Malam itu, ketegangan melingkupi kamar Jennie dan Gara. Jennie berdiri di tepi ranjang, tangannya bersedekap, matanya menatap tajam ke arah suaminya. “Gara, aku udah bilang, kamu tidur di sofa malam ini,” ucapnya dingin, suaranya nyaris berbisilk namun penuh perintah.Gara, yang sudah terlanjur merebahkan diri di sisi ranjang, mengangkat kepalanya perlahan. “Biggie, jangan konyol. Ini ranjang kita.”“Bukan ranjangku lagi kalau kamu keras kepala!” balas Jennie, suaranya sedikit meninggi.Namun, Gara tetap pada posisinya, menolak beranjak. Jennie menghela napas kasar, kekalahan terpancar di wajahnya. Ia akhirnya menyerah. Jennie menghentakkan kaki. Ia berjalan menuju sofa, merebahkan diri di sana, membelakangi Gara.Gara bangkit dari ranjang, langkahnya berat mendekati sofa. “Biggie,” panggilnya lembut, “biar aku yang tidur di sini.”Tidak ada jawaban. Jennie tetap diam, punggungnya menghadap Gara, seolah membangun tembok tak terlihat di antara mereka.Gara mengembuskan napasnya dengan
Terakhir Diperbarui : 2025-08-02 Baca selengkapnya