Semua Bab Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.: Bab 11 - Bab 20
118 Bab
Rencana Pembalasan.
"Bapak membeli ini untuk Risma dan mas Bayu?"Aku hampir pingsan saat melihat rumah dua lantai yang ada di hadapanku. Bagaimana tidak ini akan membuat mas Bayu dan keluarganya merasa berada di atas awan."Iya tapi belum deal, kan menunggu persetujuanmu dan Bayu. Apa rumah ini cocok atau tidak, tapi menurut kami ini jauh lebih bagus dari rumah peninggalan mertuamu yang sekarang kalian tinggali."Tentu saja rumah ini jauh lebih bagus, rumah baru dua lantai. Sudah lengkap dengan perabotan baru juga, kalau jadi bisa langsung masuk tanpa perlu bawa barang lama."Rumah ini bagus, Pak. Tapi sebelum mengambil rumah ini bisa kita bicara terlebih dahulu."Aku harus menceritakan dulu semua yang telah terjadi dan juga keputusan yang akan aku ambil nantinya. Semoga bapak dan ibu mengerti, karena aku sudah benar-benar lelah menghadapi mas Bayu dan keluarganya."Apa itu sudah keputusan final yang akan kau ambil, Nak?"Bapak tampak sedih setelah mendengar penjelasanku, tapi dia berusaha kuat itu membu
Baca selengkapnya
Kejutan Buruk Untuk Bayu
"Dasar miskin, datang kerumah anak dan menantu tidak bawa apa-apa. Percuma aku tunggu dari tadi."Masih terdengar suara ibu mertua yang mengomel. sebab bapak dan ibu tidak membawa oleh-oleh, kan kami tinggal di rumah yang baru jadi oleh-oleh itu di tinggal di sana.Kami semua tersenyum mendengarnya. Memangnya enak dikerjai, orang serakah memang pantas di beri pelajaran seperti itu biar kapok.Aku dan Dania membereskan barang-barang yang hendak dibawa. Terutama semua berkas yang akan dibutuhkan untuk mengugat mas Bayu, kalau dia tidak berubah juga apa boleh buat terpaksa mengambil jalan terakhir yaitu cerai."Cukup tidak perlu dibawa yang lainnya anggap sedekah. Yang penting ini simpan dalam mobilmu."Hanya beberapa baju, seprai dan tas berisi surat-surat penting termasuk buku nikah dan kartu keluarga juga yang aku bawa pergi.Setelah itu kami duduk-duduk menikmati makanan yang di pesan online Dania. Bapak dan ibu tampak senang, meski berkali-kali ibu bilang tidak sabar menunggu malam t
Baca selengkapnya
Ku Kembalikan.
"Sudah langsung saja apa maksudmu sebenarnya. Kau kan istri Bayu, iklaskan saja hitung-hitung bapakmu bantu anak dan menantunya." Ibu tampak sangat marah sedangkan aku belum selesai bicara. Dia sudah sangat takut rupanya."Ibu benar awalnya bapak juga berpikir begitu. Tapi aku mendengar kalian membuka hutang baru, dengan mengadaikan rumah ibu ini. Dan lagi-lagi cicilannya dilimpahkan ke mas Bayu."Kali ini mas Bayu yang berdiri dari duduknya tanpa perduli rasa hormat kepada bapak dan ibuku lagi."Kau hanya istri tidak perlu ikut campur urusan keluarga kami. Anak lelaki bertangungjawab kepada ibunya, jadi jangan mencegahku membahagiakan ibu."Mas Bayu berkata dengan nada keras. Bapak dan ibu sampai berdiri, tapi aku menahan agar mereka kembali duduk."Karena itu mas aku datang kemari. Ini ATM mu aku kembalikan, hutang bapakmu lunas dan uang bapak juga sudah aku kembalikan. Bang Togar sudah setuju, memberi pinjaman untuk membayar uang bapak dengan mengadaikan rumahmu itu. Hutang bapakmu
Baca selengkapnya
Membungkam Suami Dan Ibu Mertua.
"Bawa masuk semua pak, hati-hati jangan sampai rusak kami beli mahal semua ini."Ibu berkata dengan sombong, aku tau ibu tengah mengejek mas Bayu dan ibunya."Jangan sentuh biar mereka yang bawa masuk. Kalian ada apa datang kemari? Bukankah sudah dengar yang di katakan bapak semalam."Ibu berdiri menatap mas Bayu setelah memukul tangannya, agar tidak ikut mengangkat barang masuk kedalam rumah."Bu tolong kita bicarakan semuanya dengan baik-baik. Bagaimana pun Risma masih istri Bayu, tidak pantas dia pergi meninggalkan rumah dan memilih ikut bersama orang tuanya."Kali ini ibu berhadapan dengan mertuaku langsung, aku jadi takut akan ada perang baratayuda kali ini."Memangnya kenapa? Kalau Bayu bisa menghabiskan gajinya untuk bayar hutangmu tanpa memberi nafkah istrinya. Kenapa Risma tidak boleh pulang kerumah orang tuanya, jika sudah tidak sanggup hidup bersama anakmu."Kedua wanita itu mulai beradu mulut kalau begini sebentar lagi pasti akan terjadi adu jotos antara kedua wanita itu."
Baca selengkapnya
Bertemu Mbak Ana.
Seorang pria menutup pintu belakang mobil pick up setelah ibu memberi tanda. Kembali ibu memukul mobil bagian samping, mobil pun melaju meninggalkan rumah kami dengan di iringi teriakan mertuaku.Sakit gak tuh mendapat pembalasan dari menantu dan besan yang katanya miskin. Yuk ikuti cerita ini dan dukung dengan cara memberikan ulasan bintang lima dan klik vote,, juga simpan buku untuk di baca. Terima kasih."Sejak kapan tikar itu ada di atas mobil, sepertinya tadi tidak ada?"Aku melirik Dania yang terlihat cekikikan dan tersenyum lebar. Sedang ibu hanya tertawa melihat bapak yang mengelengkan kepala."Ibu memang luar biasa bisa terpikir begituan, di saat dan waktu yang singkat. Dania juga seperti punya telepati bisa tau pikiran ibu."Kami berempat tertawa mendengar ucapan bapak. Tapi memang cukup aneh karena aku dan bapak tidak mendengar ibu bicara, tapi Dania bisa paham hanya dengan melihat mata ibu."Makanya kalian harus belajar, bagaimana caranya mengahadapi orang-orang licik seper
Baca selengkapnya
Mereka Datang Rombongan.
"Mana ada saldo sebanyak itu, mbak. Dirumah makannya saja kangkung, tempe dan ikan asin. Bermimpi belanja sebanyak itu."Ucapnya mengejek kali ini semua orang tertawa. membuat seorang pria yang mungkin supervisor atau manager menghampiri anak buahnya."Ada apa Desi?"Gadis itu tampak cemas lalu menyerahkan kartu bapak. Pria itu mencoba menggesek karena kasir bilang mesin tidak berfungsi, pria itu tersenyum dan meminjam mesin di sebelah."Maafkan kami mesin mengalami kerusakan. Sekarang sudah bisa melakukan pembayaran."Aku tersenyum dan menatap mbak Ana yang tampak pucat, mungkin dia tidak menyangka aku bisa belanja sebanyak itu. Dia masih tidak percaya, saat dua orang pria membantu membawakan belanjaan kami ke mobil Dania."Belanja bulanan selesai selanjutnya kau bisa beli motor atau mobil, Ris. Jadi orang kaya jangan terlihat miskin yang miskin aja pura-pura kaya, kau yang kaya pura-pura miskin."Dania berkata cukup keras meski berada tepat di depan mbak Ana. Membuat wanita itu tamp
Baca selengkapnya
Ingin Ikut Merasakan Jadi Orang Kaya.
"Anak-anak lihat kalian suka coklat dan buah kan. Sini kalian boleh ambil tapi makan di sini saja."Dengan kasar aku buka bungkus bingkisan yang mereka bawa. Lalu meletakkan semua makanan dan buah itu keatas meja, seperti dugaanku kedua anak itu berebut seperti tidak pernah di beri jajan oleh ibunya."Eh ...mau kemana? Kalau makan duduk. Kalau tidak nanti bibi ambil, dan menyimpannya kedalam lemari kalian tidak boleh minta."Aku menahan agar kedua anak itu tidak lari kebelakang, biar mbak Ana penasaran lihat taman belakang rumah ini."Mereka masih anak-anak, Ris. Biarkan melihat rumah kita."Deg ...aku terkejut lalu menatap mas Bayu. Bisa-bisanya dia bilang rumah ini rumah kita, berarti dia merasa punya hak di rumah ini."Rumah kita kapan kau beli rumah ini, Bayu? Bapak beli rumah ini tidak pernah menerima sepeserpun uang darimu. Jangankan uang, merasakan makanan yang kau beli saja belum pernah."Bapak duduk dan menatap mas Bayu yang tampak gugup. Kami menarik napas melihat kejadian se
Baca selengkapnya
Baru Di Tinggal Rumah sudah berantakan.
"Aku tidak akan pergi dari sini. Mulai hari ini di mana istriku berada, maka suaminya akan ikut. Kecuali kau pulang bersamaku sekarang juga."Bapak tertawa saat mendengar ucapan mas Bayu begitu juga dengan ibu. Mereka kompak sekali sambil menunjuk wajah mas Bayu yang terlihat mulai heran."Baru kali ini aku dengar suami yang mengikuti istri. Dimana-mana istrilah yang mengikuti suami, Bego. Sudah sana pergi, kalau tidak bersiaplah menerima pangilan dari pengadilan agama. Sepertinya lebih baik Risma menjanda saja dari pada terus bersamamu."Bapak menunjuk pintu pagar, agar mas Bayu segera pergi dari rumah kami. Tapi mas Bayu tampaknya berkeras tidak mau pergi, itu membuat bapak jadi sangat marah.Dengan cepat bapak menghampiri mas Bayu. Menarik kerah bajunya lalu melempar keluar dari pintu pagar. Bapak memang kalem dan terlihat lembek, tapi dulu dia guru silat jangan melawan kalau dia sedang marah."Sudah di suruh pergi baik-baik bandel. Sekarang terserah kalau mau menunggu disini, kami
Baca selengkapnya
Rani Dan Nina Gelut.
"Jadi begini kelakuanmu, Risma. Kau sengsarakan keluargaku tapi kau senangkan keluarga orang lain."Aku dan Rani terkejut disaat mengeluarkan banyak oleh-oleh untuk keluarga Rani. Mas Bayu dan keluarganya datang dan langsung marah-marah, begitu melihat kami mengeluarkan banyak barang dari dalam mobil."Memangnya kenapa kalau aku senangkan Rani? Di sini keluarganya yang selalu memberiku makanan enak, di saat kau tidak memberiku nafkah. Lagian dia calon adik iparku, selama ini dia yang tau kondisi keluargaku yang sebenarnya bukan sepertimu...buta."Aku tersenyum saat melihat mereka menatap, oleh-oleh yang ada dalam plastik toko kue terkenal di kota ini. "Tentu saja dia baik karena tau kau kaya. Kalau tidak mana mungkin dia sudi menjadi adik iparmu, Mbak."Nina menatap Rani dengan tatapan menghina. Seolah berkata kalau Rani gadis matre."Mbak tolong pegang sebentar."Rani menyerahkan plastik yang ada di kedua tangannya. Kemudian dia mendekati Nina dan menamparnya dengan keras. Mendapat t
Baca selengkapnya
marah besar
Sebelum naik ke mobil aku dengar Nina tertawa dan mengejek Rani. Terlihat dia sangat senang melihat Rani hendak menangis."Kasihan, gagal jadi menantu orang kaya. Udah terima nasib makanya jadi orang jangan sok pintar dan sok hebat."Melihat Rani lari masuk ke dalam rumah tak hanya Nina yang tertawa. Mas Bayu dan ibunya juga ikut tertawa, sambil berlalu meninggalkan rumah Rani.Aku menatap sedih kearah Rani dan orang tuanya. Tapi bapak juga tidak bisa disalahkan saat mendengar Rani terlalu banyak tau, sementara itu hanya di ketahui keluarga dekat saja."Sampai rumah hubungi Dino dia harus menjelaskan semuanya. Bagaimana bisa orang yang belum menjadi keluarga, sudah tau banyak rahasia kita."Bapak tampak kecewa begitu juga ibu tadi sempat terlihat dia mulai menyukai Rani tapi sekarang dia tak lagi bicara menandakan kekecewaan dalam hatinya terlalu besar dan menyakitkan. Tentu dia akan merasa takut kalau Dino akan condong ke Rani sekarang."Iya nanti sampai rumah Risma hubungi Dino. Bapa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status