"Sampai kapan pun aku tak akan sudi melayani Mas Arya!" tegas Liyana dengan tatapan kesal."Memangnya kenapa dengan Mas Arya, Li? Bukankah suami kamu itu tampan, ya meski pun sudah tua sih," cibir Tiara sambil menahan gelak tawa di bibirnya.Liyana mengibaskan tangannya. "Ah apaan sih kamu. Mas Arya memang baik. Dia memperlakukanku bagai adiknya sendiri. Jadi, aku akan menganggap dia sebagai kakak saja. Aku tak mencintainya. Lagi pula, Mas Arya sudah memiliki kekasih.""Jadi, mau dibawa kemana pernikahan kalian ini, Li?" Tiara nampak menggelengkan kepala melihat kelakuan temannya itu."Gak akan dibawa kemana-mana. Hanya akan jalan di tempat saja. Aku cukup menghargainya karena telah menyelamatkan nama baikku dan keluarga. Hanya saja, sejak semalam aku jadi ilfeel sama dia. Masa dia memadu kasih dengan Evelin di rumah. Tidak menghargai perasaanku sebagai istrinya. Kaya gak mampu bayar hotel saja," celoteh Liyana. Dia sudah menghentikan sarapannya. Jika terpintas kemesraan antara Arya d
Read more