All Chapters of Melahirkan Anak Untuk Sang Pewaris: Chapter 1 - Chapter 5
5 Chapters
1. Luka Perselingkuhan
“Apa wanita ini yang kalian maksud?”“Benar, Tuan. Kami telah berdiskusi dengan yang lain. Lagi pula dia telah menerima 25% untuk pembayaran di muka sesuai dengan perjanjian.”Memegang resume wanita yang dimaksudkan yang berusia dua puluh tiga tahun itu dan sekarang telah menjadi sasaran empuk bagi seorang Alfa untuk memiliki keturunan tanpa menikah.Seperti yang telah dikatakan oleh orangtuanya bahwa nanti ketika orangtuanya kembali. Alfa sudah harus memiliki seorang bayi. Entah itu laki-laki maupun perempuan, tapi tidak boleh lahir dari rahim seorang pelacur karena akan memengaruhi gen yang begitu buruk untuk ke depannya.Sambil menghisap rokoknya, lalu kemudian dia mengembuskan asapnya yang mengepul dan memperhatikan tentang latar pendidikan wanita ini. “Berapa uang yang kalian berikan?”“Baru 2,5 Milyar untuk DP, Tuan. Karena dia memiliki latar pendidikan yang baik, dia juga bersedia untuk memiliki keturunan. Akan tetapi dia mengatakan jika sebelum melakukan itu. Anda harus menika
Read more
2. Persiapan Pernikahan
Zanna membaca surat perjanjian yang diberikan oleh anak buahnya Alfa. Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi oleh Zanna untuk menjaga nama baik keluarga sekaligus perusahaan yang dipegang oleh Alfa sekarang.Usai mendapatkan uang dari pria itu. Zanna akan menggunakannya membayar kesalahan adiknya. Di lembaran perjanjian itu, Zanna melihat bahwa ada tulisan bahwa dia akan tetap mendapatkan uang dari Alfa nanti ketika mereka menikah. Dengan catatan tidak ingin kalau ada masalah yang ditimbulkan oleh adiknya Zanna.Dia menghela napas ketika ingat kelakuan Reza di luar. Mulai dari balapan liar, mabuk-mabukan, pesta dan kadang membuat hutang atas nama Zanna sendiri.Dia memasukkan lembaran perjanjian itu ke dalam tasnya. Lalu melanjutkan pekerjaannya usai cuti dan mencari informasi mengenai rumah sakit yang akan dituju nanti untuk pengobatan mamanya. Kalau di Indonesia, adiknya akan membuat onar lagi. Zanna memilih untuk meninggalkan negara ini demi pengobatan sang mama.Lagi pula, perni
Read more
3. Tidak Menerima Takdir
Sebelum pernikahan itu berlangsung. Zanna masih boleh bekerja di kantor. Setidaknya gajinya harus turun terlebih dahulu sebelum resign. Walaupun dia diberikan uang oleh Alfa untuk pembayaran awal mereka. Namun ini juga jumlahnya lumayan ketika gajian nanti.Pekerjaannya sekarang jauh berbeda dibandingkan sebelumnya. Kalau dulu, seniornya akan menumpuk pekerjaan di atas mejanya Zanna. Sejak pengakuan Alfa mengenai Zanna adalah calon istrinya. Satupun dokumen tidak ada di atas mejanya. Dia ke kantor hanya bengong. Meminta pekerjaan pada atasannya. Tapi mereka semua mengatakan tidak ada tugas untuk Zanna.Di sebelahnya ada Kimmy, wanita itu sedang sibuk dengan pekerjaannya. “Kim, pekerjaan kamu banyak. Apa kamu perlu bantuan?”Wanita itu menoleh sambil tersenyum. “Ah tidak perlu, Zanna. Kamu duduk saja, atau main game di PC.”Dia bersandar, rasanya semua orang berubah. Makan siang yang tadinya juga harus antre di kantin. Zanna orang yang paling didahulukan.Bosan dengan suasana di kantor
Read more
4. Perjanjian
“Lepaskan tangan kotormu dari calon istriku!” Zanna menoleh ke sumber suara dan melihat Alfa berdiri di depan mobilnya. Pria itu bersama dengan banyak anak buahnya. Reza melepaskan tangannya Zanna setelah beberapa orang menghampiri dengan raut wajah yang begitu menyeramkan. Reza menatapnya dengan sinis. Ya, dia belum cerita mengenai pernikahan itu. Nima juga terlihat kaget mendengar Alfa berkata demikian. Mengenai rencana pernikahan yang memang dari awal sudah direncanakan oleh Zanna. Tapi tidak pernah dikatakan pada mamanya dan juga Reza. “Masuklah!” Zanna mempersilakan calon suaminya masuk. Sementara itu Reza yang memaksa ingin masuk. Dilemparkan oleh Alfa suatu benda. “Ganti mobil yang kamu hancurkan! Jangan menampakkan wajahmu lagi di depanku!” Reza mengangkat kunci mobil itu. “Apa kamu benar-benar akan jadi iparku?” “Aku hanya membutuhkan, Zanna. Bukan kamu.” Reaksi Nima terlihat bingung dengan jawaban itu. “Aku belum selesai dengan kakakku.” “Mobilnya silakan ditunggu, s
Read more
5. Wanita Yang Sudah Dibeli
“Selamat atas pernikahan kalian berdua.”Sepasang suami istri itu senyum ramah pada orang yang mengucapkan.Pernikahan digelar begitu mewah, tamu undangan juga orang-orang penting yang dihadirkan oleh orangtuanya Alfa. Sebagai menantu di keluarga ini, Zanna tidak terlalu memikirkan bagaimana orangtuanya Alfa menerima dirinya atau tidak. Tapi menurut pria itu, kedua orangtua Alfa tidak peduli siapa pun yang bersanding dengan putra mereka.Mamanya Zanna juga bertemu dengan beberapa teman lamanya. Ada juga teman dari mendiang papanya Zanna yang sudah hadir.Pernikahan ini seperti sebuah gerbang kehancuran bagi Zanna. Karena dipermalukan di sini.Pernikahan yang digelar secara mewah ini tidak akan bertahan lama. Hanya sampai melahirkan.Membayangkannya saja membuat Zanna mulai merasa ngeri dengan dirinya yang menikah dengan pria ini.Tapi semua orang terlihat begitu senang dengan pernikahan mewahnya. Ada pula mama mertuanya dengan teman-teman sosialitanya yang berdiri di sana menyambut ta
Read more
DMCA.com Protection Status