Aku diam, tak mampu menjawab pertanyaan Mbak Ambar. Aku tak habis pikir dengan ucapannya barusan. Untuk apa dia meminta maaf dan mengajakku kembali ke rumah ibu, bukankah aku sudah diusir karena hamil lagi? "Hallo... Hallo...." Suara Mbak Ambar kembali terdengar. Aku tak tahu harus menjawab apa. Sejujurnya aku tak ingin kembali ke rumah itu. Aku diam, mulut ini mendadak kelu. Bahkan kepalaku terasa berdenyut,pusing. "Naya, kamu masih di situ, sayang?" Kini suara Mas Rendi yang terdengar. "Masih, Mas," jawabku singkat dan padat. "Ibu sakit, Nay. Em... Kalau kita tinggal lagi di rumah ibu, apa kamu mau?"Sudah bisa ku tebak. Pertanyaan itu yang akan keluar dari mulut suamiku. Dia memang berbakti kepada ibunya tapi terkadang lupa jika sudah memiliki anak dan istri. Aku saja masih dalam masa pemulihan tapi Mas Rendi memintaku kembali ke sana. Apa dia tak memikirkan keadaanku? Selalu saja mementingkan ibu dibanding aku dan anak-anak. Kenapa harus Mas Rendi yang ke sana? Bukankah suda
Read more