Share

Yanti Murka

"Ehem...." Suara deheman membuat Naya dan Rendi saling menjauh.

Seketika wajah suami istri itu memerah. Mereka malu dilihat Ahmad tengah bermesraan meluapkan rasa rindu yang beberapa hari membelenggu.

"Sudah lama kamu di sini, Ren?" tanya Ahmad datar. Rasa marah dan kecewa masih singgah di dalam hatinya.

Saat Ahmad melihat Rendi luka itu kembali terbuka lebar. Ucapan sang besan kembali terngiang di telinga. Sungguh Naya tak pernah ada artinya di mata keluarga besar Rendi terutama Yanti. Namun sekuat tenaga Ahmad menekan perasaan itu. Ahmad takut Naya mengetahui luka di hatinya.

Ahmad kembali menurunkan ego. Di tatapnya wajah putri satu-satunya itu. Senyum merekah tergambar jelas di wajah pucatnya. Jauh berbeda saat Rendi tak ada di sini. Empat hari ia lewati dengan murung dan menangis. Mana mungkin Ahmad tega melihat putrinya menangis lagi.

"Motor kamu mana, Ren?" tanya Ahmad masih dengan suara datar.

Rendi menelan saliva dengan susah payah. Nada bicara Ahmad membuat Rendi keta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status