All Chapters of PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!: Chapter 11 - Chapter 20
115 Chapters
11. LEPASKAN JERATAN WANITA MALAM
Brian menatap dalam iris mata wanita yang dicintainya. "Clara Aulia, sekali lagi aku tanya padamu. Apa kamu yakin akan pulang ke kota kelahiranmu?!""Yakin, sangat yakin." Clara tersenyum, hatinya senang melihat Brian sedikit melunak.Brian menghela napas. "Baiklah, jika keputusanmu tidak bisa diubah lagi, kita akan pulang."Senyum lebar langsung merekah dari bibir Clara. "Terima kasih. Terima kasih Brian.""Aku sudah mengingatkan resiko apa yang akan terjadi jika kita pulang," ucap Brian. "Jangan salahkan aku jika terjadi apa-apa."Clara memeluk erat Brian. "Jangan khawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri.""Baiklah, kita akan pulang." Brian balas memeluk erat kekasih yang sangat dicintainya.Hati Clara luar biasa bahagianya, tersungging senyum licik dari bibir merahnya. "Sampai bertemu lagi Cleon Helios Lewis.".....Mobil Fortuner hitam, tepat berhenti di depan pagar rumah yang terlihat sederhana. "Ini rumahmu?" tanya Cleon melihat sebuah bangunan sederhana bercat putih yang warn
Read more
12. UNDANGAN
Seketika raut wajah Cleon langsung berubah begitu mendengar nama Clara. "Kenapa loe harus menyebut nama wanita itu?!""He-he-he." David terkekeh. "Ternyata loe masih belum bisa melupakannya!"Cleon meneguk kembali wine miliknya sampai habis tak bersisa. "Sialan!""Siapa nama gadis cantik yang si Ujang seruduk?!" David mengalihkan pembicaraan."Melodi!""Wow, nama yang indah!" David memuji. "Pasti kedua orangtuanya sangat menyukai musik."Cleon bangun dari duduknya. "Gue mau pulang! Rasanya pinggang mau copot, gue lelah sekali.""Loe bisa tidur di sini! Ini juga apartemen loe!" ujar David.Cleon menyimpan gelas kosongnya di atas meja. "Ogah gue! Tidur di atas ranjang yang loe pakai maksiat!""Sialan loe!" David melempar Cleon dengan dus tisu yang ada di atas meja.Cleon langsung pergi dengan terlebih dahulu mengingatkan. "Besok loe masuk kantor tepat waktu! Awas kalau telat! Gue potong gaji loe selama setahun!""Silahkan potong kalau berani!" Tantang David. "Gue kagak takut!"BLUUGH!!!
Read more
13. ANNIVERSARY AV CORP
Cleon melihat jam tangannya. "Apa semua pekerjaan sudah kamu selesaikan?!""Sudah Pak!" jawab Gloria cepat."Baiklah. Sekarang kamu boleh pulang! Bersiaplah untuk nanti malam," ucap Cleon. "Pakai baju yang sopan, penampilanmu juga mewakili attitude perusahaan kita. Apalagi ini acara anniversary yang ke 25, banyak klien kita yang diundang.""Iya Bos!" Gloria bergegas pergi meninggalkan ruangan Bosnya.David mengambil ponsel yang bergetar di dalam saku celana panjangnya. Sebuah nomor asing masuk ke dalam panggilan teleponnya. "Siapa ini?!""Apa?" tanya Cleon tanpa melepaskan matanya dari laptop yang ada di depannya."Nomor asing. Siapa ini?" ucap David memandang layar ponselnya.Cleon menutup laptopnya. "Mungkin penggemar ranjangmu. Salah satu perempuan yang pernah loe tiduri."David menaruh ponselnya di atas meja. "Emang gue pikirin!""Loe mau pulang?!" Cleon berdiri dari duduknya. "Pulanglah! Gue juga mau bersiap ke acara anniversary perusahaan kita," jawab David ikut berdiri, menga
Read more
14. GAUN MALAM WARNA MERAH
Melodi dan Lastri melihat gaun malam yang dipakainya. Hati mereka menciut begitu melihat salah satu tamu wanita datang dengan gaun malam yang terlihat seperti artis mau konser."Apa gaun yang aku pakai ini tidak norak?" tanya Lastri melihat gaunnya sendiri."Tentu saja tidak. Gaun yang kamu pakai itu sesuai dengan umurmu," jawab Mama. "Jangan melihat orang lain. Kamu dan mereka berbeda, yang penting kita berpakaian yang pantas dilihat orang."Papa tersenyum. "Benar apa kata Mama kamu. Ingat! Nanti di dalam sana, kalian berdua jangan berjauhan dan jangan membuat masalah, apalagi bikin rusuh. Hindari sesuatu hal yang akan membuat masalah, mengerti!""Iya Pa," jawab Lastri.Melodi dan Lastri menarik napas panjang, tas tangan yang ada di tangan masing-masing dipegang erat, seakan minta kekuatan agar tidak gugup.Ruangan yang begitu megah dengan penataan yang begitu apik, bertabur bunga-bunga segar di setiap tempat sangat memanjakan mata memandang. Melodi memandang takjub dengan apa yang
Read more
15. SALAH MASUK
Melodi terkesiap, darahnya seakan berhenti mengalir dalam setiap aliran nadi begitu melihat wajah siapa yang berdiri di depannya. "Cleon."Senyuman tersungging di bibir. "Hai, Melodi Celena!"Kegugupan langsung melingkupi Melodi. "Hai.""Kupikir penglihatanku salah," Cleon tersenyum manis, senyum yang jarang sekali diperlihatkan pada orang lain. "Ternyata, ini memang kamu!"Melodi berusaha tersenyum agar tidak terlihat gugup. "I ... iya.""Dengan siapa kamu ke sini?" tanya Cleon to the point.Melodi menarik tangan Lastri agar berdiri di sampingnya. "Temanku."Cleon melihat Lastri, keningnya mengernyit seperti sedang mengingat. "Ini ...""Kita pernah bertemu di restoran Chinese food." Lastri membantu ingatan Cleon."O, iya, iya, betul! Aku ingat sekarang." Cleon tersenyum. "Kita pernah bertemu di restoran Chinese food."Gloria datang. "Bos, ada klien kita yang ingin bertemu.""Siapa?" "Tuan Abraham, perusahaannya cukup berpengaruh. Saranku, Bos menyapanya walau hanya sebentar," bisik
Read more
16. TOILET YANG TERKUNCI
Melodi mengelus dadanya. "Apa tadi ada yang melihatku?!"Cleon mengangkat kedua bahunya. "I don't know!"Melodi melihat lagi gambar yang terpasang di dinding. "Sialan! Kenapa mataku salah melihat?!""What?!"Melodi hanya sekilas melihat Cleon, berlalu pergi ke arah toilet wanita.Acara anniversary semakin meriah. Beberapa tamu sudah melantai ditempat yang telah khusus disediakan, berdansa diiringi alunan musik biola yang begitu syahdu."Kamu mau berdansa denganku?" tanya David pada Gloria."Dengan senang hati." Gloria menerima uluran tangan David.Lastri bersama kedua orangtuanya hanya duduk sambil menikmati beberapa kue-kue, pandangannya menyapu ke sekeliling mencari Melodi yang tidak muncul-muncul. "Kenapa Melodi lama sekali, bilangnya tadi mau ke mana?" tanya Mama."Ke toilet," jawab Lastri. "Tapi kenapa lama sekali?! Apa perlu aku susul?!""Tunggu sebentar lagi. Mungkin antri," jawab Mama.Sementara itu, Melodi yang berada di dalam toilet sedang kebingungan, berusaha membuka pint
Read more
17. KECEMASAN CLEON
Mobil Rolls Royce keluaran terbaru telah menunggu Cleon dengan sopir serta satu bodyguard nya sigap membuka pintu mobil."Kita ke mansion!" Cleon memberi perintah begitu duduk di dalam mobil sambil mendekap Melodi.Tanpa banyak bicara, sopir membawa mobil meluncur pergi meninggalkan gedung tempat berlangsungnya acara anniversary VP Corp. Cleon melihat wajah Melodi yang berada dalam dekapan dadanya. Ditepuknya perlahan pipi berlesung pipi jika sedang tersenyum berharap segera tersadar. "Melodi, Melodi!""Bos, coba pakai ini." Bodyguardnya memberikan botol minyak kayu putih. Satu detik tidak ada reaksi, dua detik, tiga detik, terlihat Melodi menggerakkan jari tangannya kemudian bergerak secara perlahan."Melodi! Melodi!" Cleon tidak hentinya memanggil nama gadis yang baru saja tersadar.Mata yang dihiasi bulu hitam lentik, perlahan mengerjap untuk menyesuaikan cahaya masuk ke retina. Sesaat tertegun, begitu kesadarannya terkumpul sempurna, iris matanya melihat wajah blasteran sedang m
Read more
18. PERDEBATAN SENGIT
"Iya, selain disebabkan oleh stres. Vertigo juga bisa kambuh karena gerakan kepala yang berlebihan, seperti memutar kepala," lanjut Dokter Frans. Kening Cleon terlihat mengernyit, menatap tajam wajah pucat yang sedang terbaring. Frans lalu teringat Cleon sedang mengadakan acara anniversary perusahaannya. "Loe ada di sini, lalu siapa yang ada di pesta VP Corp itu?!""Si David," jawab Cleon singkat.Tidak lama datang Mang Ujang membawa bungkusan plastik kecil. "Tuan, ini obatnya."Cleon segera bangun dari duduknya. "Buatkan bubur untuk Melodi!""Oh, jadi namanya Melodi?" tanya Frans. "Namanya cantik, secantik wajahnya dan juga muda."Cleon memutar bola matanya. "Dasar Dokter mata keranjang. Tidak bisa melihat cewek bening.""Wajarlah, gue tertarik lihat cewek bening. Kalau gue tertarik lihat Mang Ujang, baru itu tidak wajar!" Frans bangun dari duduknya melihat jam tangannya. "Gue cabut, ini sudah tengah malam.""Terus pasien loe ini bagaimana?" tanya Cleon bingung melihat Melodi."Bag
Read more
19. KEMBALINYA SANG MANTAN
Tidak kalah dengan Cleon, tatapan Melodi pun bagai sinar laser menembus jantung, berkilat dan bercahaya.Ruas jari Cleon memucat di antara kepalan tangannya. "Andai kamu bukan seorang wanita, aku pastikan wajahmu sudah babak belur," ucap Cleon pelan, tapi begitu dalam penuh penekanan.Melodi maju satu langkah, tidak ada garis ketakutan dalam raut wajahnya. "Jangan melihat aku wanita atau laki-laki. Jika kamu memang mau menghajarku ...." Melodi begitu tajam menatap iris mata Cleon. "Hajar saja diriku! Sedikitpun, aku tidak takut padamu!"Terdengar gemeretak gigi Cleon menahan marah disertai rahang yang terlihat mengeras serta kepalan tangan yang siap untuk menghantam. Melihat situasi yang sudah tidak kondusif, Mang Ujang dengan cepat segera menenangkan Cleon. "Tuan, sudah Tuan! Kenapa jadi berantem begini?! Tidak baik seperti ini."Tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan Mang Ujang, Bi Darmi juga segera menenangkan Melodi. "Non, sudah Non! Aduh, kenapa jadi panjang begini?!"Satu
Read more
20. BERTEMU GADIS IMUT LAGI DI LAMPU MERAH
Pagi yang cerah, secerah hatinya Lastri yang bergegas pergi ke rumah Melodi. Buku serta tas gendong yang ada di tangannya begitu sangat merepotkan, tapi tidak menghalangi tubuhnya untuk terus bergerak. Langkah kakinya, setapak demi setapak menapaki trotoar yang sebagian sisinya sudah banyak berlubang.Pintu pagar yang catnya sudah sebagian terkelupas sehingga memperlihatkan besi yang sudah berkarat, perlahan Lastri buka. "Melodi! Melodi Celena!"Tidak berapa lama, pintu rumah terbuka. Melodi ke luar sudah rapi. "Tumben loe ke sini?!""Memangnya, gue nggak boleh ke sini?!" jawab Lastri."Bukan nggak boleh, tapi aneh saja!" Melodi kembali masuk ke dalam rumahnya diikuti Lastri dari belakang."Neng Lastri," sapa Bu Dewi dari dalam rumah membawa beberapa kantung plastik putih dengan ukuran besar."Selamat pagi, Bu?" sapa Lastri sopan, langsung mengangguk pelan sebagai tanda salam. "Itu apa Bu?"Ibu menaruh kantung plastik di atas meja. "Kue kering pesanan toko yang di seberang jalan. Nant
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status