Все главы Lelaki Pemalu dan Calon Dokter: Глава 21 - Глава 30
41
Meringkus Pelaku Dengan Tangan Sendiri
Bab 22-Meringkus Pelaku Dengan Tangan Sendiri.-“Wak, jangan takut. Saya akan lindungi Wawak kalau memang ada yang mengancam Wak Midun.”___Tes! Satu bulir air mata jatuh. Cepat diusapnya pipi itu.“Saya akan minta orang untuk melindungi Wawak. Setelah ini, akan ada orang yang berjaga di depan rumah ini, kalau memang Wak Midun takut, tapi tolong berceritalah."Midun hanya menggeleng lemah. Air matanya bercucuran."Dari semalam, tim kepolisian pun sudah datang kemari. Mengajak mereka berdua ke kantor polisi, sayangnya mereka ini menolak mentah-mentah, Wak Midun menangis meraung-raung tidak mau, Bang Al," ucap seorang warga yang melongok di depan pintu.Alqi teramat sedih melihat keadaan ini. Wanita janda penjual sayuran yang suaminya telah pergi, hidup berdua dengan satu-satunya anak gadisnya ini yang sehari-hari berdiam di dalam rumah. Seandainya ayahnya memang pelakunya, tak akan ia maafkan. Hanya saja, terlalu kurang ajar jika Alqi meyakini keraguannya sendiri. Sementara Alqi tahu
Читайте больше
Bakti Seorang Anak (23)
Bab 23.-Bakti Seorang Anak-Ustadz menepuk-nepuk bahu Alqi. "Dan saya salut, kamu berhasil meringkus kepalanya." Ia menarik lengan Alqi untuk duduk di salah satu sudut ruang tunggu, mereka berdua berbicara banyak hal.---"Gimana kabar kamu Al? Kelihatannya sudah lama, ya kita nggak ketemu?" "Alhamdulillah baik, Tadz. Kabar Ustadz gimana? Iya saya jarang sekali pulang, Tadz. Mungkin karena itu Ustadz jarang lihat saya lagi." Alqi menjawab, respek."Iya, tapi kamu nampak makin gagah dan ganteng sekarang, ya." Ustadz nampak bahagia menatap anak muda di hadapannya.Alqi tersenyum simpati."Ustadz juga gimana kabar, kelihatannya tetap bugar, ini.""Ohya, tentu. Tiap subuh jalan kaki sama anak yang bungsu ke alun-alun sampai matahari terbit, balik lagi. Kemana-mana jalan kaki atau pakai sepeda kalau dekat. Banyakin senyum dimana saja," jawabnya."Gimana lancar usahanya di Jakarta?" "Mohon doanya, Tadz." "Ya, ya, ya, pasti saya bantu doakan. Bulan depan saya akan ke Depok, jemput Faty
Читайте больше
Berita Kematian (24)
Lelaki dengan Seribu TahajudBab 24.-Berita Kematian-"Santa?""Ya, boleh bareng 'kan, Bang?""Kemana?""Ya ke Jakarta …" Alqi menghela napas. 'Ada apa dengan gadis ini. Bukankah seharusnya dia tahu aku tak akan melakukan perjalanan jauh dengan seorang wanita. Dia sendiri tahu aku lelaki yang menjaga diri dari pandangan wanita.' Alqi mengabaikan Santa. Mencium dan memeluk ibunya, juga adik-adiknya. Meminta ijin lembut agar ibunya tenang. "Nak …." Sang Ibu tak tahu harus berkata apa lagi, berkali ia melarang anak bujangnya itu untuk tak cepat pergi. Namun sia-sia."Nanti Alqi akan selalu video call, Bu. Kabari terus keadaan Ayah, ya."Rosmina mengangguk-angguk menangis."Ibu tenang, ya. Kita usaha maksimal, tapi juga kembalikan semua pada Allah." diusapnya lembut pipi wanita itu. Lantas mencium tangan keriput itu dalam. Tangan kiri Rosmina mengelus kepala itu lembut.Giliran Santa kemudian mencium tangan Rosmida, juga kepada adik-adik Alqi. Ia menyelipkan amplop lumayan tebal ke
Читайте больше
Menjenguk Fatya (25)
Lelaki dengan Seribu TahajudBab 25-Menjenguk Fatya-"Saya turut berduka cita, Alqi atas kepulangan Ayah kamu. Ayah kamu pasti lelaki yang sholeh, semoga surga menantinya.""Insyaa Allah. Terima kasih, ya, Bu."Lilyana menyodorkan sesuatu ke atas meja. Wanita itu baru saja pulang dari Turki. Setelah mendengar kabar dari Sri, Ia bergegas datang ke kantor Alqi. Alqi memang sesekali masih bersilaturahmi mengunjungi Sri dan Mudin di sana.Teringat beberapa kali Sri bercerita. "Mas Al, Ibu itu memang sayangnya sama kamu beneran, loch. Belio masih suka nanya-nanya soal kamu, gimana kabarnya, warna baju suka warna apa, sepatu sukanya model gimana, nomornya berapa. Westala pokok'e kalo' saya cerita tentang kamu, belio suka. Ibu juga pernah bilang, kangen sama kamu, Mas, waktu kamu baru-baru pindah dari sini. Belio seperti melamun gitu kamu nggak di sini lagi. Wes-wes kalau orang nggianteng dan baik itu, memang sulit untuk di move on-nin, Mas," ucap Sri terkekeh."Mbok nih, bisa aja. Ya Ibu
Читайте больше
Merajut Asa Mendekap Cita
Lelaki dengan Seribu TahajudBab 26-Merajut Asa Mendekap Cita-Alqi jadi sedikit melupakan rasa tak nyaman yang sempat hinggap dalam benak. Ada banyak hal berkecamuk dalam jiwa lelaki yang biasanya tenang ini.Ada rasa sedih, saat melihat mahasiswa-mahasiswa kedokteran UI itu menggunakan jas almamaternya. Sedang semangat-semangatnya kuliah, seperti halnya ia dulu yang selalu bersemangat menyambut hari-hari untuk segera menyelesaikan studinya. Mungkin bahkan kini semua teman-temannya sudah lulus, bekerja di perusahaan-perusahaan luar negeri. Ia sendiri yang hanya seorang putus kuliah.Perasaan tak nyaman lainnya, saat melihat salah seorang di antara mereka, dijodohkan dengan Fatya. Ada yang terbakar dalam jiwanya meski ia tahu tak seharusnya begitu. Rasa cemburu yang muncul tiba-tiba dalam benak melihat pemandangan itu, menyadarkannya, bahwa sejatinya ia menyukai gadis itu. Alqi kini mulai memahami perasaannya terhadap Fatya yang selama ini berusaha tak ia terjemahkan sebagai apapun.
Читайте больше
Kerinduan Hati (27)
Lelaki dengan Seribu TahajudBab 27-Kerinduan Hati-Sontak Ibu, Nisa dan Altaf terbahak menyaksikan kelakar-kelakar dua orang kakak adik yang sedari dulu memang sudah seperti anjing dan kucing ini."Abang, nih, dari dulu bilangin Nida kayak Nida masih bocah aja. Nida kan udah kelas dua SMA, Bang. Wajarlah sedikit tahu soal cinta-cinta, bosen kan muroja'ah terus," elaknya lagi."Hmm, emang kamu pinter ngelesnya, ya, kayak bajai," timpal Alqi."Ya, pinterlah, 'kan duplikat Abang. Mueheheh." Nida tertawa menggoda.Tak lama terdengar adzan Isya."Sudah-sudah, shalat kalian. Sudah adzan," tegur Nisa kemudian.Nida berlari ke kamar mandi. Keluarga Almarhum Achmad ini memang sudah terbiasa mempraktekkan shalat tepat waktu. Alqi memberi kode pada Altaf untuk gegas shalat ke masjid.Rosmina hendak bangkit dari duduk, menyusul anak-anaknya berwudhu. Ditatapnya sekali lagi sekeliling ruangan yang baru ditempati pagi ini dengan haru. Rumah bertipe lima puluh yang Alqi beli dari sebuah keluarga
Читайте больше
Kegamangan Rosmina (28)
Bab 28-Kegamangan Rosmina-… Seorang anak yang lahir dari didikan kedua orang tua yang luar biasa, sehingga melahirkan anak yang hebat sepertimu dan adik-adik. Saya jadi terharu ...." Lilyana terisak.---"Bu, Ibu menangis?" Ada khawatir dalam benak Alqi, kenapa wanita ini berubah menjadi cengeng, padahal Alqi tahu, Lilyana sangat tegar. Karena kematangan dan kemandirian Lilyana inilah yang membuat Alqi merasa nyaman bertukar pikiran dengannya."Maaf."Alqi terdiam beberapa saat, menunggu wanita ini tenang."Yasudah Alqi, lanjutkan ceritamu. Kamu sedang ingin menceritakan sesuatu?""Tidak. Emh saya hanya ingin sedang mendengar suara Ibu. Ini sudah cukup membuat saya lega. Maafkan sekali lagi kalau saya tidak sopan, Bu. Namun begitulah adanya. Saya merasa tenang mendengar suara Ibu."Alqi kemudian menggigit bibirnya, ia tak pernah seterbuka ini pada wanita. Ia lelaki yang pandai menempatkan diri. Alqi tahu apa yang ia katakan ini mungkin sedikit berlebihan, namun entah kenapa rasa hat
Читайте больше
Rahasia Hati Rosmina (29)
Lelaki dengan Seribu TahajudBab 29-Rahasia Hati Rosmina-"Masyaa Allah … ya, Jakarta sekarang sebagus ini. Ibu takjub melihatnya." Rosmina memandang keluar kaca jendela mobil. Ia dan ketiga anak-anaknya sedang diajak Alqi pergi berjalan-jalan ke taman Safari Bogor. Satu buah mobil Avanza ia booking untuk kegiatannya hari ini."Mumpung Nisa sedang libur kuliahnya," ucap Alqi ketika mengajak keluarganya.Sepanjang perjalanan mata tua itu tak henti-henti takjub dan memuji asma Allah melihat Jakarta yang menurutnya kini sudah jauh berbeda dibanding ketika ia dulu muda, berbelas tahun lamanya."Tuh rumah keren amat, ya. Kayak istana, megah, bangunannya kayak istana gitu. Bisa aja orang bikinnya." Rosmina berdecak kagum yang disambut tawa-tawa kecil anak-anaknya."Itu namanya model klasik eropa, Bu. Emang elegan rumah-rumah model gitu." Annisa menimpali.Alqi yang sedang menahkodai mobil sempat melirik rumah itu sesaat. Ia teringat sesuatu. Itu salah satu rumah Lilyana. Ia pernah diminta
Читайте больше
Tanya Yang Belum Terjawab
Lelaki dengan Seribu TahajudBab 30-Tanya Yang Belum Terjawab-Tak lama, Annida menempelkan telunjuk ke bibir, memberi kode pada Alqi untuk lebih menajamkan pendengaran. Samar terdengar isak dari balik pintu itu. ----Alqi bangkit bergerak ke arah pintu kamar Rosmina. Sejenak ia mengingat apa yang ia katakan tadi pada ibunya. Apakah ia sudah melukai hati ibunya? 'Aku hanya berkata ingin mengajak Ibu berkenalan dengan Bu Lilyana. Kenapa Ibu? Apakah Ibu cemburu dengan perhatian Bu Lilyana padaku hingga hatinya jadi demikian sensitif?'Alqi mengigit-gigit bibirnya, berpikir.'Tapi tak biasanya ibu demikian.' Lelaki berkaos polos O Neck press body itu kemudian berpikir positif saja. Mungkin hati ibunya sedang melow saja. Dan akan memberi waktu untuk ibunya menenangkan diri. Namun seandainya sesuatu terjadi dengan ibunya, Alqi tak segan untuk bertindak melindungi.'Aku teramat mencintaimu, Bu,' bisiknya.***"Al, maafkan saya, emm, hari ini saya tidak bisa menepati janji untuk bertemu
Читайте больше
Jujurlah pada Alqi, Bu (31)
Lelaki dengan Seribu TahajudBab 31-Jujurlah pada Alqi, Bu-Alqi memarkir motornya di luar gerbang. Lilyana sedang membaca koran kala Alqi masuk ke dalam. Ia tak menyadari seseorang ada di belakangnya."Kalau memang tak bisa bertemu Ibu saya minggu depan, masih bisa malam ini 'kan, Bu, sebelum besok Ibu pergi?" Spontan saja pertanyaan itu meluncur.Lilyana terkejut mendengar suara suara seseorang. Ia segera menoleh ke belakang. Meletakkan koran dan berdiri."Alqi, kamu …."Alqi menatap Lilyana dengan rahang yang mengetas."Ya.""Maaf Alqi, nanti malam nggak bisa, saya… saya harus membereskan semuanya. Banyak yang harus saya lakukan.""Saya bilang harus! nggak ada penolakan, Bu."Lilyana mengernyitkan alis. Ia heran, tak biasanya pemuda yang biasanya santun ini berlaku seperti ini. "Harus?"Alqi mengangguk."Kenapa kamu? Jangan paksa saya, Al!"Tapi sedetik kemudian Lilyana nampak kaget.Menyadari pikirannya sendiri.'Apakah ... Apakah dia sudah tahu siapa aku?'"Al-alqi, kamu … kamu
Читайте больше
Предыдущий
12345
DMCA.com Protection Status