Membasuh area bawahku, mencuci celanaku yang penuh darah. Sementara itu tenagaku laksana terkuras habis, sangat lemas. Setelah bersalin menggunakan daster celana berwarna kuning gading, aku duduk di ruang keluarga, memandang Nada yang masih terlelap. Ya, Tuhan … Jangan ambil nyawaku saat ini, kasihani anakku. Lalu bayangan Mama yang sangat memanjakanku terlintas, Papa yang pendiam tapi care, kedua Kakakku yang sangat menyayangiku, juga istri mereka. Setelah wajah mereka satu persatu ke luar da
Terakhir Diperbarui : 2025-09-18 Baca selengkapnya