Semua Bab Madu untuk (Mantan) Tunanganku: Bab 1 - Bab 10
97 Bab
Madu yang Tak Diinginkan
Bab 1"Kamu memang wanita serakah dan Emma itu istri yang bodoh karena telah merencanakan pernikahan ini."Telunjuk itu mengacung ke wajah Giandra, yang kini pasti hatinya sedang menahan geram. Wanita bergaun putih tersebut duduk dengan sorot mata tak takut sama sekali dengan pria yang sudah berstatus suaminya satu jam lalu."Berapa? Berapa yang istriku janjikan padamu, hingga kamu bersedia membabat habis harga dirimu untuk dijadikan istri kedua?"Tadinya, pria itu sudah berjalan menjauhi si istri siri. Namun karena belum puas menghamburkan protes, dia kembali mendekatinya. Tatapan yang diberikan pun tak luput dari rasa amarah. Meski jauh-jauh hari sudah mengiyakan rencana Emma, tetapi detik itu Darren masih belum mau menerima kenyataan, harus memiliki istri kedua. Apalagi wanita itu Giandra, sosok yang mirip dengan seseorang di masa lalu. Kenapa harus dia? Darren belum menemui jawaban dari Emma.Giandra masih memperhatikan Darren dalam diam, pun tak sedikit pun ingin memberi alasann
Baca selengkapnya
Ditinggal di Malam Pertama
Bab 2"Gimana?""Apa yang gimana, Bu?"Keesokan pagi jam tujuh, Giandra disuruh Emma check out dari hotel. Istri pertama itu menyetir sendiri dan menjemputnya."Tadi malam? Berhasil? Kamu jadi pake baju dinas yang aku kasih?"Giandra tersenyum masam kala ingatannya tentang peristiwa kemarin mencuat dalam benak. Wajah sinis dan dingin Darren terlintas, membuat bulu kuduknya berdiri semua."Kenapa?" Emma bertanya tatkala melihat Giandra tak memberi respons sambil terus mencengkram setir. Jalanan di hari Minggu tidak seramai hari biasa, makanya Emma berani membawa mobil sendiri yang mana hari biasa selalu ditemani suami atau supir."Suami Ibu kabur di malam pertamanya.""Maksudnya?" Sedikit terkekeh, Emma bertanya."Iya, aku ditinggal sendiri di hotel mewah itu. Pak Darren pergi setelah marah-marah tak jelas dan memaki. Tak lama setelah Bu Emma pulang meninggalkan kami berdua di kamar itu."Emma tergelak. Senang karena merasa suaminya benar-benar tidak mencintai istri barunya. Meski dia
Baca selengkapnya
Kamu Cemburu, Mas?
Bab 3"Untuk apa kamu ke sini?"Bulan lalu sebelum pernikahan digelar, Darren dikejutkan dengan kehadiran Gian di perusahaan. Pasalnya, Emma belum memberitahukan kalau Gian akan bekerja selama dia berstatus istri sirinya."Aku, aku dapat panggilan dari Bu Emma untuk bekerja di sini. Apa aku salah alamat?" Giandra dengan kemeja ketat yang menampilkan lekuk tubuh dan rok selutut, menjadi ciri khas gaya pakaiannya."Untuk apa?"Tak sengaja, langkah Darren terhenti tatkala bertemu wanita itu di koridor saat ia baru saja sampai ke lantai empat menuju ke ruangannya. Mata elang itu memandang Giandra dan membenarkan paras yang sangat mirip dengan wanita masa lalunya. Tanpa sadar, ingatan penghianatan Jasmine, mantan tunangannya, mencuat kembali. Wajah itu hampir menghentikan jalur napas dan rasa sakit merayap ke dalam diri."Eh, maksud Bapak apa?"Waktu itu, wanita 165 centimeter itu tahu pria yang berdiri dengan jarak dua meter adalah pimpinan perusahaan sekaligus calon suaminya. Ia sudah di
Baca selengkapnya
Bersiaplah Malam Ini
Bab 4"Apa benar, orang yang membenci kita, lama kelamaan bisa jatuh cinta kepada kita?"Tadi di kantin, Giandra terpaksa harus menutup mulutnya dan tak meminta tanggapan Karina. Ia tak nyaman keberadaan Irvan di sana. Meski tak suka tetapi bukan berarti ia bisa mengusirnya. Itu tempat umum dan siapa saja boleh mengunjunginya. Apalagi suasana di sana cukup ramai, ia tak mau memantik kerusuhan dengan mengomel saat Irvan sengaja merayu dan menggombal. Ia menahan padahal kupingnya panas dan gatal. Ia berusaha secepat mungkin menyelesaikan aktifitas makan dan segera pergi meninggalkan kantin."Maksud kamu, Pak Darren, ya?""Ih, sembarangan aja kalau ngomong." Cepat sekali Giandra menebas kalimatnya. "Lalu?" Tatapan itu penuh membidiknya. Karina bisa menebak jalan pikirannya karena Gian pernah bercerita sekilas tentang sikap sinis dan dingin si atasan. Hanya sepintas saja, tidak begitu detail."Bukan siapa-siapa. Aku hanya sekadar tanya doang. Apa ada kemungkinan seperti itu?"Karina men
Baca selengkapnya
Si Pengecut Hardi
Bab 5"Mana uangnya, Bu!"Baru menginjakkan kaki di teras, Giandra mendengar suara keras Hardi di dalam rumah. Buru-buru dia masuk untuk melindungi ibu dari sikap sang abang yang selalu memerasnya."Ibu tak punya uang lagi, Nak. Semuanya sudah kamu ambil kemarin.""Ibu, kan, jualan kue tadi pagi, masa nggak terjual satu pun. Pasti ada, kan? Mana uang hasil jualan itu?"Hardi yang berdiri tak jauh dari ibu, sedang duduk mulai memasang mata melotot. Dia seakan-akan tak peduli dengan wajah sendu dari orang yang telah melahirkannya."Uang itu buat modal bahan kue besok, Nak." Ibu masih mencoba memberi alasan yang masuk akal. Dia berharap anak sulungnya mengerti dan tidak mengambil tabungan terakhir yang bisa digunakan untuk menyambung empat nyawa dalam keluarga itu."Halah, modal terus yang Ibu bilang. Memangnya tak ada untungnya dari penjualan hari ini?""Ada, Nak. Tapi itu untuk beli beras jatah seminggu." Suaranya terdengar bergetar, menyimpan rasa ketakutan yang berlebih."Untuk apa
Baca selengkapnya
Bab 6A B*jingan Kau, Bang!
Bab 6APonsel yang diletakkan di meja balkon berdering saat ia belum puas menyaksikan keindahan malam yang dilihat dari balkon lantai lima belas. Wanita yang sudah siap dengan pakaian dinas malam nan hitam itu meraih benda yang minta disahuti. Nama Jihan tertera di sana.Ponsel yang diletakkan di meja balkon berdering saat ia belum puas mengenang kisah lalu tentang pria brengsek tersebut. Gara-gara hal itu pula, mood untuk menyaksikan keindahan malam yang dilihat dari balkon lantai lima belas, pun lenyap. Wanita yang sudah siap dengan pakaian dinas malam nan hitam itu meraih benda yang minta disahuti. Nama Jihan tertera di sana.Sebisa mungkin Gian tampak biasa, meski dadanya sempat berdebar karena dikira Emma yang menelepon atau Darren yang sudah berdiri di depan pintu unitnya."Kamu, kok, belum tidur, Han?""Ini baru selesai belajar, Kak. Tadi pagi sampai siang bantu Ibu bikin kue pesanan Emak Ijah. Lumayan, buat hajatan besok kata
Baca selengkapnya
Bab 6B Tawaran Emma
Kata orang, kasih ibu sepanjang masa. Cinta seorang ibu kepada anak melebihi segala sesuatu yang ada di dunia. Kasih sayang ibu sangat sempurna dan sejahat apa pun anak menyakitinya, beliau tak akan pernah bisa membencinya. Seorang ibu rela melakukan apa aja meskipun nyawa taruhannya. Semua petuah itu berlaku untuk ibu.Diam-diam, ibu menggadaikan sertifikat rumah dan uangnya dipakai untuk menebus denda agar putranya bisa bebas dari hukuman penjara. Setidaknya itulah yang dikatakan Hardi pada perempuan renta tersebut . Namun, karena keluguan yang dimiliki ibu, lagi-lagi Hardi membohonginya. Pria jahat itu kabur dari penjara setelah mengambil semua uang. Entah bagaimana caranya, seusai ibu mengunjungi dan menyerah uang puluhan juta, Hardi menarik langkah seribu dari penjara. Kini, Hardi menjadi buronan polisi.Ah, miris sekali kehidupan wanita yang melahirkan anak seperti Hardi. Sebulan kemudian dua pria yang berprofesi sebagai kreditur mendatangi rumah dan menemui
Baca selengkapnya
Bab 7 Tak Kunjung Datang
"Kak!"Suara itu menarik paksa sepotong peristiwa beberapa bulan lalu. Ternyata Jihan masih saja menunggu respons di balik telepon. Entah, akhir-akhir ini Giandra terlihat sering melamun, seolah masalah tidak pernah berhenti mengejarnya."Kak, apa Bang Jacky ...."Kesadaran Gian dipaksa menuju ke alam kenyataan karena suara lembut Jihan. Wajah Hardi pun terurai seketika. Wanita itu menggosok matanya berusaha membuang sisa bayangan wajah Hardi yang ada di pelupuk mata."Kenapa dengan Jacky?""Apa kalian sering bersama saat di Jakarta?" Terdengar sedikit ragu nada bicaranya, Gian tersenyum seolah mengerti maksud adik perempuan tersebut. "Hm, tidak terlalu, Han. Kakak di sini, kan, kerja di perusahaan dari Senin sampai Jumat. Kalau nge-MC bareng Jacky ambil hari Sabtu atau Minggu. Itu pun nggak tidak minggu ada jadwalnya. Ya, tapi kebetulan untuk minggu ini Kakak memang full ngisi acara."Hening beberapa det
Baca selengkapnya
Bab 8A Mengenang Masa Lalu
Di tempat lain"Kenapa kamu menghianatiku, Jasmine? Apa salahku? Apa kekuranganku? Ke mana kamu sekarang? Apa kamu sudah menikah dengan pria itu? Aku ...."Rasanya tak sanggup Darren melanjutkan deretan kalimat yang selalu menyulutkan amarah sekaligus kesedihan yang amat terdalam. Sudah berkali-kali, dia mencoba membuang nama dan wajah wanita masa lalu dalam hidupnya, tetapi selalu gagal. Bayangan Jasmine seolah seperti hantu yang terus menari di tempurung kepala dan mengakar di hati."Bro, kamu sudah menemukan Jasmine? Itu dia, kan? Karyawan baru di bagian divisi desain?"Entah sejak kapan, Fito datang dan langsung duduk di depannya. Mereka memang ada janji di kafe untuk membahas perencanaan mendistribusikan produk ke negara kangguru."Entahlah, yang kulihat wajah memang mirip, tapi nama dan gelagatnya beda. Aku belum yakin itu dia."Perhatiannya tiba-tiba tertuju pada layar 14 inch yang menampilkan foto gadis dua puluh tahun
Baca selengkapnya
Bab 8B Sosok Serba Hitam
Sudah berkali-kali Fito mengingatkannya. Darren belum move on meski sudah ada Emma yang mengisi hidupnya. Cinta? Iya, Darren mencintai istrinya itu. Sebesar apa? Tentu tidak sebanding untuk Jasmine karena kata orang cinta pertama itu memang cinta yang sulit dilupakan. Lantaran bayangan wanita itu telah meninggalkan jejak pada area sensorik otak Darren.Helaan napas Darren terdengar kasar, tangannya menutup layar yang ada di depan. Suasana hati tiba-tiba kacau detik itu. Pernikahan siri dengan Giandra kemarin pagi membuatnya harus berada di dekatnya kembali. Apalagi keinginan Emma yang di luar nalar, segera menghamili istri muda tersebut. Bagaimana mungkin?"Tapi peristiwa itu masih cukup misteri, menurutku." Setelah menyeruput teh hijau panas, Fito melanjutkan opininya. Seketika rasa hangat menjalar tenggorokan sampai ke lambung. Aroma khas teh tersebut memanjakan hidung sehingga otaknya mudah berpikir jernih. Lalu, dia menatap lawan bicara tanpa berkedip
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status