All Chapters of Bodyguard Kesayangan Nona Muda: Chapter 31 - Chapter 40
173 Chapters
Rahasiaku Hampir Terbongkar
“Risty, kembalikan!” aku berusaha meraih botol berisi obat penenangku yang telah Kak Rafa resepkan. Sungguh aku membenci moment seperti ini dimana orang lain mengetahui kekurangan asliku yang sebenarnya. Aku tidak suka mereka menganggapku depresi, stress, atau bahkan gila. Tidak! Aku tidak gila! Aku hanya trauma dengan kejadian lima belas tahun silam. Saat Papa menghajar Mama berulang kali dihadapanku demi wanita lain. “Ini obat anti depresan. Rado, gue punya apotek. Meski gue bukan anak farmasi, tapi gue selalu baca daftar obat yang masuk ke dalam apotek-apotek milik gue. Dan gue tahu obat ini meski nggak detail.” “Gue nggak harus bilang ke lo, Ris! Sekarang, balikin!” tegasku. “No! Sebelum lo bilang obat ini buat apa!” “Buat apa sih lo ngurusi kehidupan gue!” “Karena ini obat keras, Rado! Lo nggak boleh mengkonsumsi obat ini tanpa ijin dokter. Bahkan lo bisa dipenjara kalau menggunakan obat ini tanpa resep! Ngerti nggak?!” Jika aku bilang bahwa obat itu diresepkan oleh Dokte
Read more
Iya Mbak, Dia Kekasihku
Rekaman CCTV yang kucari tetap tidak ketemu. Dan aku masih memikirkannya hingga sepanjang malam, bahkan setelah makan malam bersama Mbak Sasha dan Mas Kian. Tidak ada tatapan intimidatif dari Mas Kian, itu artinya dia belum tahu isi rekaman CCTV rumah jika istrinya pernah kucumbu dalam keadaan tidak sadarkan diri. Juga, dia percaya dengan cerita karanganku jika aku babak belur seperti ini karena membela kekasihku. Kekasih tipuanku yang sebenarnya selama ini tidak pernah ada. Biarlah, toh aku tidak mau mereka mengerti perasaanku yang sebenarnya pada Mbak Sasha. Dan pagi ini, ketika aku sudah siap dengan penampilanku yang akan berangkat ke kampus, aku kembali mengecek ponsel untuk kesekian kali. Barangkali Risty menghubungi, namun ternyata tidak. Aku menghela nafas pelan karena satu masalahku bertambah karena dia mengira aku mengonsumsi obat anti depresan untuk kepentingan yang tidak benar. Padahal, obat itu diresepkan untukku atas saran Dokter Rafael, psikiater yang beberapa tahu
Read more
Bantu Aku Menutupi Rasa Cinta Ini
"Iya, Mbak. Dia kekasihku," selaku cepat sambil merangkul pundak Risty di depan Mbak Sasha. Aku tidak mau Risty membuka rahasiaku di depan Mbak Sasha jika aku sebenarnya adalah bodyguardnya. Jika itu sampai terjadi, maka habislah aku. Risty menatapku dengan sorot keheranan tapi aku membalasnya dengan senyum kikuk. Ayolah Risty, bantu aku memainkan manipulasi ini di hadapan Mbak Sasha! "Jadi karena cewek ini kamu sampai berdarah-darah? Duh ... yang cinta mati. Sampai belanja aja dianter. Kamu manis banget ternyata, Do," puji Mbak Sasha. Cinta Mati? Manis? Andai Mbak Sasha tahu jika cinta mati dan sikap manis ini hanya untuknya. Andai dia mau berpisah dari Mas Kian lalu lari ke dalam pelukanku. "Hai, aku kakak iparnya Rado. Kenalin, Sasha," Mbak Sasha mengulurkan tangannya pada Risty. Beruntung Risty tanggap dengan drama yang kubuat lalu dia membalas uluran tangan Mbak Sasha, "Risty." "Nama yang cantik. Sejak kapan kalian berkencan?" Risty kembali menatapku lalu aku melepas r
Read more
Kamu Milik Kami Berdua!
Nama Risty terus muncul di layar ponselku. Entah mengapa nona muda itu menghubungiku. Bukankah seluruh belanjaannya sudah kuantarkan ke unitnya? Atau ... dia diminta Kak Alfonso untuk menghubungiku agar kembali naik ke unitnya? Argh! Sial! Apa Risty mengatakan hubungan kerja sama kami kepada Kak Alfonso? Bukankah aku tadi sudah memberinya kode agar menyembunyikan hal ini darinya? Apa dia tidak mengerti?! "Sial!" kesalku lalu menendang dinding besi lift apartemen. Jika Kak Alfonso sampai tahu aku bekerja untuk Risty, lalu dia mengatakan semuanya pada Mas Kian, maka habislah aku. Mas Kian tidak akan melepaskanku begitu saja sampai dia mendapat jawaban penuh dariku. Andai saja! Andai saja aku bisa menemukan rekaman CCTV rumah yang menunjukkan kenakalanku karena begitu berani meniduri Mbak Sasha, istri Mas Kian, mungkin gangguan kelekatan dan kecemasanku tidak akan kambuh seperti ini. Dan aku tidak akan repot-repot mencari uang dengan menjadi bodyguard Risty demi mengobati kambuhnya
Read more
Bukan Wanita Yang Kucintai
Jemariku bergerak lincah di atas laptop yang berada di atas meja belajar di dalam kamarku. Memilah-milah mana rekaman yang menunjukkan adegan saat aku tengah menggendong Mbak Sasha lalu membawanya menuju kamar. "Ini dia," ucapku diiringi senyum kelegaan. Video berdurasi tiga puluh detik itu menunjukkan betapa luwesnya aku menggendong kakak iparku itu menuju kamar saat dia tidak sadarkan diri. Bahkan aku nekat mencium bibirnya saat masih berada dalam gendonganku. Tapi sayangnya, video tiga puluh detik itu tidak bisa dipotong. Pilihannya ada dua, mentransfer atau menghapus keseluruhan video. Tidak mau pusing-pusing, aku menghapus seluruh rekaman itu kemudian merebahkan diri di atas ranjang dengan handuk yang hanya melilit di pinggangku. "Akhirnya, selesai juga," ucapku sambil menatap langit-langit kamarku. "Mas Kian nggak boleh tahu. Nggak boleh." *** Keesokan harinya, aku kembali keluar kamar setelah Mas Kian sudah berangkat bekerja. Dengan senyum yang lebih lepas, aku men
Read more
Satu Atap Bersamaku
Kali ini aku tidak bisa lari. Kak Alfonso sudah memanggil namaku dengan lantang begitu aku akan meninggalkan UGD tempat Risty dirawat. Dia membawaku duduk di kursi panjang depan ruang UGD. Dengan perasaan cemas yang mulai menyerang, ditambah aku belum meminum obat anti depresan hari ini. Sial! Bagaimana jika aku tidak bisa mengendalikan kecemasan bercampur kepanikan ini dihadapan Kak Alfonso? Aku tidak mau banyak orang yang tahu jika aku mengalami gangguan mental. "Gue baru denger semuanya dari Kaika. Kalau lo ternyata bekerja untuk Risty." Dua kalimat Kak Alfonso membuatku mati kutu. Kedua mataku terbelalak sempurna tanpa mau memandang wajah Kak Alfonso sama sekali. Dasar Kaika sialan! Justru dia yang membuka segalanya! "Kenapa lo sampai bekerja buat Risty? Apa Kian nggak ngasih lo uang, Do?" Mas Kian bukan tidak memberiku uang. Melainkan aku yang tidak berani meminta uang lebih untuk membiayai pengobatan mentalku. Atau dia akan mengerti jika gangguan mentalku kambuh dan aku
Read more
Darah Dibalas Darah
"Jangan tinggalin gue, Do. Gue takut," ucap Risty dengan suara lemah dan wajah yang masih pucat.Ini kali pertama aku melihat nona muda ini dalam keadaan rapuh. Karena dalam kesehariannya, Risty selalu menunjukkan kebolehan dan kemandiriannya. Mataku bergerak memandangi tangannya yang masih menggenggam erat tanganku. Karena aku sendiri bukanlah seorang pemberi nasehat yang ulung, malah aku yang sering dinasehati psikologku untuk bersikap sesuai arahannya. "Lo bakal aman di rumahnya Rado, Ris. Kian sama Sasha itu sahabat baik gue. Mereka welcome sama lo, terutama Sasha."Aku menghela nafas pendek begitu mendengar ucapan Kak Alfonso. Karena aku yakin Mbak Sasha pasti akan melakukan hal-hal mengejutkan demi membuatku dekat dengan Risty. Padahal kami tidak lebih dari sekedar teman yang terlibat hubungan pekerjaan. Kepala Risty mengangguk lalu aku melepas eratan tangannya kemudian kami beriringan menuju apartemennya lebih dulu untuk mengambil baju-baju Risty selama menginap di rumahku. K
Read more
Barter Balas Dendam
"Ris, lo jangan jadiin Rado sebagai alat balas dendam. Sekalipun dia bodyguard lo, tapi keluarganya udah berbaik hati ngasih lo tumpangan hidup. Meski mereka nggak tahu hubungan kalian yang sebenarnya," Kaika menasehati Risty.Aku yang masih menguping di balik pintu merasa cukup lega dengan nasehat yang Kaika berikan. "Lo seneng lihat gue babak belur gini, Kai?!""Lo nggak babak belur, Ris. Cuma lengan lo doang yang jadi korban.""Sama aja lah! Kenapa sih lo jadi belain Ziany?!""Ris, lo tahu kan Ziany nggak pernah main single. Dia punya duit buat nyewa preman atau residivis buat nyakitin lo. Sedang lo cuma punya Rado doang. Dia nggak bakalan sanggup.""Gue ---"Ah ... sial! Pintu Risty terbuka karena aku terlalu menempel. Alhasil Risty dan Kaika melihatku dengan ekspresi terkejut. "Lo nguping?" Risty bertanya.Sudah kepalang tanggung. Aku masuk ke dalam kamarnya sambil membawa baki berisi makan malam untuk mereka berdua. "Nikmati makan malam kalian." Saat tubuhku baru berbalik, Ri
Read more
Korban Keserakahan Nafsu
Betapa leganya aku setelah menuntaskan satu tugas dari Risty untuk memberi pelajaran pada Ziany, saudara tirinya. Awalnya, Risty meminta hutang darah dibayar darah, namun Kaika akhirnya bisa membuat Risty mengurungkan niatnya dengan memberi pelajaran yang lain.Mencukur rambut panjang kesayangannya.Setidaknya aku tidak sampai menyakiti perempuan sekalipun Risty adalah majikanku. "Mana jatahku?" tanyaku pada Risty ketika masuk ke kamarnya. Betapa mulia nona muda ini karena mendapat izin dari Mas Kian dan Mbak Sasha untuk tinggal disini sampai lukanya sembuh.Dia membuka perlahan selimut hangatnya dan membiarkan televisi menyala. Tirai hanya disibak sedikit sehingga kamar terlihat temaram. Lalu dia duduk di tepi ranjang dengan baju tidurnya berwarna biru. "Sekarang?" "Iya." Risty memakai cardigan miliknya lalu mengikat rambut panjangnya, "Lo bebas apa-apain Mbak Sasha di kamarnya, gue bakal suruh Bik Nah keluar beli kebutuhan gue, dan Shakira biar sama gue. Satu jam. Cukup kan?!"
Read more
Lindungi Gue, Rado
"Intinya, jangan terusin cinta lo ke kakak ipar sendiri, Do. Nafsu menguasai pikiran lo, tapi gue yakin di lubuk hati lo yang paling dalam, ada secerca perlawanan bahwa perasaan lo untuk Mbak Sasha itu sebuah kesalahan yang nggak seharusnya dilanjutin." Aku mengalihkan pandangan kemudian melangkah mendekati jendela kamar. Menatap sorot lampu jalanan yang berwarna kuning keemasan itu. "Gue nggak minta pendapat lo, Ris. Jangan campuri urusan gue." "Sebenarnya, gue nggak minat terlibat dalam cinta sialan ini sih, Do. Cuma ... gue kasihan aja lihat pengorbanan Mas Kian buat lo yang akhirnya dibalas kegilaan. Gue sampai jijik lihat lo gendong Mbak Sasha ke kamar," ucapnya dengan nada mencibir. "Pergi dari kamar gue, Ris!" bentakku sambil menatapnya nyalang. "Jangan bersikap kurang ajar sama gue, Rado. Gue majikan lo, inget itu," ucapnya tenang dengan dagu terangkat. "Dan satu lagi, dengan keluarga yang cukup berada kayak gini, kenapa lo milih diam-diam kerja jadi bodyguard gue? Ema
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status