Pagi itu, sinar mentari yang hangat menembus celah gorden, membangunkan Gara dan Jennie dari tidur mereka yang nyenyak. Keduanya masih berbaring, berpelukan erat seolah tak rela melepaskan kehangatan satu sama lain. Setelah mandi dan bersiap, mereka keluar dari kamar rahasia. Jennie berjalan gontai menuju sofa, wajahnya masih terlihat mengantuk, sementara Gara sudah terlihat segar dan siap untuk memulai hari."Sini, duduk di sini," pinta Gara sambil menepuk pahanya."Aku masih lemas, badanku rasanya remuk," jawab Jennie, merebahkan tubuhnya di sofa.Gara merengek manja, "Ayolah, sini dulu. Aku mau peluk-peluk sebelum kerja. Nanti aku pijit, deh."Jennie terkekeh. "Sejak kapan bos besar ini jadi manja?" Meski begitu, ia akhirnya bangkit dan duduk di pangkuan Gara. Gara tersenyum puas dan memeluknya erat. Tiba-tiba, pintu terbuka."Bang! Kamu sama Kakak ipar nggak apa-apa, 'kan?" Suara Bara yang panik memecah keheningan. Ia melangkah masuk, napasnya terengah-engah, dengan wajah cemas ya
Last Updated : 2025-08-30 Read more