All Chapters of Akibat Berzina Sebelum Menikah : Chapter 31 - Chapter 40
102 Chapters
Kekhawatiran
POV DAMAR-------&&-------Sejak Amelia bercerita tentang mantan kekasihnya, dan laki-laki itu dengan beraninya datang ke tempatku bekerja, membuat kekawatiran hadir dalam diriku. Sepertinya lelaki itu tipe orang yang nekad dan bukan dari keluarga yang sembarangan. Saat dia mengatakan hal buruk tentang Amelia, sesungguhnya aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menghajarnya. Suami mana yang tidak marah saat ada laki-laki lain merendahkan istrinya. "Apa kamu tidak ingin tahu bagaimana saat istrimu menyerahkan dirinya padaku" Kupingku sangatlah panas mendengar kalimat itu. Keburukan yang didapatkan karena berzina memang akan selalu melekat pada diri orang yang melakukannya, bahkan saat dia sudah berubah sekalipun. Dimata manusia itu akan tetap menjadi topik yang akan dibicarakan meskipun waktu sudah berlalu dan pelaku sudah bertaubat. Apa lagi untuk wanita yang melakukannya. Saat lelaki itu mengatakan hal tersebut, ingin rasanya aku menghajarnya saat itu juga. Namun lagi-lagi aku b
Read more
Pertikaian
"Zay, jangan memaksaku seperti ini. Kita bisa melakukannya dengan cinta seperti dulu," ucapku sambil menutup mata saat bibirnya hendak menciumku. "Kamu mau melakukannya dengan cinta?" bisiknya di telingaku. Aku mengangguk mengiyakan, "Iya di kamarku," sahutku. Sejujurnya aku sangat jijik saat mengatakan hal itu, tapi aku menahan diri. Aku harap dia percaya dan akan bangun dari atas tubuhku. "Iya bangunlah, kita akan melakukan dengan cinta seperti dulu," bujukku lagi. Lelaki itu percaya, melepaskan cengkraman tangannya dan melepaskan tubuhku dari kungkungannya. Aku bangun dari posisiku dan merapikan rambutku yang berantakan. Saat kulihat Zayden lengah, aku segera berlari sekencang-kencangnya menuju kamar, lalu menguncinya dari dalam. Dari dalam kamar, kudengar umpatan dan makin keluar dari mulut lelaki itu. Aku tidak peduli, aku harap diriku akan aman berada di dalam kamar ini. Pintu kamar ini cukup kokoh, mungkin jika dia mendobraknya akan butuh waktu lama dan aku harap saat it
Read more
Mencurigai Sahabatku
"Hai anak-anak apa kalian sudah makan?" suara mama mengurai perdebatan kami. Mama memang senang menyediakan makan jika kami berkumpul dirumah dulu, mama yang hanya memiliki satu orang putri senang jika ada banyak orang dirumah. Apalagi teman-temanku adalah anak-anak yang baik, mereka tidak pernah neko-neko. Itulah yang membuat mama suka jika mereka datang dan aku berteman dengan mereka."Belum Tante," sahut Ziva. "Ayo kalau begitu kita makan rame-rame, pasti seru. Tante sudah selesai masak. Kebetulan masak banyak, seperti merasa akan ada tamu yang datang," ujar mama. "Ayo makan, aku juga sudah lapar," ajakku pada mereka semua. Kami berempat serentak berjalan menuju pintu keluar dan mengikuti mama. "Alesha, aku mau bicara sebentar," ucapku begitu melihat Rivani dan Ziva sudah keluar terlebih dahulu. "Kenapa?""Kamu tadi mau menceritakan tentang apa yang terjadi antara aku dan Zayden?""Enggak, aku hanya sedikit kelepasan," sanggah Alesha. Kelepasan dia bilang, sesuatu sebesar it
Read more
Berlibur
Seminggu sudah berlalu dari peristiwa yang hampir merenggut kehormatanku itu, badanku sudah pulih, rasa sakit dan memar pun sudah menghilang.Hari ini mas Damar mengajakku pergi ke suatu tempat, dia bilang tempat itu berada cukup jauh dari kota ini dan kami akan menginap disana. Aku menurutinya, sejak malam tadi aku sudah berkemas-kemas dan menyiapkan semua keperluan kami dalam sebuah koper. Mas Damar bilang kami hanya akan menginap dua malam saja. Pagi-pagi sekali kami berangkat setelah sarapan, mobil yang di kendarai suamiku itu berjalan menembus padatnya jalanan kota. Bersaing dengan mobil-mobil lain yang hendak mengantarkan pengendaranya ke kantor untuk bekerja. Kami sengaja berlibur bukan saat weekend karena ingin menikmati suasana yang lebih damai di tempat itu nanti, begitulah yang suamiku itu katakan. Lewat tengah hari barulah kami sampai di tempat itu, tempat yang benar-benar sejuk dan masih asri. Hawa dingin langsung menyapa kulit kami begitu kami sampai di tempat itu. Ban
Read more
Akhirnya Sebuah Liburan
Mas Damar membawaku masuk kedalam kamar sambil memberikan kecupan ringan di wajahku. Begitu sampai di dalam, lelaki itu perlahan merebahkan tubuhku di atas ranjang. "Jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak pasti akan terjadi," ucapnya sambil mengecup keningku. "Aku hanya takut kamu berbagi hati dengan wanita lain mas." Lelaki yang berada diatasku ini tidak menjawab perkataanku, dia terus saja memberikan kecupan ringan diwajahku. Yang membuat badanku seketika memanas. Hawa dingin yang sejak tadi menyelimuti kami berubah menjadi hawa panas seiring dengan suara nafas kami yang juga terdengar berat. Diluar sana, suara pepohonan Pinus bergesekan tertiup angin seakan-akan menjadi melodi indah yang mengiringi penyatuan tubuh kami. Tatapan mata kami beradu, tatapan saling mencinta dan mendamba. Malam ini hanya ada kami berdua, tidak akan ada siapapun yang menjadi orang ketiga. Aku berharap cinta kami seperti layaknya pohon Pinus, kuat dan berdiri menjulang tanpa cabang. Tidak
Read more
Menanti Kabar Baik
"Pak jangan bawa suami saya, dia tidak bersalah!" aku berteriak dan berlari ke arah suamiku.Aku memeluknya dengan erat, tidak mau polisi-polisi itu membawanya. "Kami hanya menjalankan tugas Bu," jawab salah satu dari mereka yang memakai pakaian rompi. "Bawa saja saya, ini semua karena saya pak.""Mana bisa begitu dek, di kertas itu yang tertulis namaku masa kamu yang dibawa," ucap mas Damar sambil tersenyum. Bisa-bisa di saat seperti ini dia masih sempat mengulas senyuman."Dengarkan aku," ucapnya sambil membingkai wajahku. "Lakukan apa yang sudah aku katakan padamu jika ternyata kejadian seperti ini terjadi. Kamu ingat kan?" tanya mas Damar."Tidak aku tidak ingat! biar aku saja yang di bawa mereka dan kamu yang melakukan hal itu, aku tidak mau. Aku tidak mau kamu dibawa polisi ini dan di masukkan ke penjara," aku berkata sambil menangis histeris. "Bapak Damar hanya akan dimintai keterangan Bu, jika apa yang dituduhkan tidak benar dan bisa dibuktikan maka bapak tidak akan dipenj
Read more
Siapa yang Paling Pintar dan Beruntung
POV DAMAR____&&____Aku berjalan ke arah lelaki yang sedang duduk di belakang meja menungguku. Lelaki yang membuatku berada di tempat ini, yang hendak memutar balikkan fakta. Sejak awal bisa saja aku melaporkan dia duluan atas tuduhan pelecehan seksual dan menerobos rumah orang serta berbuat kerusakan. Tapi aku berpikir untuk tidak melakukannya terlebih dahulu, aku berharap lelaki itu bisa berubah dan tidak menganggu keluarga kami, namun nyatanya dia memang pria brengsek. "Apa kamu menikmati tempat ini," ejeknya begitu aku duduk di kursi yang ada di seberang mejanya. "Untuk apa kamu datang kesini?" tanyaku. Sebenarnya aku sudah menduga dia akan mendatangiku di kantor polisi, dia yang keluarga kaya itu pasti bisa melakukan apa saja. Bahkan meminta tempat tertutup seperti ini untuk bertemu denganku. "Aku hanya ingin melihatmu menderita, dan saat kamu mendekam di penjara nanti aku akan memiliki istrimu," ucap mantan pacar istriku itu, yang kutahu dia bernama Zayden. Bisa-bisanya le
Read more
Pelukan Tengah Malam
Sudah dua malam berlalu tapi mas Damar belum juga pulang. Malam ini adalah malam ke tiga. Lama sekali mereka menyelesaikan masalah ini, aku sudah tidak sabar lagi menunggu kabar baik dari mereka. Kupikir semua akan mudah, setelah kepergian bapak Charles langsung mas Damar akan pulang kembali.Tadi siang aku sudah ijin pada mama untuk datang menemui mas Damar, tapi mama tidak mengijinkan. Mama bilang suamiku itu akan pulang hari ini, namun aku sudah menunggunya hingga terkantuk-kantuk lelaki yang aku rindukan itu tidak juga menampakkan wajahnya. Lelah menunggu akhirnya aku tertidur juga seorang diri lagi di kamar ini. Masih di kamarku di rumah mama, mama bilang lebih baik aku menunggu mas Damar menjemputku di sini. Entah berapa lama aku tertidur saat aku merasakan hembusan nafas hangat menerpa leherku dan sebuah tangan melingkar di pinggangku. Apa suamiku sudah pulang? Aku membalikkan badan ke arahnya, dalam remang cahaya lampu kamar dan masih dalam keadaan mengantuk, aku mencoba men
Read more
Menghabiskan Waktu Bersama
Tidak seperti biasanya aku akan tertidur pulas begitu selesai melayani suamiku di ranjang. Sudah satu minggu lebih mas Damar benar-benar tidak mau ke tempat kerjanya sama sekali. Semua urusan di serahkan pada orang kepercayaannya. Aku meraih tangan yang ada di atas perutku, pelan-pelan ku sematkan cincin pernikahan kami di jarinya. Cincin mas Damar memang tidak dipakai olehnya karena mama membeli perhiasan emas, jadi cincin suamiku aku gunakan sebagai liontin di kalungku. Setelah cincin itu tersemat di jarinya, aku meletakkan tangannya diatas tanganku dengan posisi kedua cincin kami terlihat, lalu aku mengambil gambarnya dengan ponsel pintar milikku. Aku mengunggah foto tersebut di media sosial dengan caption "Semoga kita bisa menua bersama, dan berbahagia selama."Setelah aku mengunggah foto tersebut, kubuka kembali cincin itu dan kumasukkan ke kalung kembali. Setelah itu, tanganku kembali bergerak lincah diatas layar pipih tersebut. Tidak bisa tidur membuatku iseng berselancar di
Read more
Kepergian Sahabatku
Setelah kepergian Herman, mas Damar kembali masuk ke dalam rumah. Ditangannya ada kunci mobil dan amplop yang tadi di berikan oleh karyawannya itu. "Kunci mobil siapa mas?" Aku pura-pura bertanya. "Mobil yang biasa di pakai Alesha," jawabnya singkat. "Kenapa di kembalikan?" tanyaku lagi. "Dia sudah berhenti bekerja.""Kenapa? apa dia tersinggung karena tempo hari kamu tidak mau mengikutinya pergi ke kantor?" tanyaku. "Kamu mendengar percakapan kami?" tanya mas Damar.Aku menganggukkan kepala sebagai jawabannya, "Aku mendengarnya dari arah dapur," jawabku."Aku tidak peduli, sayang. Dia yang mau berhenti sendiri kan. Aku tidak memberhentikan dirinya.""Kamu sengaja tidak masuk kerja karena menghindarinya mas?" tanyaku menyelidik. "Bisa iya bisa tidak, aku memang ingin menghabiskan waktu bersama denganmu setelah semua yang terjadi menimpa kehidupan kita tanpa henti. Pernahkah kita merasakan kebahagiaan yang cukup lama? setiap kali kita mulai bahagia tiba-tiba saja ada masalah yang
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status