Morgan duduk dengan santai. Raut wajahnya kelihatan acuh tak acuh. “Jauhi aku!”Wanita berseragam itu langsung merinding ketika ditatap oleh Morgan. Meskipun merasa tidak rela, dia juga tidak berani bersikap lancang lagi. Dia langsung membawa gelas alkoholnya dan berjalan pergi.Gosin melirik kemari. Mata yang memerah setelah mengonsumsi alkohol itu kelihatan menyipit. Dia pun menyindir, “Kak Orga, ngapain serius sekali? Pantas saja kamu masih belum punya kekasih sekarang. Kalau kamu seperti ini, wanita mana yang berani mendekatimu?”Selesai mendengar, Mateo berkata dengan tersenyum datar, “Pada zaman sekarang ini, soal serius atau tidak juga bukan masalah. Persyaratan mencari kekasih itu punya uang atau rumah, tidak? Orga, pulanglah dan bekerja denganku. Kamu bisa pilih rumah mana pun di komplek perumahan baruku. Aku akan beri kamu diskon 10%!”Saat menggoyangkan gelas anggur, Theresia hampir saja menumpahkannya. Dia sedikit menunduk, lalu berusaha untuk menahan tawanya.Gosin yang se
Baca selengkapnya